Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Voucher Shopee Food Bejibun, tapi Banyak Orang Kebingungan dengan Tampilan Aplikasi yang Ruwet

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
9 Agustus 2021
A A
ilustrasi Voucher Shopee Food Bejibun, tapi Banyak Orang Kebingungan dengan Tampilan Aplikasi yang Ruwet mojok.co

ilustrasi Voucher Shopee Food Bejibun, tapi Banyak Orang Kebingungan dengan Tampilan Aplikasi yang Ruwet mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Hanya orang-orang tangguh dan sabar yang betah pesan makanan dan pakai voucher Shopee Food demi diskon maksimal.

Marketplace Shopee yang sudah sukses jadi salah satu aplikasi belanja terbesar di Indonesia sekarang sudah melebarkan sayap dalam pertarungan pesan makanan online. Kita bisa menyebutnya dengan Shopee Food. Konon, voucher Shopee Food sangat melimpah dengan diskon yang gila-gilaan. Driver pengatur makanan yang dipesan melalui aplikasi ini pun sudah banyak muncul dengan warna oranye mentereng.

Masyarakat yang sudah terbiasa pesan makanan online tentu banyak yang tergiur dengan penawaran voucher Shopee Food. Bahkan beberapa di antara yang jarang pesan makanan online pun jadi ikut-ikutan karena promosi pihak marketplace yang jor-joran. Sayangnya dari sekian banyak kemewahan diskon yang ditawarkan, masih banyak orang kebingungan dengan tampilan aplikasi Shopee Food yang terkesan ruwet dan sulit digunakan.

Ketika tak sengaja bertemu dengan driver Shopee Food di lampu merah Kota Yogyakarta, saya sempat bertanya-tanya sembari ngetem menunggu lampu merah kembali hijau. Dari obrolan singkat tersebut, si driver banyak menyiratkan bahwa orderannya belakangan semakin ramai karena voucher Shopee Food yang minta ampun banyaknya. Makanan seharga Rp30 ribu bisa dibeli dengan harga Rp10 ribu saja. Ini mah potongannya sudah 70% sendiri.

Sebagai orang yang ketika itu belum pernah menjajal pesan makanan online lewat Shopee Food, saya pun penasaran. Saya mengajak serta kawan untuk membeli makanan bersama-sama lewat marketplace ini dengan semangat. Setengah jam kemudian, kami masih bingung mau beli apa. Satu jam kemudian, kami justru terbawa suasana buat mengobrol. 

“Lho, nggak jadi pesen?” tanya saya.
“Ya ampun, lupa. Coba kamu yang pilih makanan, aku bingung.”

Teman saya menunjukkan tanda-tanda menyerah karena kami tak kunjung memutuskan. Mau makan aja kok ribet banget. Namun, begitu saya mencoba memilih makanan dengan tujuan mendapat voucher Shopee Food yang paling maksimal nilainya, saya juga kebingungan. Buat menggambarkan kebingungan saya, mendingan saya jabarkan saja satu per satu.

Tampilan aplikasi Shopee Food tidak langsung menampilkan kategori dan preferensi

Kategori dalam Shopee Food. (Dok. Mojok)

Sebenarnya ada berbagai macam orang yang pesan makanan online. Di antaranya ada yang benar-benar ingin makanan berat, cepat, dan dekat. Ada pula yang ingin jajan minuman, camilan, hingga kue-kue. Tapi, nggak sedikit juga yang emang kayak saya, pengin makanan apa aja asal bisa menerapkan voucher Shopee Food.

Sayangnya Shopee Food menampilkan pilihan resto diskon pada bar paling atas. Selanjutnya adalah resto-resto rekomendasi. Tidak ada kategori khusus untuk mencari resto di sekitarmu, mencari spesifik resto yang menjual minuman segar, makanan manis, dan makanan berat. Padahal keduanya juga kategori yang banyak dicari pengguna. Tidak semua pengguna cuma cari diskon dan nggak peduli makanannya apa, pasti ada seleksi dan masa pilih-pilihnya. Pembagian kategori inilah yang sebenarnya agak bikin pusing.

