Akhir tahun selalu menjadi berkah bagi banyak pemburu-pemburu diskon belanja online. Baik yang kaya maupun yang kismin sama-sama menunggu momen-momen flash sale dan diskon sporadis yang biasanya diberikan oleh toko-toko online maupun marketplace. Flash sale 11-11 atau Harbolnas 12-12 kerap menjadi pelampiasan banyak orang untuk menghabiskan jatah uang belanja.
Di akhir tahun, hasrat belanja banyak orang memang dalam tingkat yang sedang edan-edannya. Bukan hanya barang penting yang dibeli, barang-barang tak berguna juga banyak dibelanjakan. Alasannya satu: mumpung diskon.
Operasi belanja besar-besaran ini mau tak mau juga menguntungkan pihak marketplace. Mereka mendapatkan omzet gila-gilaan dalam momen flash sale akhir tahun.
Nah, di rubrik nafkah kali ini, Mojok Institute akan membahas kekayaan Jack Mas, salah satu sosok yang mendapatkan kekayaan berlimpah dari bisnis marketplace. Jack Ma adalah endiri dan bos eksekutif Alibaba Group, pasar e-commerce terbesar di China dan salah satu yang terbesar di dunia.
Jack Ma, lelaki China kelahiran Hangzhou, 10 September 1964, adalah salah satu orang terkaya di dunia. Ia menggeluti bisnis jual-beli online dengan penuh ketelatenan sehingga membawa dirinya menjadi pemain besar di bidangnya.
Ia adalah sosok yang, boleh jadi, menjadi gambaran paling sempurna tentang kegagalan dan keberhasilan.
Jack Ma ikut ujian masuk universitas empat kali sebelum akhirnya bisa diterima di Hangzhou Teacher’s Institute untuk kemudian setelah lulus dia bekerja sebagai guru bahasa inggris dengan gaji hanya 12$ per bulan.
Selepas lulus, dirinya juga begitu akrab dengan kegagalan. Ia terkenal sering ditolak ketika melamar pekerjaan. Waktu KFC pertama kali datang ke China, Jack Ma melamar untuk posisi manager, dari 24 orang pelamar 23 diterima, hanya Jack Ma yang tidak diterima.
Dia juga pernah 10 kali mendaftar di Harvard dan selalu ditolak.
Nasib mujurnya kemudian bermula pada tahun 1999 saat ia mulai merintis Alibaba yang kelak bakal menjadi pasar online terbesar di China.
Alibaba tumbuh menjadi raksasa dunia jual beli online. Ia mengakuisisi banyak marketplace online untuk memperbesar jaringannya.
Pada hari belanja online nasional (harbolnas) 11/11 kemarin, Alibaba group mencatatkan rekor penjualan sebesar $30,8 milyar dolar atau sekitar Rp560,5 Triliun hanya dalam waktu sehari. Pemasukan ini jauh melebihi pendapatan mereka tahun lalu dalam periode harbolnas yang sama di tahun 2017 di mana mereka mendapatkan omzet sebesar $25.3 Miliar.
Nah, lantas, dengan omzet perusahaan yang begitu masif itu, lantas, seberapa kayakah seorang Jack Ma?
Jack Ma, oleh Majalah Forbes, saat ini tercatat sebagai orang terkaya peringkat pertama di China, dan peringkat 20 di dunia.
Menurut Forbes, kekayaan Jack Ma saat ini adalah sebesar $34,7 miliar, atau jika dirupiahkan sekitar 546,2 triliun. Atau kalau diuraikan angka “0”-nya menjadi Rp546.200.000.000.000,-
Benar-benar juragan besar dari China.