Isu PKI memang selalu menjadi isu yang empuk untuk dihembuskan, terutama di masa-sama menjelang pemilu seperti sekarang ini. Ia menjadi salah satu isu yang ampuh dan ciamik untuk memancing kerusuhan.
Jangankan isu dan kemudian menjadi kenyataan, lha wong sekadar diskusi soal isu PKI saja sudah cukup untuk bikin ricuh.
Selasa 3 Maret kemarin, diskusi yang mengangkat tema ‘Isu Kebangkitan PKI: Antara Realita atau Propaganda’ berakhir ricuh.
Diskusi yang diselenggarakan oleh Kaukus Muda Indonesia (KMI) di Grand Sahid Jakarta itu berujung ricuh karena menjelang berakhirnya diskusi, pembawa acara mengatakan akan segera memulai pembacaan deklarasi ‘Stop Eksploitasi Isu Kebangkitan PKI’, sebagian peserta yang secara “ideologis” mungkin percaya dengan kebangkitan PKI tentu saja menolak acara pembacaan deklarasi tersebut.
Tak hanya diskusinya yang berakhir dengan ricuh, pernyataan-pernyataan yang muncul setelah diskusi tersebut juga memancing “kerusuhan” yang lain.
Kivlan Zen, misalnya. Mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) itu menyebut PDIP banyak menampung pihak yang terkait PKI.
“Enggak, PDIP (bukan pecahan PKI), tapi banyak menampung,” kata Kivlan.
Terkait tudingan PKI tersebut, PDIP yang memang selama ini sudah sangat sering diserang dengan isu PKI tentu saja membantah.
“Di dalam AD/ART partai kami, kader yang memiliki keanggotaan partai lain saja dipecat, apalagi anggota PKI,” kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
Atas tudingan Kivlan Zen (yang dulu juga pernah menyebut bahwa anggota PKI di Indonesia mencapai 15 juta) tersebut, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berencana akan melaporkan Kivlan Zen.
“Nanti PDIP juga akan melaporkan dia (Kivlan Zen). Jadi harus berdasarkan fakta dan data. Aku yakin pasti akan ada langkah hukum, karena kita enggak mau dalam urusan caci maki,” kata kader PDIP Eva Kusuma Sundari.
Nah tho, kurang hebat apalagi PKI itu? Lha wong baru isu saja sudah bisa bikin banyak orang bertikai, apalagi kalau sampai benar-benar ada kadernya, ada pemimpin partainya, ada rakernasnya. Pasti bakal dahsyat gegernya. Padahal, menurut penelitian Saiful Mujani Research & Consulting pada September 2017 menemukan bahwa isu sedang terjadinya kebangkitan PKI hanya diyakini oleh sekitar 12,6% populasi Indonesia.
Yah, kalau kata Panglima Tian Feng a.k.a Chu Pat Kay, “Dari dulu begitulah PKI, isunya tiada akhir.”