Pasangan terheboh dan paling tidak disangka, Vicky Prasetyo dan Angel Lelga akhirnya resmi menikah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat pada Jumat, 9 Februari 2018 kemarin.
“Saya terima nikahnya dan kawinnya Angel Lelga binti Mikun Michael dengan maskawinnya tersebut tunai,” ucap Vicky Prasetyo dengan suara yang mantap dan lantang di depan penghulu yang menikahkan Vicky dan Angel.
Begitu dinyatakan sah, mantan tunangan Zaskia Gotik itu langsung melakukan selebrasi bak pemain sepakbola mencetak gol. Kedua tangan diangkat sambil menunjuk ke atas.
“Sayangku. My wifer. Dengan hati yang tulus saya berikan maskawin ini sebagai bukti cinta kasihku kepadamu. Saya mohon menerimanya dengan hati yang tulus dan ikhlas,” kata Vicky Prasetyo pada Angel Lelga.
(Busyeeet, Wifer. Wifer apaan nih bhang, Wifer Tango? Apa Nissin Wifer?)
Dalam pernikahannya tersebut, Vicky memberikan mahar untuk Angel Lelga berupa seperangkat alat sholat, perhiasan emas 20 gram, diamond 5,29 karat dan uang tunai Rp9.022.018. Selain itu, Vicky juga memberikan bacaan 13 ayat dari surat Ar-Rahman.
Ajiiiib. Dahsyat betul ini Bung Vicky. Maharisasinya keren.
Akad nikah Vicky Prasetyo dan Angel Lelga memang menjadi salah satu momen yang paling heboh dalam dunia artis di awal tahun 2018. Maklum, selain disiarkan secara live oleh salah satu stasiun televisi, pernikahan keduanya juga sempat dikira oleh banyak orang sebagai settingan belaka.
Eko Patrio, salah satu saksi yang hadir dalam akad Vicky dan Angel pun bahkan sempat ragu dan menanyakan hal tersebut pada Vicky.
“Eh, lu kawin bener nggak nih? Jangan sampe lu cuma nyari sponsor, nyari duit, terus ini settingan dan sebagainya?” tanya Eko Patrio pada Vicky yanh langsung dijawab mantap oleh Vicky, “Mas demi Allah, gue mau bener-bener. Ini bener mas, sekarang tolong mas Eko jadi saksinya.”
Yah, selamat menikah Bung Vicky Prasetyo dan Mbak Angel Lelga. Semoga statusisasi pernikahan kalian bisa langgeng. Dan semoga kalian selalu menemukan harmonisasi dua hati tanpa ada konspirasi penyelewengan kesetiaan cinta yang bisa menimbulkan disorientasi rasionalitas yang masif dan terstruktur.