Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

3 Dosa dari Inovasi Seblak yang Membuat Melenceng Jauh dari Kodratnya, Bikin Resah Saya Sebagai Orang Sunda

Lilis Durotun Nafisah oleh Lilis Durotun Nafisah
22 Juli 2025
A A
3 Dosa dari Inovasi Seblak yang Malah Bikin Resah Orang Sunda (Unsplash)

3 Dosa dari Inovasi Seblak yang Malah Bikin Resah Orang Sunda (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

#2 Nggak pakai kencur, kehilangan jiwa

Salah satu bahan yang tak boleh terlupakan adalah kencur. Yups, bumbu yang satu ini anggaplah sebagai “rukun kedua”. Kencur membuat seblak memiliki aroma dan cita rasa yang khas. Dan awalnya, saya kira semua orang paham akan hal ini.

Ternyata, kenyataannya tidak begitu. Tinggal di Jawa Timur membuat saya sering bertemu dengan seblak yang nggak ada rasa kencurnya sama sekali. 

Bumbu yang mereka pakai terbatas pada cabai dan bawang. Ketika pertama kali nyobain, lidah saya yang asli Sunda ini langsung bereaksi. Dengan kening berkerut, saya bergumam, “Kayak ada yang kurang.” Ternyata oh ternyata, kencurnya terlupakan.

#3 Tidak pedas atau menyengat

Sangat lumrah kalau di antara sekian banyak manusia, pasti ada saja orang yang nggak suka pedas, tapi pengen makan seblak. Maka, para penjual dengan senang hati melayani mereka dengan menu “seblak original”. 

Nah, di sini, ada keanehan. Asal tahu saja, penamaan seblak diambil dari Bahasa Sunda nyeblak yang berarti ‘mengejutkan’. Kalimat semisal, “Hate meni pakseblak tadi hampir tisorodot.” Itu artinya “Hatiku sangat terperanjat tadi hampir terpeleset” 

Ada juga yang bilang kata seblak sendiri merupakan kata serapan dari “segak” serta “nyegak”. Ini adalah 2 kata dalam Bahasa Sunda yang mempunyai makna menusuk hidung atau menyengat.

Dalam kasus seblak, arti ini relevan. Alasannya, karakter kuliner ini memang pedas, menyengat, karena aroma kencur yang cukup kuat, dan bikin hati terperanjat. 

Makanya, kalau ada yang bilang “Beli yang ori,” seharusnya berarti dia “membeli seblak yang biasa. Artinya ya pedas”. Bukan malah sebaliknya. Wong dari sononya seblak itu pedas, kok!

Baca Juga:

4 Kasta Tertinggi Varian Rasa Brownies Amanda yang Nggak Bikin Kecewa

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

Tapi, ya sudah. Mungkin memang nggak semua orang bisa memahami perkara bahasa ini. Namanya, sekali lagi, adalah inovasi. 

Yah, meski namanya inovasi, sebagai orang Sunda, saya sempat resah juga. Saya sih masih bersyukur banyak orang masih suka seblak. Ada juga influencers yang nggak lelah mempopulerkan kuliner ini sesuai kodratnya.

Tapi kalau muncul yang lebih aneh lagi, saya akan semakin resah. Takutnya, yang orisinal kelak akan hilang dan terlupakan. Semoga tidak terjadi.

Penulis: Lilis Durotun Nafisah

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Pahitnya Jadi Cowok Penyuka Seblak: Cuma Mau Makan Pedes tapi Dipandang Aneh dan Dipertanyakan Kejantanannya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 23 Juli 2025 oleh

Tags: Bandungkerupuk seblakkuliner sundaseblakseblak asliseblak instansejarah seblak
Lilis Durotun Nafisah

Lilis Durotun Nafisah

Penggemar biru, pernah berharap jadi putri duyung.

ArtikelTerkait

Macet SCBD Kabupaten Bandung Tidak Manusiawi Melebihi Kota (Unsplash)

SCBD Bandung Nggak Ada yang Manusiawi, Mau Kota atau Kabupaten Semua Nggak Manusiawi. Jangan Mau Tinggal di Sini!

1 Mei 2024
Daerah Sukamiskin Bandung Bukan Berarti Rakyatnya Senang Kemiskinan terminal mojok

Daerah Sukamiskin Bandung Bukan Berarti Warganya Senang Kemiskinan

9 November 2021
Jadi Penjaga Toilet Mal Nggak Melulu Menyedihkan, Banyak Juga Privilese yang Didapat Mojok.co

Jadi Penjaga Toilet Mal Nggak Melulu Menyedihkan, Banyak Juga Privilese yang Didapat

23 Maret 2024
Flores Nggak Perlu Diromantisasi, Nggak Bakalan Bisa!

Flores Nggak Perlu Diromantisasi, Nggak Bakalan Bisa!

13 April 2023
Kota Bandung Nggak Butuh Tol Dalam Kota!

Rencana Pembangunan Tol Dalam Kota Bandung Sia-sia, Kota Kembang Nggak Butuh Tol Dalam Kota!

19 Oktober 2024
Simpang Pasteur Djundjunan, Tempat yang Tepat untuk Uji Nyali di Kota Bandung

Simpang Pasteur Djundjunan, Tempat yang Tepat untuk Uji Nyali di Kota Bandung

16 Juli 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.