Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

3 Alasan yang Bikin HMI Lebih Laku Dibanding PMII di Fakultas Saya

Nasrulloh Alif Suherman oleh Nasrulloh Alif Suherman
20 April 2020
A A
HMI PMII

3 Alasan yang Bikin HMI Lebih Laku Dibanding PMII di Fakultas Saya

Share on FacebookShare on Twitter

Mahasiswa itu latar belakang awalnya polos. Tidak paham dunia kampus, tidak paham mata kuliah kampus, tidak paham sistem pembelajaran kampus, tidak paham denah kampus, sampai tidak paham ada organisasi apa saja di kampus. Karena polosnya adik-adik mahasiswa gemes baru inilah yang menjadi sasaran para kakak tingkat untuk dimasukkan ke dalam organisasi alias kaderisasi.

Segala daya dan upaya dilakukan. Mulai dari cara yang sembunyi-sembunyi, cara yang halus-halus, cara yang hedon, cara yang sederhana, cara yang frontal, cara yang tipis-tipis dan masih banyak lainnya yang kalau dikumpulkan bisa menjadi sebuah buku berjudul “1001 Cara Menggaet Kader Baru” yang mungkin saja kelak saya tulis, eaak. 

Segala seluk-beluk tentang organisasi dan tetek bengeknya sudah mafhum oleh para mahasiswa lama, khususnya mahasiswa veteran macam saya (idih veteran gak tuh) yang sudah beberapa tahun belakangan merasakan pengalaman macam itu. Dari kacamata dan pengalaman saya, itu hanyalah roda yang berputar terus-menerus tanpa henti. Pola yang sama, waktu yang sama dan tujuan yang sama. 

Kebetulan saya masuk organisasi, baik internal maupun eksternal. Tapi, organisasi internal itu tidak galak soal kaderisasi, ya soalnya itu kan di bawah naungan kampus. Kalau yang galak soal organisasi, eksternal jagonya. Di UIN Jakarta yang letaknya di Ciputat dan malah sepertinya lebih terkenal dengan nama UIN Ciputat, kampus saya itu ada 3 organisasi mahasiswa eksternal yang cukup besar massanya. HMI, PMII dan IMM.

Ketiga organisasi mahasiswa tersebut dari tahun ke tahun selalu mencari kader baru, dan selalu sikut menyikut di ajang kontestasi politik kampus. Ajang yang memilih pemimpin eksekutif dari tingkatan jurusan sampai universitas. Hanya di UIN Jakarta kontestasi politik panasnya bukan main, sampai-sampai dapat julukan sebagai simulasi politik nasional. Mengingat banyak juga alumni UIN yang menjadi tokoh politik di masa kini.

Tidak luput juga fakultas saya, Fakultas Adab dan Humaniora yang tercinta ini juga seringkali adu sikut masalah perpolitikan kampus yang bukan main ketatnya. Begini, kira-kira kalau mendekati masa Pemira (Pemilihan umum raya) di kampus-kampus lain paling tetap biasa saja bukan? Kultur di sini berbeda. Dari masa mahasiswa baru yang masuk sampai mendekati H-1 bulan kami sudah siap-siap untuk face to face bersama lawan politik. Makanya itu yang saya sebutkan dari tadi, kultur dan kontestasi yang panas membuat kaderisasi selalu kencang.

Kalau di fakultas saya sendiri ada dua organisasi eksternal mahasiswa yang basis massanya paling besar dan saling sikut setiap tahun. Yakni HMI dan PMII, dari tahun ke tahun selalu mencari kader dan selalu adu calon pemimpin eksekutif. Beberapa tahun belakangan HMI selalu mendominasi PMII, tahun kemarin pun masih walaupun kursi di fakultas diambil oleh PMII tapi tetap sisanya di jurusan HMI yang memegang. Ketat, bukan? 

