Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Visual Nabati

Mengenal Ketela Jenderal Lebih Kental

Redaksi oleh Redaksi
25 Juni 2017
A A
ketela jenderal

HEWANI KETELAK

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Orang-orang kebanyakan menyebutnya sebagai ketela pohon, sedangkan orang Jawa menyebutnya sebagai telo jendral, alias ketela jenderal.

Ketela inilah yang menginspirasi Koes Plus untuk berani menulis lirik “tongkat kayu dan batu jadi tanaman”, sebab tanaman ini memang bisa tumbuh hanya dengan menancapkan potongan batang kayunya ke tanah.

Bukan tanpa alasan ketela ini dikenal sebagai ketela jenderal. Bentuknya yang besar dan panjang serta teksturnya yang keras, mantap, kokoh, dan tegas sangat merepresentasikan sosok “jenderal” sebagai hierarki kepemimpinan tertinggi dalam dunia kemiliteran.

Nah, walaupun namanya ketela jenderal, namun ketela ini tetaplah berada di bawah, tetap ketela yang membumi, sebab ia mungkin sadar betul, bahwa pangkat hanyalah titipan semata.

Ketela jenderal ini mempunyai kandungan karbohidrat yang besar, itulah sebabnya ia menjadi salah satu makanan pokok alternatif pengganti nasi yang cukup populer di Indonesia.

Tak hanya kaum manusia saja yang menyukainya, genderuwo pun ternyata gemar menyantap ketela ini, buktinya, setiap kali ada aroma ketela dibakar, maka orang-orang pasti akan menganggap bahwa sedang ada gendruwo yang sedang menyantap ketela ini. Yah, maklum, sebagai makhluk dengan ukuran tubuh yang besar dan punya mobilitas yang tinggi, gendruwo tentu membutuhkan banyak asupan gizi terutama karbohidrat yang mencukupi.

ketela

Terakhir diperbarui pada 25 Juni 2017 oleh

Tags: jenderalketelanabatiumbi
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Pesan untuk Jenderal Dudung Abdurachman yang Ingin Rekrut Santri Jadi Tentara Mojok.co
Esai

Pesan untuk Jenderal Dudung Abdurachman yang Ingin Rekrut Santri Jadi Tentara

13 Desember 2021
Program Barak Militer bagi Siswa Nakal: Penghinaan Akal Sehat dan Pengingkaran terhadap Esensi Pendidikan.MOJOK.CO
Esai

Naik Pangkat Berjamaah di Tengah Wabah: Semua Ingin Menjadi Jenderal

16 April 2020
300 Jenderal
Kilas

Pasangan Prabowo-Sandiaga Uno Mendapatkan Dukungan dari 300 Jenderal

23 September 2018
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025
Wisata Pantai Bama di Taman Nasional Baluran, Situbondo: Indah tapi waswas gangguan monyet MOJOK.CO

Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

25 Desember 2025
Omong Kosong Pemuja Hujan Musuh Honda Beat dan Vario MOJOK.CO

Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

27 Desember 2025
38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal. MOJOK.CO

Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal

26 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik

27 Desember 2025
Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025

Video Terbaru

Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan

Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan

28 Desember 2025
Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

25 Desember 2025
Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.