MOJOK.CO – Indonesia memiliki ikon ‘sang patriot’ baru, yakni Johannes Adekalla atau Joni karena aksi heroiknya membetulkan pengait bendera yang bermasalah. Aksi ini mendapatkan bermacam apresiasi. Joni pun kebanjiran hadiah.
Sebelumnya, kita punya sosok Lalu Zohri, seorang pelari jarak pendek yang berhasil menang di tingkat dunia. Awalnya ia tidak terlalu menjadi fokus perhatian pemerintah. Namun karena kemenangan tersebut, akhirnya Lalu mendapatkan apresiasi dari banyak pihak, termasuk hadiah dari uang tunai hingga pekerjaan di beberapa lembaga negara.
Sepertinya pemerintah memang bangga dengan sesuatu yang berbau heroik dan dramatis. Kali ini, giliran Johannes Adekalla (Joni) yang mendapatkan kesempatan tersebut. Ia menjadi pahlawan dalam pengibaran bendera merah putih di Kecamatan Silawan, Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Jumat kemarin (17/8).
Hal ini karena aksi nekatnya yang memanjat tiang bendera setinggi 23 meter untuk memperbaiki pengait yang bermasalah supaya bendera merah putih dapat berkibar gagah di perbatasan Indonesia-Timur Leste. Tentu saja tak banyak anak seperti Joni, sehingga keberaniannya itu mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak.
Anak laki-laki yang masih duduk di kelas VII SMPN 1 Silawan ini, karena aksinya itu, mendapatkan hadiah dari banyak pihak. Beberapa diantaranya, ia mendapatkan apresiasi dari Wakil Bupati Kabupaten Belu. Ia diminta datang ke kantor wakil bupati pada Senin (20/8) mendatang untuk diberi bantuan. Namun belum diketahui bantuan apa yang akan diterima olehnya.
Selain itu, ia juga mendapatkan penghargaan dari Kementrian Pertahanan. Pejabat Perwakilan Kementerian Pertahanan Nusa Tenggara Timur (NTT) Kolonel Friski Suatan langsung menemui Joni di Bandara Eltari, Kupang, pada Sabtu pagi, (18/8).
Joni bersama kedua orang tuanya juga diminta hadir dalam pembukaan Asian Games di Gelora Bung Karno, Jakarta, malam nanti (18/8). Di Jakarta selain untuk menghadiri pembukaan Asian Games, ia juga bertemu dengan Menpora, Imam Nahrawi. Ia sempat ditanya, tentang minatnya ke depan. Pasalnya, Imam melihat kemampuan memanjat Joni yang berpotensi menjadi atlet panjat tebing.
Namun ia ternyata memiliki keinginan lain. Ia menyatakan diri ingin jadi anggota TNI. Ia memilih menjadi tentara. Waduh, Pak Imam Nahrawi ditolak nih ya~
Saat ditegaskan lagi tentang pilihannya, apakah menjadi tentara atau anggota polri, ia tetap bersikukuh dengan pilihannya di awal. Tak bisa digoyahkan sedikitpun. Sungguh tipe lelaki yang teguh pada pendiriannya.
Sebelumnya Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto memang menyatakan akan memberikan beasiswa padanya hingga lulus SMA. Setelah lulus SMA, ia akan mendapatkan prioritas apabila ingin menjadi prajurit TNI.
Selain itu, Joni juga mendapatkan hadiah dari PLN Peduli. Karena aksinya yang menjunjung tinggi rasa nasionalisme dan cinta NKRI, ia mendapatkan tawaran beasiswa hingga jenjang pendidikan tinggi strata 1 (S1). Tawaran beasiswa pendidikan ini selain dari PLN dan TNI juga dijanjikan oleh pihak Pemprov NTT hingga Kemendikbud.
Tidak cukup di situ, Joni juga dijanjikan mendapatkan Rp25 juta untuk ‘uang jajan’ dari pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea melalui akun instagramnya~
Ehm, semoga hadiah-hadiah tersebut tidak menjadikan Joni sebagai pribadi yang takabur yha. Tetap tumbuh menjadi pribadi yang sederhana, Joni…. (A/L)