MOJOK.CO – Setelah sebelumya Ulin Yusron, kini giliran Kang Dede yang diangkat menjadi komisaris.
Pemerintahan Jokowi tampaknya sedang sangat giat menguji sensitifitas rakyatnya. Satu per satu, relawan atau pendukung atau tim kampanye Jokowi ditunjuk menjadi komisaris BUMN.
Yang paling terkini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir baru saja mengangkat Kristia Budiyarto atau yang lebih dikenal dengan panggilan Kang Dede menjadi komisaris independen di PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni.
Kristia resmi diangkat menjadi komisaris menggantikan Hario Mumpuni pada 2 Novermber 2020 lalu.
Lelaki yang aktif di twitter menggunakan akun @kangdede78 tersebut selama ini memang dikenal menjadi salah satu seorang pendukung Jokowi garis keras. Di Twitter, ia begitu rajin meng-counter narasi-narasi yang punya sentimen negatif kepada Jokowi atau pemerintahan Jokowi.
Pengangkatan tersebut tentu saja langsung melahirkan gelombang “nyinyiran” di media sosial. Maklum saja, aktivitas “bagi-bagi” jabatan ini memang menjadi isu yang cukup sensitif.
Bagi pemerintahan Jokowi, diangkatnya Kang Dede yang seorang relawan Jokowi sebagai komisaris BUMN tentu saja bukan yang pertama.
Setidaknya dalam dua minggu terakhir, sudah ada beberapa pemberitaan terkait relawan Jokowi yang sudah lebih dulu diangkat menjadi komisaris BUMN.
Sebelum Kang Dede, sudah ada ada sosok Dyah Kartika Rini yang diangkat sebagai Komisaris Independen PT Jasa Raharja (Persero). Salah satu pendiri wadah relawan Jokowi-Ahok Social Media Volunteers atau Jasmev tersebut ditunjuk menjadi komisaris independen pada akhir Oktober lalu.
Sebelum itu, juga sudah ada nama Ulin Ni’am Yusron. Sosok wartawan yang memang getol sekali membela Jokowi tersebut oleh Menteri BUMN Erick Thohir ditunjuk sebagai komisaris PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC)
Kemudian ada juga nama mantan timses Jokowi Eko Sulistyo yang ditunjuk menjadi komisaris di PT PLN. Lelaki yang suda menjadi timses Jokowi sejak di Pilkada Solo tersebut sebelumnya menjabat sebagai Deputi IV kelapa Staf Presiden.
Nah, melihat kecenderungan yang terjadi, bukan tak mungkin kalau pengangkatan relawan Jokowi menjadi komisasaris ini belum akan berhenti. Masih ada banyak relawan Jokowi, masih banyak BUMN yang komisarisnya bisa diganti, dan masih banyak pula budi yang belum terbalaskan.
BACA JUGA Tugas dan Gaji Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina dan artikel KILAS lainnya.