MOJOK.CO – Gatot Nurmantyo yang sebelumnya gagal dalam bergerilya untuk menjadi capres. Kini ia semacam menjadi rebutan untuk berada dalam daftar Tim Kampanye Nasional kedua belah kubu.
Gatot Nurmantyo, adalah nama yang sempat timbul tenggelam, yang kemudian benar-benar tenggelam dalam bursa capres-cawapres kemarin. Padahal banyak yang ia lakukan agar masuk menjadi salah satu kandidat. Sayangnya ia gagal dalam menyempurnakan gerilya politiknya. Nama besarnya yang telah ia panaskan selama setahun terakhir, tidak mampu meyakinkan 11 partai pengusung untuk berpindah dari duel lama, Jokowi-Prabowo the movie.
Setelah ditetapkan nama-nama bakal calon capres-cawapres untuk pemilu mendatang. Saat ini mereka tengah disibukkan memilih orang-orang potensial yang dapat mengisi daftar tim pemenangan. Nama Gatot Nurmantyo ternyata menjadi salah satu sosok yang diperebutkan.
Tidak apa-apa, Pak Gatot. Walau tidak diperebutkan parpol untuk menjadi capres. Setidaknya Bapak diperebutkan dalam hal lain di tengah semarak Pemilu 2019 ini. Daripada tidak sama sekali.
Anggota Majelis Syuro PKS, Aboe Bakar Al Habsyi menduga Mantan Panglima Jenderal (Purn), Gatot Nurmantyo akan menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin. Kalau memang hal ini benar, maka ia akan berhadapan langsung dengan Djoko Santoso dari kubu Prabowo.
Wah, apakah ini tidak sengaja? Atau sudah diatur sedemikian rupa? Di balik sosok-sosok sipil yang tampil (Eh ada Prabowo nyempil, ding). Ada TNI yang bertanding di balik layar. Wow! Wow! Wow! Apakah Anda melihat sesuatu?
Menanggapi hal yang disampaikan oleh PKS, Wasekjen Golkar, M Sarmuji memang mengatakan kejutan bisa saja terjadi. Apalagi Gatot merupakan sosok yang memang memiliki kemampuan untuk memimpin. Namun jika ternyata nanti bukan Gatot yang menjadi nahkoda, hal ini bukan berarti kapasitasnya kurang mumpuni.
Sarmuji mengatakan, siapapun nanti yang akan memimpin timses Jokowi-Ma’ruf Amin tidak menjadi persoalan. Selama sosok tersebut memiliki kemampuan memimpin dan manajerial tim yang baik.
Turut menanggapi hal yang disampaikan oleh PKS, Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan PDIP, Eva Kusuma Sundari mengungkapkan, mengenai hal itu sebenarnya belum dibahas. Namun bisa saja terjadi karena Jokowi kan suka bikin kejutan. Wah, cocok jadi EO acara ulang tahun dong~
Eva juga menyebut Koalisi Indonesia Kerja (KIK) tidak percaya pada dikotomi komposisi sipil-militer. Sebab pesta demokrasi ini untuk bergembira, bukanlah perang, Saudara-saudara…
Ia juga menyebutkan, kriteria sang Ketua TKN tidak jauh berbeda dengan gaya Jokowi, sang manten, yakni orang yang pro-kinerja, pro-damai, dan pro-kecerdasan. Atau dalam artian, memiliki IQ-EQ-SQ yang berimbang.
Di sisi lain, ternyata Sandiaga Uno, bakal cawapres Prabowo sedang melakukan pendekatan ke Gatot Nurmantyo.
Sandiaga mengungkapkan sedang meminta waktu dengan Gatot sudah hampir dua minggu namun belum diterima. Ia pun sudah berkomunikasi dengan tim Gatot mengharapkan pertemuan dengan segera. Sandiaga berharap, mudah-mudahan hal tersebut dapat mengajak Gatot Nurmantyo untuk berjuang bersama.
Sandiaga pun menambahkan, kemungkinan Gatot untuk masuk timses sangat besar. Ia berharap pertemuannya nanti akan memperoleh kesepakatan. Serta akan ada kesamaan pikiran dan pandangan untuk memastikan Indonesia lebih baik ke depan. Pasalnya sang mantan wagub DKI Jakarta ini menilai Gatot merupakan Panglima TNI yang fokus ingin berjuang bersama.
Jangan-jangan Pak Gatot ngulur-ngulur waktu ketemu Sandiaga Uno, sambil berharap-harap mendapatkan undangan dari Jokowi, ya? Atau justru sedang sakit hati karena sebelumnya tidak dianggap sama sekali? Eh. (A/L)