Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

3 Hal yang Saya Takutkan Saat Naik Motor di Belakang Bus

Farahiah Almas Madarina oleh Farahiah Almas Madarina
12 Juni 2022
A A
3 Hal yang Saya Takutkan Saat Naik Motor di Belakang Bus Terminal Mojok

3 Hal yang Saya Takutkan Saat Naik Motor di Belakang Bus (Aliioss Films/Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bagi orang-orang yang sudah terbiasa naik motor di jalan raya, berpapasan dengan kendaraan besar bukanlah suatu hal baru. Kadang, ada momen di mana kita mau nggak mau harus berada di belakang bus. Saat kondisi itu terjadi, rasanya seperti ada banyak kerisauan yang membuat kita ingin cepat-cepat menghindar. Entah karena sedang terburu-buru, atau karena takut mengalami kejadian yang kurang mengenakkan.

Ditambah lagi kita sering mendengar dan melihat banyak peringatan tentang pentingnya jaga jarak dengan kendaran-kendaraan besar di depan kita. Selain untuk keamanan dan keselamatan, saya rasa peringatan jaga jarak tersebut juga membuat kita waspada terhadap hal-hal tak terduga lainnya.

Hal-hal tak terduga ini nyatanya nggak hanya berarti mengancam keselamatan, tapi juga menguji kesabaran dan emosi. Kenapa begitu? Karena kalau naik motor di belakang bus adalah aktivitas yang menyenangkan, nggak mungkin dong para pemotor di belakangnya selalu menunjukkan gelagat ingin kabur—baik dengan cara mengurangi kecepatan, melipir, atau—kalau punya nyali—malah memilih ngebut meski helmnya sampai oglak-aglik terkena angin.

Pokoknya, naik motor di belakang bus adalah momen yang sangat menakutkan. Saking menegangkannya, saya sampai kepikiran untuk merangkumnya menjadi beberapa poin.

#1 Terpapar “limbah”

Gara-gara video tentang “kotoran” bus yang sempat viral di TikTok beberapa waktu lalu, saya jadi sulit ber-positive thinking pada setiap bus yang melaju di depan saya. Kini, tiap kali berdekatan dengan bus, saya langsung mencari-cari di mana letak saluran pembuangannya. Tujuannya hanya satu, supaya saya bisa mengatur jarak aman kalau harus berada di belakangnya.

Iya, sih, air-air yang terhempas dari bawah bus itu nggak selalu limbah manusia (bisa saja tetesan air AC). Tapi, dengan pikiran saya yang telanjur parno, sulit rasanya untuk bersikap biasa saja terhadap hal-hal mencurigakan. Oleh sebab itu, daripada menerka-nerka sesuatu yang nggak pasti, lebih baik cepat-cepat menjaga jarak, kan?

#2 Terkena semburan knalpot

Kadang saat lengah, bus yang ada di depan kita juga bisa mengeluarkan asap knalpot secara tiba-tiba. Kalau asapnya normal dan nggak terlalu mengganggu sih aman, ya. Yang jadi masalah itu kalau asapnya tebal, menggumpal, kotor, lalu mengarah ke wajah kita. Hiiiiii!

Bayangkan kalau kejadian apes itu menimpa saat kita baru saja keluar dari klinik perawatan kulit. Baru juga beberapa menit glowing, eh, sudah jadi upik abu lagi.

Baca Juga:

Pertama Kali Naik Bus Harapan Jaya dari Semarang ke Blitar: AC Bocor, Ban Pecah, tapi Snack Melimpah

3 Kekurangan Bus Hasti yang Bikin Tersingkir dari Jalanan Kediri

Asap knalpot yang nggak ada akhlak itu tentunya sangat menguji kesabaran dan mental para pengendara motor (yang bahkan belum sempat menutup kaca helmnya). FYI, nggak semua kaca helm bisa berfungsi dengan baik, ya. Ada yang sulit ditutup, ada juga yang buram sampai harus selalu dibuka. Intinya, nggak ada satu pun pemotor yang siap kena sembur asap knalpot.

#3 Merasa terintimidasi

Saya kira semua orang juga merasa waswas saat berada di belakang sebuah kendaraan yang lebar dan tingginya bisa menutupi keadaan di depan jalan. Terhalang bus rasanya seperti mempertaruhkan nyawa, sebab mau nggak mau kita jadi harus memercayakan penglihatan kita pada supir bus yang skill menyetirnya sering kali bikin sport jantung alias sedikit-sedikit ngegas, sedikit-sedikit ngerem. Kalau sudah begini, kita hanya bisa pasrah sampai mendapat kesempatan untuk merebut sisi kanan dan menyalip bus tersebut dengan kecepatan ala Valentino Rossi.

Di dalam penantian dan kepasrahan itu, saya sering berandai-andai bisa menggunakan cheat seperti Carl Johnson di game GTA San Andreas. Iya, cheat supaya kendaraan yang saya gunakan bisa terbang melewati bus. Kan lumayan, saya jadi nggak perlu bermacet-macetan lagi. Sayangnya, itu hanya imajinasi yang seketika buyar saat bus di depan saya menyemburkan asap knalpot. Hiks.

Naik motor di jalan raya memang keras, Bestie. Walaupun kita nggak sedang lomba cerdas cermat matematika, namun beriringan dengan bus rasanya seperti sedang bersaing dengan lawan yang kemampuan berhitungnya melebihi Jerome Polin. Artinya, daripada harus sia-sia membahayakan keselamatan, lebih baik mengalah dan menjaga jarak saja, ya.

Penulis: Farahiah Almas Madarina
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 3 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Pengemudi Suzuki Karimun.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 11 Juni 2022 oleh

Tags: BusKetakutannaik motor
Farahiah Almas Madarina

Farahiah Almas Madarina

Pendiam, tapi riuh dalam tulisan.

ArtikelTerkait

Tipe-tipe Orang Ketika Dibonceng di Motor

Tipe-tipe Orang Diboncengin Naik Motor yang Bikin Gemes

10 Januari 2021
Hal-hal yang Sebaiknya Disalip Para Pemotor di Jalan

Hal-Hal yang Sebaiknya Disalip Para Pemotor di Jalan

14 Desember 2019
4 Orang yang Sebaiknya Nggak Naik Bus Surabaya-Bojonegoro Terminal Mojok

4 Orang yang Sebaiknya Nggak Naik Bus Surabaya-Bojonegoro

18 Januari 2022
Pengalaman Naik Bus ALS Medan-Malang, Manajemen Kencing Harus Baik terminal mojok.co

Pengalaman Naik Bus ALS Medan-Malang, Manajemen Kencing Harus Baik

27 Desember 2020
Trans Jatim: Bus Mungil yang Ekonomis dan Nyaman, tapi Nggak Ramah untuk Penumpang Pendek seperti Saya

Bus Trans Jatim: Ekonomis dan Nyaman, tapi Nggak Ramah untuk Penumpang Pendek seperti Saya

5 Agustus 2024
Membandingkan Perjalanan Jogja-Banyuwangi: Naik Kereta Api Sri Tanjung Lebih Aman, Naik Bus Sama dengan Setor Nyawa

Membandingkan Perjalanan Jogja-Banyuwangi: Naik Kereta Api Sri Tanjung Lebih Aman, Naik Bus Sama dengan Setor Nyawa

26 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.