Zonasi Sekolah itu Makanan Apa? Tanya Ortu yang Mondokin Anaknya ke Pesantren - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Pojokan

Zonasi Sekolah itu Makanan Apa? Tanya Ortu yang Mondokin Anaknya ke Pesantren

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
22 Juni 2019
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Di antara pihak yang pro dan kontra soal zonasi sekolah, muncul pihak netral dengan masalahnya sendiri. Pihak yang sibuk mau mondokin anaknya ke pesantren.

Ketika ramai-ramai soal zonasi sekolah di media sosial, keluarga besar saya nggak pernah ikut ribut. Soalnya, kalau lagi kumpul keluarga pada momen tahun ajaran baru sekolah, saya jamin nggak bakal ada pertanyaan: “Mau disekolahin di SMA Negeri favorit mana itu si Mahmud?” melainkan; “Si Mahmud mau mondok di mana? Tegalrejo? Krapyak? Atau Tebuireng?”

Tahun lalu polemik soal zonasi sekolah udah muncul, eh sekarang isu ini muncul lagi.

Bagi mereka yang nggak sepakat, sistem zonasi sekolah bikin anak mereka nggak bisa lagi punya angan-angan bisa belajar di sekolah negeri favorit di kota, karena anaknya berdomisili di desa yang berbeda “zona” dengan sekolah yang dituju.

Sedangkan mereka yang sepakat, menganggap bahwa sistem ini merupakan salah satu langkah untuk memeratakan kualitas pendidikan di Indonesia—karena ke depan kalau sistem zonasi sekolah ini berhasil, konon nggak bakal ada lagi citra “sekolah negeri favorit”.

Nah, di antara pihak yang berkubu-kubu itu, muncul pihak netral yang punya masalah sendiri. Yakni pihak yang ribut mau mondokin anaknya ke pesantren. Mereka inilah yang nggak bakal kena efek dari sistem zonasi sekolah. Bisa dibilang, inilah golput-nya polarisasi sistem zonasi sekolah.

Baca Juga:

satuan pendidikan di bawah kemenag mojok.co

Apa Saja Satuan Pendidikan di Bawah Kemenag?

19 Oktober 2022
kronologi penganiayaan santri mojok.co

Kronologi Penganiayaan Santri Gontor, Dada Ditendang hingga Kejang 

10 September 2022

Sampai-sampai, karena nggak kena efeknya sama sekali, banyak anggota keluarga saya yang nggak tahu zonasi sekolah itu apa?

Hal ini bisa saya simpulkan karena muncul pertanyaan model begini ke saya, “Lek Dafi, gara-gara zonasi sekolah ini kalau anakku mau mondok ke Tebuireng, Jombang, nggak bisa dong? Kan aku asli Karanganyar.”

Padahal kan jelas, sistem zona ini hanya berlaku untuk sekolah negeri. Haya jelas dong. Lha kalau sekolah swasta sampai diberlakukan sistem kayak begini, sekolah-sekolah ini bisa kukut gulung karpet cepet-cepet. Gelombang protes juga bakal lebih dahsyat lagi ketimbang yang sekarang

Nah, di sisi lain mereka yang bergumul degan zonasi sekolah mungkin nggak tahu masalah yang dialami orang tua yang mau memasukkan anaknya ke pondok pesantren.

Ketika orang tua di luar sana punya pandangan soal “sekolah negeri favorit”, maka bagi kalangan keluarga santri, yang ada adalah “pesantren swasta favorit”—karena semua pesantren emang swasta.

Sebenarnya ini merupakan tradisi tahun ajaran baru yang biasa aja. Jadi nggak biasa karena di momen ini bakal banyak orang tua si calon santri yang mendadak jadi drama banget. Bukan apa-apa, tak banyak orang tua yang bisa serela itu mendapati anaknya harus berpisah dengan keluarga di usia yang sangat belia.

Soalnya ketika orang tua yang bergumul sama sistem zonasi sekolah bakal merasa ditinggal anak merantau saat si anak udah kuliah (lalu ngekos luar kota misalnya), keluarga yang punya tradisi nyantri akan merasa “kehilangan” sejak si anak lulus SD. Yah paling-paling umur 12-13 tahunan.

Si anak dari Madrasah Tsanawiyah sampai Madrasah Aliyah bakal hidup sendiri jauh dari orang tua. Bahkan di beberapa pesantren ada juga yang punya Madrasah Ibtidaiyah. Itu artinya si orang tua udah terpisah sama anaknya sejak si anak lulus Taman Kanak-kanak.

Makanya, suasana perpisahan orang tua dengan si anak itu bakal muncul banyak adegan mewek.

Anaknya yang ditinggal bisa jadi cengengesan. Soalnya, asal kamu tahu aja, si anak bakal kerasa kangen rumah itu jarak 2-4 hari kemudian. Nggak seketika. Soalnya—namanya juga anak—pikirannya masih seputar kayak gini, “Wah, asyik ini, bapak ibu nggak ngawasi aku lagi. Aku bisa bebas di sini.”

Itu si anak, lalu bagaimana dengan bapak dan ibunya? Belum tentu bisa sekuat si anak. Anak yang kayaknya baru lahir kemarin kok udah mondok aja sih. Hati nggerus, Lek. Nggak tega.

