MOJOK.CO – Selain membakar bendera PKI, massa aksi juga membakar bendera PDI Perjuangan.
Berdemonstrasi dengan membakar bendera PKI saat ini tentu saja tak pernah menjadi masalah (walau boleh jadi benderanya dijahit sendiri, nyablon sendiri, trus dibakar sendiri juga), sebab memang sampai saat ini, PKI masih menjadi partai yang terlarang. Membakar benderanya atau logonya boleh jadi malah dianggap sebagai aksi yang heroik.
Namun kalau membakar bendera partai lain yang jelas-jelas masih ada, sah, bahkan menjadi partai terbesar di negeri ini, maka tentu saja itu menjadi perkara yang tidak main-main dan layak untuk diperkarakan.
Itulah yang terjadi dalam aksi demonstrasi menolak Rancangan Undang-Undangan Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di depan gedung DPR pada Kamis, 25 Juni 2020 lalu.
Aksi demonstrasi yang melibatkan beberapa organisasi massa seperti Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti-Komunis ternyata diwarnai aksi pembakaran bendera PDI Perjuangan.
Massa yang dalam tuntutan aksinya itu mendesak agar pemerintah dan DPR mencabut RUU HIP karena dinilai ramah terhadap paham komunis tersebut awalnya membakar bendera palu arit sebagai bagian dari aksi.
“Bakar bakar bakar PKI, bakar PKI sekarang juga,” teriak massa aksi saat aksi pembakaran bendera palu arut tersebur.
Namun entah bagaimana ceritanya, berdasarkan rekaman video yang beredar di media massa, muncul juga bendera PDI Perjuangan yang kebetulan warnanya sama-sama merah yang ternyata ikut dibakar.
Koordinator aksi tolak RUU HIP, Edy Mulyadi kepada CNN Indonesia mengatakan bahwa aksi pembakaran bendera PDI Perjuangan tersebut tidak diduga dan tidak direncanakan oleh panitia.
“Pembakaran bendera PDIP itu accident, karena saat saya di panggung juga saya bilang kita bakar bendera PKI. Saya cuma menilai sebagai spontanitas aksi massa aja. Jadi tidak dipersiapkan panitia sama sekali,” terang Edy.
Senada dengan Edy, juru bicara Persaudaraan Alumni 212 Haikal Hassan juga menyatakan bahwa pihaknya tak pernah mengagendakan pembakaran bendera PDI Perjuangan. Pihaknya kini sedang mengusut aksi pembakaran tersebut karena dikhawatirkan pembakaran bendera PDI Perjuangan dilakukan oleh penyusup yang ingin mengadu domba dan memperkeruh suasana.
“Lagi diusut juga. Takutnya ada penyusup yang suka adu domba,” terang Haikal.
Sementara itu, pihak PDI Perjuangan menyatakan akan menempuh jalur hukum atas aksi pembakaran bendera PDI Perjuangan.
“PDI Perjuangan dengan tegas menempuh jalan hukum,” terang Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. “Mari kedepankan proses hukum dan seluruh kader-kader PDI Perjuangan diinstruksikan agar tidak terprovokasi.”
Nah, kan. Panjang jadinya.
Lagian bakar kok ya bakar bendera. Bakar itu mbok ya jagung, umbi-umbian, marsmallow, atau sotong sekalian. Biar pas demo bubar, bisa langsung disantap. Kan enak. Tuntutan tersampaikan, pulang dalam keadaan kenyang.