Terlepas dari kontestasi politik tadi, HMI dan PMII pun juga selalu adu dalam kontestasi lain. Mulai dari akademis, sampai yang non-akademis. Pokoknya tidak mau saling kalah, yang penting kompetisi tetap berjalan. Tahun berjalan dan berganti, kini saya yang memegang kepengurusan di komisariat sendiri dan PMII yang sudah berganti pengurus beberapa bulan belakangan. Entahlah, kapan saya diganti tapi kali ini saya bukan mau membahas itu. 

Kali ini tulisan saya adalah tentang bagaimana HMI lebih laku dibanding PMII di fakultas saya sendiri. Iya, ini benar-benar terjadi di fakultas saya. HMI dan PMII memang saling beradu dan berkompetisi, tapi masalah basis massa saya bisa katakan HMI lebih banyak, dan lebih laku dibanding PMII. Boleh saja kemarin tingkat fakultas yang menang PMII, tapi tetap kursi jurusan HMI yang pegang seperti yang sudah saya beritahu di paragraf sebelumnya.

Jika saya lihat dan saya perhatikan, ada beberapa faktor yang membuat HMI lebih populer dibandingkan dengan PMII di fakultas saya sendiri. 

Pertama, PMII selalu mengajak para mahasiswa baru yang baru lulus terutama anak pesantren dengan dalih bahwa PMII adalah wadah bagi para lulusan pesantren, mengingat PMII merupakan organisasi mahasiswa yang basis mahasiswanya dari NU. Tapi jangan salah cara itu sekarang sudah tidak relevan lagi, sahabat. Kader HMI hari ini, khususnya di fakultas kita yang tercinta adab dan humaniora ini sudah banyak dan justru lebih banyak yang lulusan pesantren dan aktif di organisasi NU seperti IPNU dan lain sebagainya. 

Kedua, bukan bermaksud apa-apa atau menghina para kader PMII. Hampura pisan, tapi menurut saya kader HMI lebih banyak yang good looking dibandingkan dengan kader PMII. Maksud saya, ada yang good looking juga di PMII namun tidak sebanyak HMI. Contohnya; di HMI ada Duta UIN Jakarta pada masanya, ada Abang None Jakarta 2019 serta banyak lagi kader lain yang kita tahu gelar juara yang saya sebutkan tadi mewajibkan orangnya harus good looking bukan? Hmmm.

Ketiga, untuk urusan kajian diskusi di sekitar fakultas saya bisa klaim kalau anak HMI lebih banyak yang inisiatif dan lebih tinggi dari anak PMII. Bukan maksud saya anak PMII literasi dan minat diskusinya rendah, tapi ya kok di adab lebih banyak anak HMI yang membuat forum diskusi dan lebih ramai dalam mengajak rekan sejawat mahasiswa untuk ikut duduk melingkar membahas ilmu loh. Saya tahu, ada beberapa forum diksusi di fakultas yang dibangun oleh anak PMII, tapi yo koyo baru aktif setelah fakultas baru dikuasai oleh PMII.

Sudahlah, saya beri tiga bocoran saja. Nanti kalau kebanyakan keenakan dan disalip, kalau mau yang banyak analisis sendiri dong! Tapi, tulisan ini adalah tulisan sebagai ucapan ulang tahun kepada PMII yang baru ulang tahun dua hari yang lalu. Ya meski terlihat akur cuman hanya saat ulang tahun, saya pikir faktanya tidak, soalnya saya juga punya teman yang cukup akrab di PMII dan adik-adik yang gemas pun. 

Pokoknya, selamat ulang tahun PMII. Lop yu dalam Dzikir, Fikir dan Amal Saleh yo! 

BACA JUGA Kritik buat Kader Organisasi Ekstra Kampus yang Ngerasa Kalah Pamor sama Komunitas atau tulisan Nasrulloh Alif lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 April 2020 oleh

Tags: HMImahasiswa uinorganisasi ekstra kampusPMII
Nasrulloh Alif Suherman

Nasrulloh Alif Suherman

Penulis partikelir. Menulis di selang waktu saja.

