MOJOK.CO – Berjanji rangkul PA 212, Ma’ruf Amin cawapres Jokowi menegaskan bahwa dirinya juga termasuk alumni gerakan Islam tersebut.
Keputusan koalisi Jokowi mendeklarasikan Ma’ruf Amin cawapres telah diresmikan dan didukung partai pengusungnya sejak Kamis kemarin (9/8). Pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin pun segera mengundang banyak reaksi, mengingat pasangan ini mengklaim dirinya sebagai komposisi ideal nasionalis-religius.
Ma’ruf Amin yang datang dari kalangan ulama langsung mendobrak spekulasi nama bakal cawapres Jokowi yang disebut-sebut ada di antara Mahfud MD atau Muhaimin Iskandar. Bagaimana tidak, sebelumnya, koalisi Prabowo-lah yang diperkirakan bakal muncul dengan nama cawapres ulama, sebagaimana disebutkan dalam hasil keputusan Ijtima Ulama.
Mengejutkannya, Prabowo malah resmi berpasangan dengan tokoh yang sama sekali tak direkomendasikan Habib Rizieq beserta ulama lainnya, yaitu Sandiaga Uno.
Rupa-rupanya, kabar ini pun menggelitik Ma’ruf Amin yang sebelumnya dengan bangga menyebutkan Jokowi sebagai orang yang menghargai ulama. Ketua MUI sekaligus Rais Aam PBNU ini secara telak menyindir pihak oposisi, meski tak menyebut nama, “Ada belah sono ngomongnya menghargai ulama, tapi hasil ijtima ulamanya nggak didengerin, malah wakilnya bukan ulama.”
Lebih lanjut, ia menegaskan pandangannya bahwa ulama dan pemuka agama tentu boleh-boleh saja maju ke laga pilpres.
“Memang yang boleh jadi presiden dan wakil presiden itu politisi saja, atau tentara saja? Pengusaha saja? Kiai juga boleh,” cetusnya.
Kegigihan Ma’ruf Amin sebagai cawapres Jokowi ditunjukkan pula pada janjinya untuk menggandeng massa Islam di Indonesia, termasuk PA (Persaudaraan Alumni) 212 yang selama ini dikenal mendukung Prabowo.
“Insyaallah saya rangkul mereka. Kan, mereka juga alumni saya juga. (Gerakan) 212 kan dulu saya yang gerakkan, cuma sesudah Ahok selesai ya selesai. Mereka keterusan, yang jelas sudah cukup selesai, kita membangun bangsa,” kata Ma’ruf, Kamis lalu (9/8).
Lalu, bagaimana tanggapan dari PA 212 sendiri?
“Harga mati untuk kami tidak dukung Jokowi, biar dipasangkan sama siapa saja,” jawab Juru Bicara PA 212 Novel Bamukmin. Menurut Novel, prinsip ini tidak akan berubah meskipun Jokowi memilih tokoh ulama sebagai pendampingnya.
Jawaban Novel ini diamini oleh Ketua PA 212 Slamet Maarif. Dikutip dari Kumparan, Slamet menegaskan bahwa pihaknya akan terus beristiqomah. Hmm, istiqomah seperti apakah yang dimaksud Slamet?
“Istiqomah bela agama, istiqomah bela Al-Quran, istiqomah lawan penista agama, istiqomah di bawah komando HRS (Habib Rizieq Shihab),” tegasnya.
Sebelumnya, Ma’ruf Amin cawapres Jokowi memang diketahui memiliki sejarah panjang bersama PA 212 jauh sebelum deklarasi capres-cawapres berlangsung. Kala itu, bersama PA 212, Ma’ruf Amin mengupayakan hukuman bagi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dinilai terbukti melakukan penistaan agama
Bahkan, Ma’ruf Amin mengeluarkan fatwa yang menegaskan bahwa pernyataan Ahok terkait Surat Al-Maidah telah menodai agama Islam.
Terkait dengan posisi Ma’ruf Amin cawapres Jokowi, Novel Bamukmin—sekali lagi—tetap teguh pada pendiriannya. Ia mengakui pihaknya sempat memiliki simpati besar pada Ma’ruf atas fatwa yang dikeluarkan untuk Ahok, tapi kini mereka tak lagi sepaham karena Ma’ruf Amin telah jadi ‘orang Istana’. (A/K)