MOJOK – Sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP, Megawati Sukarnoputri diketahui berhak menerima pendapatan sampai 112 juta. Presiden Jokowi saja tidak sampai segitu gajinya. Apalagi kamu, iya, kamu~
Tertanggal sejak 23 Mei lalu, Presiden Jokowi menetapkan peraturan presiden (perpres) tentang gaji dan fasilitas untuk para pejabat Pegawai Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Munculnya nama Megawati Sukarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah tentu sudah bisa bikin nitizen kepo mengenai alasannya, apalagi sampai muncul informasi bahwa yang bersangkutan digaji 112 juta per bulan.
Angka fantastis ini belum menghitung jajaran anggota dewan pengarah yang masing-masing mendapat hak 100 juta per bulan. Beberapa anggotanya merupakan tokoh-tokoh nasional; Ahmad Syafii Maarif, Said Aqil Siradj, Andreas Anangguru Yewangoe, Ma’ruf Amin, Mahfud MD, Try Sutrisno, dan Wisnu Bawa Tenaya. Kepala BPIP sendiri yang diampu oleh Yudi Latif mendapat hak 76 juta per bulan. Di luar gaji, para pejabat BPIP juga menerima beberapa fasilitas pejabat lainnya, misalnya biaya perjalanan dinas.
Jelas saja, besaran gaji yang keluar ke publik ini jadi bahan bakar yang cukup ampuh untuk menyerang kebijakan pemerintah. Beberapa orang yang sejak awal mengritik kebijakan ini tentu saja adalah Lord Fadli Zon. “Perpres itu sudah melukai perasaan masyarakat,” katanya.
Bahkan jika dibandingkan dengan gaji Presiden, hak untuk Megawati jauh lebih tinggi. Tercatat hanya gaji Ketua Mahkamah Agung dan Ketua Mahkamah Konstitusi yang lebih tinggi, keduanya digaji 121 juta, sedangkan gaji (sudah termasuk tunjangan) Presiden yang 60 juta jadi terkesan “kecil” jika dibandingkan gaji Megawati nantinya.
Tentu saja besaran gaji itu membuat nitizen jadi penasaran. Memangnya tugasnya ngapain saja sampai digaji sebesar itu?
Ternyata tugasnya berat saudara-saudara, yakni melakukan pembinaan ideologi Pancasila secara menyeluruh dan berkelanjutan kepada seluruh rakyat Indonesia. Meskipun belum jelas praktiknya bagaimana dan langkah-langkah konkret apa yang akan dilakukan, bisa dibayangkan bagaimana Pejabat PBIP mengecek satu per satu hapalan seluruh anak didik di Indonesia tentang lima sila di Pancasila.
Lha gimana? Guru SD baru ngecek hapalan Pancasila lima kelas aja udah ngeluh, apalagi ini, tidak cuma hapal tapi juga masuk menjadi bagian dari ideologi seluruh rakyat. Fiuh, berat sekali dan memang pantas digaji besar. Buktinya sekelas Zaskia Gotik menjabat sebagai Duta Pancasila saja ternyata enggak berpengaruh apa-apa bagi negeri ini.
Meskipun besaran gaji sudah keluar, tetapi pada praktiknya seluruh pejabat BPIP (termasuk Megawati) belum digaji sama sekali. Menurut Bendahara Negara, Sri Mulyani, pejabat PBIP sudah bekerja selama hampir setahun ini tapi tidak diketahui oleh masyarakat kebanyakan.
Lembaga ini sebenarnya sudah ada sejak Juni 2017, hanya saja bentuknya cuma unit kerja Presiden. Dan selama itu pula mereka belum sama sekali menerima gaji. Bahkan untuk biaya operasional kegiatan pun tidak ada. Nah, karena baru ditetapkan oleh perpres beberapa waktu silam jadi bisa dibayangkan berapa besaran uang yang jadi hak Megawati selama satu tahun beliau bekerja kemarin?
112 juta x 12 bulan = 1,3 Miliar
Waw, kalau untuk beli tutup pentil ban motor dapat berapa itu yak?