Kalau ada satu kendaraan yang kelihatan gagah, tapi diam-diam jadi sumber keluhan dalam sebuah rumah tangga, Yamaha NMAX pantas duduk di urutan pertama. Bukan karena motor keluaran Yamaha ini jelek. Nggak.
Harus saya akui, motor satu ini cakep, stabil, dan cocok dipakai bepergian jarak jauh. Bodinya pun bongsor, pas lah untuk menampung keluarga kecil dengan satu anak. Tetapi kalau pengendaranya adalah ibu-ibu kayak saya, motor ini berubah fungsi. Dari motor elegan menjadi Benteng Takeshi dalam bentuk kendaraan.
Naik Yamaha NMAX bikin ngos-ngosan
Sekarang coba bayangkan. Ibu-ibu kayak saya yang biasanya naik motor matic imut kayak Mio atau BeAT, tiba-tiba harus naik NMAX. Boro-boro keren, yang ada saya malah seperti orang main rodeo. Baru naik saja sudah ngos-ngosan.
Belum lagi waktu motor digas dan mulai jalan. Tiap kali start dari posisi berhenti, motornya goyang kayak jari-jari emak waktu buka toples rengginang saat Lebaran.
Masalahnya begini, motor Yamaha satu ini cukup tinggi dan berat. Mengutip website resminya, tinggi tempat duduk motor ini adalah 765 mm dan beratnya mencapai 130 kg. Kalau kaki nggak menjejak ke tanah dengan sempurna, pengendara bakal kesulitan menyeimbangkan motor. Kalau nggak seimbang, bisa-bisa motor doyong ke arah yang tak diinginkan.
Makanya meski secara ukuran tinggi badan saya termasuk ibu-ibu yang tinggi, saya ogah naik Yamaha NMAX. Kebetulan suami saya pengguna motor ini. Dia kerap menawari saya naik motornya sekadar belanja sayur ke warung terdekat kala motor saya kehabisan bensin atau sedang rewel. Tetapi saya menolak. Mending saya jalan kaki daripada harus naik NMAX.
Baca halaman selanjutnya: Motor nggak ramah parkiran dan jalan sempit…
Motor nggak ramah parkiran dan jalan sempit
Soal parkir juga menjadi alasan lain kenapa saya menolak mengendarai Yamaha NMAX sendirian. Soalnya motor satu ini terlalu gembrot untuk dibawa ke parkiran warung sayur dekat rumah. Makan tempat banget padahal parkirannya cuma secuil.
Belum lagi kalau motor ini dibawa ke parkiran Indomaret yang tukang parkirnya cuma nongol buat menagih uang parkir tapi nggak bantu keluarin motor. Beuh, menderita banget. Saya terpaksa harus mundurin motor yang berat itu. Gerak mah nggak, keringetan iya.
Terus kalau sedang melewati gang dan jalan sempit, motor ini juga susah banget diajak sat-set. Soalnya ya bodinya gede dan berat, jadi sulit banget diajak bermanuver meliuk-liuk. Beda cerita ketika saya mengendarai Honda BeAT, lebih gampang diajak gerak.
Paling kasihan jadi penumpang NMAX
Sebenarnya kalau ngomongin Yamaha NMAX, menurut saya yang mesti dikasihani adalah penumpang motor ini. Soalnya kayak yang saya bilang tadi, motor ini tinggi. Saya saja sering kesulitan kalau bonceng belakang naik motor ini. Gimana anak kecil coba.
Sudah gitu joknya lebar banget. Kaki kiri dan kaki kanan saya kayak pasangan LDR-an kalau dibonceng naik NMAX. Terus kalau turun dari motor tanpa ancang-ancang yang benar, bikin kaki keseleo.
Sementara anak saya kalau dibonceng belakang naik motor ini mirip kayak lagi main rodeo. Coba bayangkan, anak sekecil itu berkelahi dengan jok lebar NMAX.
Sudahlah, Yamaha NMAX mungkin motor nyaman bagi sebagian orang. Tapi buat ibu-ibu kayak saya, motor ini bak halang rintang Benteng Takeshi. Bikin deg-degan tiap kali dikendarai.
Penulis: Intan Ekapratiwi
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Agak Aneh Orang Masih Beli NMAX, Terutama Varian All New karena Banyak Fiturnya Cuma Gimmick. Pikir Dulu Sebelum Membeli! dan catatan menarik lainnya di rubrik POJOKAN.
