MOJOK.CO – GNPF-U resmi mendukung Prabowo-Sandiaga. Ada tiga cara yang telah mereka persiapkan. Termasuk memiliki pendukung yang militan. Pendukung tanpa syarat kah?
Melalui Ijtima Ulama II kemarin, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, resmi menyatakan dukungannya ke bacawapres, Prabowo Subianto. Hal ini ditandai dengan ditandatanginya 17 poin dalam pakta integritas oleh Prabowo di rapat pleno Ijtima Ulama II, pada Minggu (16/9).
Ketua GNPF-U, Yusuf Martak sebelumnya mengungkapkan, bahwa dengan penandatanganan pakta integritas tersebut, akan membuktikan keseriusan dari pasangan Prabowo-Sandiaga untuk menjalankan komitmennya.
Semua yang telah direkomendasikan dalam Ijtima Ulama I, akan disampaikan melalui pakta integritas tersebut. Ketika hal tersebut sudah ditandatangani, maka secara otomatis dukungan GNPF-U akan diberikan kepada Prabowo-Sandiaga. Yap, GNPF-U siap membantu timses pemenangan Prabowo-Sandiaga dalam Pilpres 2019 mendatang.
Ketika GNPF-U sudah bersikap untuk mendukung Prabowo-Sandi, ada beberapa hal yang akan mereka lakukan untuk membantu pemenangan tersebut. Diantaranya, mereka akan merekomendasikan beberapa orang-orang kepada Timses untuk membantu sebagai relawan, penasihat, hingga juru kampanye.
Setelah nama-nama tersebut diberikan, GNPF-U yakin pasti nantinya Timses akan membahas mekanisme kerja serta bagaimana pembagian tugas masing-masing.
Walau saat ini GNPF-U memang belum dilibatkan secara langsung dalam timses, namun mereka telah memiliki tiga cara untuk mendukung pemenangan tersebut. Yaitu, pertama mobilisasi massa. Kedua, pengawalan di TPS. Bagi mereka, hal ini penting untuk dipersiapkan untuk menjaga serta menghindari terjadinya kecurangan suara. Ketiga, memiliki relawan yang militan.
Untuk saat ini, jaringan GNPF-U di Jabodetabek, Jawa dan luar Jawa sudah memiliki kemampuan tersebut. Baik dari sisi mobilisasi massa, pengawalan di TPS, hingga relawan-relawan yang militan. Sehingga, mereka merasa yakin dapat memperoleh hasil yang maksimal dengan sumber daya yang telah ada saat ini.
Yusuf mengungkapkan, walau nanti dirinya tidak berada di dalam Timses, ia dapat memastikan bahwa GNPF-U akan tetap membantu pemenangan Prabowo-Sandiaga. Hal ini dikarenakan telah menjadi tanggung jawab mereka yang telah merekomendasikan Prabowo-Sandiaga melalui Ijtima Ulamanya.
Ia pun menambahkan, untuk membantu pemenangan tersebut, tidak akan mungkin jika semuanya hanya diakomodinir dari satu sisi saja. Diperlukan kekuatan yang sama-sama kuat, baik di dalam Timses maupun dari luar. Semua pihak perlu sama-sama bekerja keras supaya mendapatkan hasil yang diharapkan.
Mengenai relawan militan, memang berkali-kali disampaikan oleh Prabowo-Sandiaga. Bahkan untuk menjaring massa yang lebih luas, Sandi pun sangat mendukung dibentuknya Partai Emak-emak yang kemudian menjadi BEM. BEM di sini merupakan kependekan dari Barisan Emak-emak Militan.
Dari sini akhirnya kita memahami, bahwa dalam Pilpres ini, memiliki pendukung yang militan adalah wajib hukumnya. Pendukung militan seperti memberikan rasa aman tersendiri bagi calon yang maju. Seperti, akan ada orang-orang yang tetap mendukungmu sepenuh hati. Akan mendukungmu secara mati-matian. Meski bagaimana pun kebijakan yang kamu ambil. Walau bagaimana pun cara yang kamu pilih untuk meraih tujuanmu tersebut.
Eh tunggu, kalau ternyata militan yang dimaksud ternyata seperti itu, bukankah justru akan semakin menjadikan kubu-kubu yang ada semakin terbuka lebar? Apakah memang benar-benar tidak ada pilihan untuk menjadi pendukung dengan syarat? (A/L)