Di tengah ribut-ribut soal manuver-manuver politik tak terduga menjelang tenggat pendaftaran nama capres-cawapres, sosok Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mendadak naik. Pasalnya, Ahok disebut-sebut akan segera bebas dari penjara Agustus mendatang.
Per Agustus mendatang, Ahok memang sudah menghabiskan dua per tiga masa tahanan yang merupakan salah satu syarat pengajuan bebas bersyarat.
Di timeline media sosial, para pendukung Ahok sudah banyak yang menuliskan luapan kegembiraannya karena jagoannya akan segera bebas. Pun begitu juga dengan para hatersnya yang sudah mulai mengambil ancang-ancang.
Haji Lulung, salah satu “lawan sparing” Ahok bahkan sudah mewanti-wanti Ahok agar setelah bebas, ia menjaga mulutnya dan bicaranya.
Tapi sayang, kabar soal akan segera bebasnya Ahok ternyata sekadar wacana belaka.
Usut punya usut, Ahok belum tentu akan bebas dalam waktu dekat ini. Pasalnya, Ahok ternyata tidak berniat mengajukan pembebasan bersyarat kepada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen Pas) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
Ahok memutuskan untuk tidak mengajukan bebas bersyarat karena dirinya lebih memiih untuk menunggu sampai bisa bebas murni.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Pengacara sekaligus adik kandung Ahok, Fifi Lety Tjahaja Purnama.
“Hari ini ramai wa dan tlp semua tanya hal Yg sama, apa betul sebenarnya Pak Ahok bisa bebas bersyarat bulan Agustus? Jawabnya Iya benar tetapi beliau @basukibtp putuskan utk tdk ambil. Biar tunggu sampai bebas murni saja,” tulis Fifi di akun Instagramnya.
Langkah Ahok untuk tidak mengajukan pembebasan bersyarat ini, menurut Wayan Sudirta, kuasa hukum Ahok adalah untuk menghindari polemik yang berkepanjangan.
Tanpa pembebasan bersyarat, maka Ahok yang divonis dua tahun penjara sejak Mei 2017 lalu baru akan bebas awal 2019 mendatang.
Nah, jika Ahok bisa bebas lebih awal sebelum masa kampanye Pilpres 2019 berakhir, maka pasti bakal ramai, sebab, Ahok berpeluang menjadi juru kampanye bagi Jokowi.
Gimana, Koh Ahok, siap?