ArtikelTerkait

ole pemain underrated fans bola fans Manchester United MU jesse lingard manchester united liverpool Real Madrid #GlazersOut Gini doang nih grup neraka? MOJOK.CO

3 Kemiripan Manchester United dan HMI di Masa Kini

8 November 2020
Citra Kritis HMI Memudar, Kini Fokus Mengejar Kekuasaan

Citra Kritis HMI Memudar, Kini Fokus Mengejar Kekuasaan

9 Januari 2024
Alasan Yogyakarta Layak Disebut sebagai Kota Terbaik untuk Berdiskusi terminal mojok.co

Kaderisasi dan Romantisme PMII lewat PBAK

21 September 2020

3 Ormek yang Sering Dianggap Underbow Partai, Meski Sering Deklarasi Independen

12 September 2021
kenaikan ukt UIN

Kabar Kenaikan UKT dan PHP Kemenag Adalah Cara Kampus Menempa Kesolehan Anak UIN

26 April 2020
Jalan Ciputat Musuh Bebuyutan Mahasiswa UIN Jakarta Mojok.co

Jalan Ciputat Musuh Bebuyutan Mahasiswa UIN Jakarta

2 Desember 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Dulu Sepelekan Kuliah, Kini Nangis Gaji di Bawah UMR (Unsplash)

Dulu Bilangnya Kuliah Cuma Formalitas, Sekarang Nangis Karena Gaji Masih di Bawah UMR Meski Sudah 5 Tahun Kerja

3 Juli 2025
Menebak Sampo yang Dipakai Karakter Serial Upin Ipin: Si Kembar Pakai Sampo Lidah Buaya, Ehsan Pakai Sampo Organik yang Mahal

Menebak Sampo yang Dipakai Karakter Serial Upin Ipin: Si Kembar Pakai Sampo Lidah Buaya, Ehsan Pakai Sampo Organik yang Mahal

9 Juli 2025
Universitas Kuningan (UNIKU), Kampus dengan Biaya Terjangkau dan Segudang Prestasi yang Nggak Banyak Orang Tahu

Universitas Kuningan (UNIKU), Kampus dengan Biaya Terjangkau dan Segudang Prestasi yang Nggak Banyak Orang Tahu

5 Juli 2025
Kampus Makin Pelit Kasih Uang Saku ke Mahasiswa KKN, padahal Biaya KKN Nggak Murah

Kampus Makin Pelit Kasih Uang Saku ke Mahasiswa KKN, padahal Biaya KKN Nggak Murah

9 Juli 2025
Usaha Toko Bangunan Kelihatan Cuan padahal Penuh Jebakan

Usaha Toko Bangunan Kelihatan Cuan Melulu padahal Penuh Jebakan

3 Juli 2025
3 Rekomendasi Penginapan Murah Dekat UGM, Bisa Jadi Pilihan bagi Keluarga Mahasiswa yang Datang ke Jogja

3 Rekomendasi Penginapan Murah Dekat UGM, Bisa Jadi Pilihan bagi Keluarga Mahasiswa yang Datang ke Jogja

9 Juli 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=ek8g_0FrLQM

DARI MOJOK

  • Smartfren Luncurkan “Sarah”: Asisten Virtual AI yang Siap Layani Pelanggan 24 Jam Setiap Hari, Bukan Sekadar Chatbot
  • Bahu-membahu Dampingi UMKM Jawa Tengah agar Tembus Pasar Internasional
  • Festival Literasi Jogja 2025 Ajak Masyarakat Berpikir Aras Tinggi di Tengah Tantangan Literasi Indonesia di Tingkat Dunia
  • Peliknya Program KKN Kebangsaan yang Dianggap Nggak Memberikan Solusi, Malah bikin Beban untuk Warga
  • Kasus Kaca Kereta Api Dilempar Batu Adalah Pertanda Orang Indonesia Memang Belum Siap (dan Nggak Pantas) Dapat Hal-hal yang Baik
  • Riset Kampus di Indonesia Cuma Jadi Sampah Ilmiah, Alarm Serius buat Binus hingga Unair yang Masuk Daftar Red Flag

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.