Orang tuanya yang sadar detik-detik perpisahan udah tiba bakalan sedih, karena sadar si anak udah nggak lagi bisa dibelai-belai lagi. Lha gimana? Usia sekecil itu udah mondok. Udah mandiri. Udah lepas dari orang tua.

Dan orang tua tahu betul, si anak—biasanya—bakal nggak merasa betah lagi di rumah. Kalau udah kadung betah di pesantren, si anak malah pingin jauh terus dari orang tua. Hawanya kepingin merantau terus ke depannya. Soalnya akan muncul perasaan kalau teman-teman pesantrennya lebih deket ketimbang keluarganya sendiri.

Ketika orang tua yang bergumul dengan sistem zonasi sekolah merasa “kehilangan” anak ketika kuliah atau ketika udah berkeluarga, mereka yang berasal dari tradisi santri akan merasakan “kehilangan” jauh sebelum si anak akil balig.

Nah, kalau udah model yang begini ini biasanya yang nggak kuat itu ibunya.

Jadi ketika nganter untuk mondok kali pertama, adalah pemandangan lumrah kalau anaknya biasa aja tapi ibunya heboh. Sedih. Nangis. Apalagi kalau lokasi pesantren sama rumahnya jauh banget. Beda pulau misal. Wah, bisa histeris si ibu.

Namun jika cuma ibu yang nggak mau pisah sama anak itu fenomena dulu. Sekarang bapak-bapak pun ikut-ikutan baper juga. Sama aja sekarang. Sama-sama heboh, nggak rela ninggal anaknya di pesantren. Nggak tega. Meski ya tetep kepingin anaknya mondok biar bisa jadi anak yang saleh.

Lalu ketika perjalanan pulang dari pesantren, berjam-jam mikir terus, “Duh, anakku gimana ya? Bisa nyuci sendiri nggak ya nanti dia? Dibully sama temen-temennya nggak ya nanti? Aduh.”

Lalu ketika dua hari berlalu. Telepon rumah berdering. Si Bapak angkat telepon. Terdengar suara si anak di seberang. Nyaring.

“Paaak, pulaaang, Paaak. Ke sini, Pak. Sekaraaang. Cepeetaaan. Ayo boyoooong. Pindah. Aku nggak betaaah…”

Terakhir diperbarui pada 22 Juni 2019 oleh

Tags: mondokPesantrenzonasi sekolah
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

satuan pendidikan di bawah kemenag mojok.co
Kilas

Apa Saja Satuan Pendidikan di Bawah Kemenag?

19 Oktober 2022
kronologi penganiayaan santri mojok.co
Hukum

Kronologi Penganiayaan Santri Gontor, Dada Ditendang hingga Kejang 

10 September 2022
kdrt mojok.co
Hukum

Santri Korban Penganiayaan di Ponpes Gontor Lebih dari Satu Orang

7 September 2022
Jin Muslim di Pondok Pesantren MOJOK.CO
Malam Jumat

Jin Muslim di Pondok Pesantren: Bersama Mereka, Saya Mengaji dan Bertahajud

21 Juli 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
wisata halal gunung rinjani MOJOK.CO

Ketika Wisata Halal Juga Menyasar Sampai Pendakian Gunung Rinjani

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
4 Pilihan Game Politisi Tanah Air Kalau Sedang Main di Rental PS

Zonasi Sekolah itu Makanan Apa? Tanya Ortu yang Mondokin Anaknya ke Pesantren

22 Juni 2019
Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Ego di Jalan Raya MOJOK.CO

Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Hawa Nafsu di Jalan Raya

18 Maret 2023
Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka MOJOK.CO

Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka

15 Maret 2023
Samsung Galaxy A Series Android Terbaik MOJOK.CO

Samsung Galaxy A Series: Seri Terbaik untuk Kelas Midrange Android

21 Maret 2023
Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah. MOJOK.CO

Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah 

23 Maret 2023
Honda Supra X 125 Tetap Juara di Pelosok Indonesia MOJOK.CO

Honda Supra X 125: Tetap Juara di Pelosok Indonesia

20 Maret 2023

Terbaru

alan Sunyi Kiai Bonokeling di Banyumas yang Sengaja Dibuat Menjadi Misteri Abadi. MOJOK.CO

Jalan Sunyi Wangsa Bonokeling di Banyumas yang Sengaja Menjadikan Leluhur Sebagai Misteri Abadi

24 Maret 2023
sekolah kedinasan kemenhub mojok.co

5 Sekolah Kedinasan di Bawah Kemenhub yang Paling Favorit

24 Maret 2023
bola timnas israel mojok.co

Bola Pembawa Malapetaka

24 Maret 2023
mimpi basah mojok.co

Apakah Mimpi Basah di Siang Hari Membuat Puasa Batal?

24 Maret 2023
5.000 Mahasiswa UMY Berburu Takjil Gratis, Dianggarkan Rp125 Juta Setiap Hari. MOJOK.CO

5.000 Mahasiswa UMY Berburu Takjil Gratis, Dianggarkan Rp125 Juta Setiap Hari

24 Maret 2023
kritik feminis muslimah tentang perempuan sumber dosa utama

Muhasabah Muslimah Feminis: Kok Bisa, Perempuan Jadi Sumber Dosa Utama Laki-Laki?

24 Maret 2023
5 kendala coklit

5 Kendala Proses Coklit, Belum Selesai hingga TPS Tidak Berpenghuni

23 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In