Banyak resto yang pakai banner template

Banner dalam Shopee Food. (Dok. Mojok)

Berbeda dengan aplikasi pesan makanan online lainnya, banyak resto atau merchant Shopee Food yang masih menggunakan banner atau foto template. Nggak heran, banyak yang kebingungan saat mau pesan karena mereka harus meneliti satu demi satu nama restonya dan mengklik untuk mengetahui lebih banyak menu yang ditawarkan.

Entah, apakah ini karena merchant yang terdaftar di Shopee Food memang kesulitan mengganti banner atau karena aplikasi ini masih dalam tahap pengembangan. Yang jelas visual macam ini bikin sebagian besar orang jadi pusing.

Setelah menekan tombol pesan, perlu memasukkan nomor sandi

Memasukkan nomor sandi sebenarnya oke banget untuk keamanan. Tapi, setelah menekan tombol “pesan” kadang kala kita mengira bahwa pesanan kita sudah otw diproses. Padahal, perlu ada satu langkah keamanan lagi. Hal ini memang sudah di luar masalah tampilan, tapi tetap bikin pengguna kebingungan. Nggak sedikit yang mengaku lupa memasukkan nomor sandi dan meninggalkan ponsel mereka begitu saja karena menganggap pesanan sudah diproses. Sepele sih, tapi kalau belum terpesan jadi buang-buang waktu.

Tracking orderan yang kadang lambat

Selain hal-hal di atas, terkadang tracking orderan juga agak lambat. Hal ini bisa menimbulkan salah paham pengguna. Ngiranya si driver masih di resto, ternyata sudah di depan rumah, menunggu di luar pagar melawan panas terik. Saya sarankan sih kapan-kapan Shopee Food bikin satelit sendiri biar GPS track-nya lebih oke, huhuhu. Canda, Shopee~

Di antara banyak hal yang bikin bingung, tetap ada hal yang patut diapresiasi. Voucher Shopee Food mudah diaplikasikan dan nggak membingungkan. Meskipun perlu dua langkah untuk melakukan klaim dan aplikasi voucher sebelum bayar, tapi setidaknya nggak bertele-tele. Nggak perlu ngubek-ubek homepage Shopee Food lagi demi dapat potongan harga.

Iklan

BACA JUGA Aturan Pintar COD Shopee, Tokopedia, dan Marketplace Lain untuk Pelanggan yang Bodoh dan tulisan AJENG RIZKA lainnya.

Terakhir diperbarui pada 9 Agustus 2021 oleh

Tags: diskon shopeemarketplaceShopeeShopee Foodvoucher shopee
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

Pengalaman Beli HP "Spek Dewa" Rp900 Ribu di Shopee: Kepepet Berujung Konyol, tapi Beruntung Diselamatkan Kurir.MOJOK.CO
Ragam

Pengalaman Beli HP “Spek Dewa” Rp900 Ribu di Shopee: Kepepet Berujung Konyol, tapi Beruntung Diselamatkan Kurir

10 Oktober 2025
Salah beli sepatu ala anak Jakarta di Shopee. MOJOK.CO
Catatan

Sekalinya Beli Sepatu di Shopee Malah Tertipu Toko Berlabel Ori, Nggak Jadi Gaya-gayaan Malah Berujung Cedera

9 Oktober 2025
Boosting, Zeusx, dan era baru para gamer: game bukan hanya hiburan tapi membuka akseske ekonomi digital MOJOK.CO
Kilas

Era Baru Dunia Game: Tak Lagi Semata Jadi Hiburan, Tapi Membuka Akses Ekonomi Digital 

4 Oktober 2025
Pengalaman temani pacar jadi driver Shopee Food, hadapi beragam watak manusia MOJOK.CO
Ragam

Pengalaman Temani Pacar Jadi Driver Shopee Food Jadi Tahu Ragam Watak Manusia: Batin Campur Aduk antara Haru, Riang, dan Nelangsa

8 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.