Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Tak Merasa Dianggap Mitra, Driver Ojek Online Minta Perusahaan Ditutup

Audian Laili oleh Audian Laili
10 September 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Para driver ojek online anggap perusahaan penyedia aplikasi tidak manusiawi, lalu minta pemerintah untuk menutup perusahaan tersebut.

Masalah ojek online seperti tak kunjung usai. Sebelumnya beberapa permasalahan yang terjadi dikarenakan adanya ketegangan antara pihak ojek online dengan ojek pangkalan. Mungkin permasalahan ini tidak lagi setegang dulu. Kehadiran ojek online pun sudah bisa lebih diterima di banyak tempat. Dengan beberapa kesepakatan tentu saja.

Sekarang, permasalahan yang muncul justru dari perusahaan ojek online itu sendiri. Pasalnya, para driver menganggap  perusahaan ojek online tidak dapat benar-benar menyejahterahkan.

Sebenarnya permasalahan ini sudah lama dan cukup sering dibahas khususnya oleh para pengamat ekonomi. Perusahaan aplikasi ini menganggap para drivernya sebagai mitra, namun ternyata hal itu hanyalah istilah belaka.

Sebagai mitra, para driver ini tidak memiliki hak suara dengan berbagai kebijakan yang dibuat oleh perusahaan transportasi online tersebut. Hampir setiap kebijakan ditetapkan dengan sepihak, tidak memberikan kesempatan untuk si mitra ini memberikan kritikan atau masukan. Tentu saja hal ini sangat tidak layak jika dalam kerja sama tersebut para driver ini adalah bagian dari mitra.

Banyak kebijakan yang diterapkan tersebut tidak menjamin keselamatan dan kesejahteraan para driver. Bahkan yang dirasakan oleh para driver, kebijakan tersebut lebih banyak yang merugikan dibandingkan memihak kepada mereka.

Mungkin dari awal, para driver transportasi online ini sudah merasakan ketidaknyamanan tersebut. Namun dikarenakan kondisi yang kepepet, mereka berusaha memaklumi apa yang terjadi. Berusaha untuk tetap bertahan walau kesabaran tentu ada batasannya.

Sehingga tidak mengherankan jika kemudian pada akhirnya para driver ini melakukan protes dengan melakukan aksi demo. Sejumlah pengemudi ojek online yang mengatasnamakan Gerakan Hantam Aplikasi Nakal (Gerhana), menggelar unjuk rasa di depan kantor Grab Indonesia di Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin tadi (10/9).

Mereka menuntut perusahaan aplikasi transportasi online menghentikan eksploitasi terhadap para drivernya. Pasalnya, selama ini mereka merasa tidak diperlakukan sebagai mitra perusahaan. Selama ini mereka justru diperlakukan secara tidak manusiawi. Sehingga, para driver ini menuntut agar pemerintah menutup perusahaan aplikasi transportasi online tersebut bila memang sudah tidak mampu menyejahterahkan para drivernya.

Dalam demo tersebut, salah seorang driver ojek online mengungkapkan bahwa Grab Indonesia telah melakukan praktik kartelisasi bisnis transportasi online dengan promo-promo yang mencekik saingan. Driver pun tidak memiliki hak dan hanya dituntut untuk melakukan kewajibannya.

Mereka juga mengungkapkan, jika tuntutannya tidak dipenuhi maka mereka akan meminta pemerintah pusat segera menutup dan mengusir semua aplikasi yang menzalimi rakyat serta meminta segera dihadirkan aplikasi transportasi online yang profesional, adil, transparan dan menyejahterahkan rakyat.

Hadirnya aplikasi transportasi online, di awal memang dianggap sebagai angin segar bagi masyarakat di tengah sulitnya mencari pekerjaan. Masyarakat pun berbondong-bondong mendaftar untuk menjadi bagiannya. Dikarenakan adanya peluang pasar yang besar serta bonus-bonus menggiurkan yang ditawarkan.

Permasalahannya, setelah banyak pihak bergabung, ternyata bonus-bonus yang ditawarkan di awal tidak semudah itu bisa didapatkan. Awalnya, menjadi driver transportasi online memang menyenangkan, dapat dilakukan kapan saja dan sangat cocok jika dijadikan pekerjaan sampingan. Namun dengan berbagai kebijakan yang berkembang, ternyata tidak seringan itu. Ada banyak target yang harus diselesaikan agar bonus pun dapat dicairkan.

Menjadi driver transportasi online pun tidak sesederhana mengantar atau menjemput seseorang atau barang. Tetapi juga turut serta mempromosikan sebuah brand sponsor atau ikut menawarkan ke pelanggan untuk mengisi mengisi uang elektroniknya.

Iklan

Nah, jika kemudian para perusahaan pemilik aplikasi ini justru berada di atas angin karena adanya ketergantungan masyarakat terhadap keberadaanya, kemudian membuat kebijakan seenaknya. Apakah bisa dibiarkan begitu saja? (A/L)

Terakhir diperbarui pada 12 September 2018 oleh

Tags: Demodriver ojek onlineEkonomigojekgrabojek onlineperusahaan
Audian Laili

Audian Laili

Redaktur Terminal Mojok.

Artikel Terkait

Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO
Liputan

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Menjajal GoTransit yang Terintegrasi dengan GoCar, “Keluyuran” di Jogja dan Solo Jadi Lebih Mudah Mojok.co
Ragam

Menjajal GoTransit yang Terintegrasi dengan GoCar, “Keluyuran” di Jogja dan Solo Jadi Lebih Mudah

28 November 2025
Z sarjana ekonomi di Undip. MOJOK.CO
Kampus

Apesnya Punya Nama Aneh “Z”: Takut Ditodong Tiba-tiba Saat Kuliah, Kini Malah Jadi Anak Emas Dosen di Undip

27 November 2025
Wakil Walikota Surakarta Astrid Widayani bersama Gojek sosialisasi libur akhir tahun. MOJOK.CO
Kilas

Tips Liburan Anti Ribet dengan Rekomendasi Tempat Hits di 5 Kota Favorit dari Gojek, Lebih Ringkas dan Hemat

25 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.