Setelah Rapat Majelis Tinggi, Apakah Demokrat Sudah Mantapkan Hati?

MOJOK.COPartai Demokrat baru saja mengadakan Rapat Majelis Tinggi pertamanya, semua masih penasaran, ke manakah ia akan berlabuh?

Menjelang Pemilu 2019, sejumlah partai memang telah sigap menyiapkan kandidat-kandidat terbaiknya untuk maju ke dalam bursa pemilihan. Salah satu yang gercep setelah berdiskusi ke sana ke mari adalah Partai Demokrat. Yang sampai saat ini masih ditunggu arah sikapnya. Mau dibawa kemanakah AHY?

Senin kemarin (9/7), Partai Demokrat baru saja melaksanakan Rapat Majelis Tinggi yang pertama menjelang Pemilu 2019. Namun dalam rapat tersebut, Partai Demokrat belum memutuskan langkah yang akan diambil. Mereka masih melihat semua kemungkinan yang akan terjadi, yang kira-kira dirasa paling menguntungkan pihaknya. Tentunya, juga bisa bikin bahagia.

Dalam rapat ini, Waketum partai Syarief Hasan mengungkapkan, agenda rapat tersebut selain membahas berbagai persiapan Pileg dan evaluasi Pilkada 2018, juga akan membahas koalisi dalam Pilpres 2019.

Sampai saat ini, Demokrat memang belum menentukan akan berkoalisi dengan poros Jokowi, Prabowo, atau justru membentuk poros ketiga dengan koalisi kerakyatannya. Untuk poros ketiga yang dicetuskan oleh SBY tersebut, sampai saat ini masih menjadi wacana. Tetapi partai ini masih berharap, uji materi UU di Mahkamah Konstitusi terkait Presidensial Treshold 20 persen, dapat disahkan menjadi 0 persen. Sehingga, ia bisa maju sendiri tanpa perlu ribet ngemis silaturahmi ke sana ke mari.

Pertemuan yang digelar di kediaman SBY di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan ini, mengundang seluruh Majelis Tinggi Partai Demokrat, termasuk TGH Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB) yang sebelumnya telah menyatakan dukungannya kepada Jokowi. Namun TGB tidak datang dalam rapat petinggi Partai tersebut, dikarenakan kesibukannya di daerah.

Syarief Hasan membantah jika dalam pertemuan tersebut membahas keputusan TGB yang mendukung Jokowi. Hal ini dikarenakan, pembahasan tentang sikap TGB tersebut dianggap tidak menjadi prioritas untuk saat ini.

Sebelumnya, Ferdinand, Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat mengaku, saat ini Demokrat perlu sangat berhati-hati dalam menentukan sikap. Pasalnya, pihaknya masih membangun strategi politik dengan pertimbangan yang matang, karena menyangkut kepentingan partai di tahun 2019 yang sangat besar. Ferdinand pun menambahkan, jika mereka hanya menjadi partai pendukung saja, nanti akan merugikan partai.

Semangat untuk otak atik gathuk Pak Beye dan segenap jajarannya. Semoga segera bisa memutuskan koalisi yang paling tepat untuk masa depan Partai Demokrat di Pemilu nanti, ya. Agar dapat kursi di pemerintahan lebih banyak. Amin. (A/L).

Exit mobile version