Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Niat Mulia Purbaya Mencegah Kematian Industri Tembakau Malah Dihalangi, Sementara Aksi Premanisme Sri Mulyani Memeras Keringat Petani Dibela

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
1 Oktober 2025
A A
Purbaya Hendak Selamatkan Petani, tapi Malah Dijegal (Rokok Indonesia:Ekosaint)

Purbaya Hendak Selamatkan Petani, tapi Malah Dijegal (Rokok Indonesia:Ekosaint)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Mendukung Purbaya adalah mendukung kebijakan yang lebih manusiawi. Sebuah kenyataan yang tidak kita temukan dari aksi premanisme menteri keuangan terdahulu.

Industri Hasil Tembakau (IHT) di Indonesia selalu berada dalam sorotan. Isu ini diposisikan ke dalam konteks “dilematis” karena punya peran sebagai penyumbang penerimaan negara yang besar melalui cukai rokok, ladang pencahariaan jutaan petani tembakau, serta penghidupan buruh rokok.

Dan jangan salah, mereka yang “menggantungkan hidup” di sekitar industri tembakau jumlahnya lebih besar lagi. Mulai dari buruh linting, hingga pedagang kecil atau pengecer.

Melihat potensi kematian ladang kehidupan petani di depan mata, Menteri Keuangan yang baru, Purbaya Yudhi Sadewa, resah. Beliau berusaha mencegah kematian sumur kehidupan jutaan rakyat kecil. Namun, yang beliau dapat adalah usaha penghalangan yang sungguh tidak masuk akal. Ada orang yang mau menyelamatkan jutaan petani, malah dihalangi.

Aksi Purbaya ini memang sangat kontras dengan pandahulunya, Sri Mulyani. Sosok kesayangan Bank Dunia, mantan menteri keuangan, adalah menteri yang lebih cocok disebut “preman”. Ingat, saya pakai tanda petik. Kalau nggak paham, jangan sok paham.

Sri Mulyani dengan sangat kejam dan serampangan, terus menaikkan cukai rokok. Dalihnya adalah demi kesehatan, tapi niat utamanya adalah membunuh sumur kehidupan jutaan petani tembakau. Sudah begitu, Sri tidak mau bertindak ketika rokok ilegal membanjiri pasar. 

Padahal, keberadaan rokok ilegal ini juga membunuh potensi pendapatan yang seharusnya dinikmati jutaan petani Indonesia. Memang, kesayangan Bank Dunia ini saya rasa nggak pernah memikirkan nasib rakyat. Bagi Sri, kematian rakyat hanya sebatas angka-angka di dalam laporan Excel. 

Perbedaan pendekatan kebijakan antara Sri Mulyani dengan Purbaya terhadap IHT jelas menunjukkan pergeseran prioritas yang signifikan. Terutama dalam konteks dampaknya terhadap petani tembakau. Izinkan saya menjelaskan.

Era Sri Mulyani: Premanisme kenaikan cukai yang agresif

Selama masa jabatannya, kebijakan Sri Mulyani terhadap IHT ditandai dengan kenaikan cukai yang agresif setiap tahun. Bahkan sering di atas inflasi. Kebijakan ini didasarkan pada dua tujuan utama: pengendalian konsumsi rokok (aspek kesehatan) dan peningkatan penerimaan negara (aspek fiskal).

Serampangan menaikkan cukai dan dampaknya pada jutaan petani

Kebijakan cukai yang tinggi secara konsisten (misalnya, rata-rata 10% di tahun 2023-2024) memang meningkatkan penerimaan negara. Namun, data dan analisis menunjukkan bahwa kebijakan ini justru menimbulkan dampak negatif yang signifikan pada petani tembakau dan buruh rokok.

Tren kenaikan tarif cukai rokok dalam persen.
Tren kenaikan tarif cukai rokok dalam persen.

Kenaikan cukai yang masif membuat harga rokok legal melambung tinggi. Hal ini menekan daya beli masyarakat, mendorong fenomena down trading. Konsumen beralih dari rokok golongan I (premium) ke golongan yang lebih murah (golongan II dan III). 

Pabrikan rokok golongan besar yang menyerap tembakau petani dalam jumlah besar jadi tertekan. Pada gilirannya, berdampak pada penyerapan tembakau petani dan harga beli tembakau di tingkat petani. Paham nggak, Sri?

Sudah begitu, petani tembakau dilaporkan menderita karena harga jual yang tidak stabil dan cenderung rendah. Maklum, permintaan dari pabrikan yang tertekan oleh kenaikan cukai jadi rendah. 

Klaim pemerintah bahwa kenaikan cukai rokok memperhatikan kesejahteraan petani dan buruh belum sepenuhnya terbukti. Berbagai keluhan muncul dari petani yang merasa manfaat Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) minim dirasakan langsung. 

Iklan

Nyatanya, mereka masih kesulitan memperoleh pupuk subsidi, modal, dan asuransi pertanian. Kenaikan cukai di tengah pandemi dan pelemahan daya beli masyarakat juga memperburuk kondisi, sampai mengancam PHK di sektor padat karya ini.

Ironisnya, kenaikan cukai yang bertujuan mengendalikan konsumsi malah meningkatkan peredaran rokok ilegal. Ketika rokok legal menjadi mahal, konsumen yang daya belinya rendah akan beralih ke rokok ilegal yang tanpa cukai. Ini merugikan penerimaan negara yang notabene menggunakan bahan baku tembakau petani. Tapi pemerintah diam saja. Kan bajingan!

Baca halaman selanjutnya: Niat mulia Purbaya.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 1 Oktober 2025 oleh

Tags: ihtindustri hasil tembakaukenaikan cukai rokokmenteri keuanganpurbayapurbaya cukaipurbaya tunda kenaikan cukaisri mulyani
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Merunut campur tangan asing di balik kampanye antirokok yang tentang kebijakan Purbaya tak naikkan cukai rokok 2026 MOJOK.CO
Ragam

Merunut Campur Tangan Asing di Balik Kampanye Antirokok Menentang Kebijakan Purbaya Tak Naikkan Cukai Rokok

2 Oktober 2025
Tembakau Hidupi 6 Juta Orang tapi Mau Dibunuh? Bajingan Sekali! MOJOK.CO
Esai

Industri Hasil Tembakau Menghidupi 6 Juta Petani dan Rakyat Kecil tapi Kamu Mau Membunuh Sumur Rezeki Ini? Kamu Jahat Sekali

2 Oktober 2025
Dukung kebijakan Purbaya tak naikkan cukai rokok. MOJOK.CO
Catatan

4 Alasan Kebijakan Purbaya Tak Naikkan Cukai Rokok Tak Perlu Ditentang

1 Oktober 2025
cukai rokok, tembakau.MOJOK.CO
Ragam

Cukai Rokok Tak Naik: Melawan Tekanan Antirokok, Menjaga Nafkah Jutaan Petani dan Buruh

1 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Macam-macam POV orang yang kehilangan botol minum (tumbler) kalcer berharga ratusan ribu MOJOK.CO

Macam-macam POV Orang saat Kehilangan Tumbler, Tak Gampang Menerima karena Kalcer Butuh Dana

28 November 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.