Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Mendukung Ide Festival Musik Warnet/Festival Generasi 2000-an

Haris Firmansyah oleh Haris Firmansyah
22 November 2019
A A
festival musik warnet raka ibrahim generasi 2000an nostalgia mojok.co musik warnet playlist warnet

festival musik warnet raka ibrahim generasi 2000an nostalgia mojok.co musik warnet playlist warnet

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Generasi 2000-an pengin nostalgia juga. Oleh karena itu, kami kru Mojok, sebagai generasi yang belajar internet di warnet ditemani lagu Jet (tapi satu doang) dan album Cilapop, mendukung penuh ide festival musik warnet.

Sebagai remaja yang tumbuh di tahun 2000-an bersama menjamurnya bisnis warung internet (warnet), saya mendukung ide Bung Raka Ibrahim ini.

Kenapa kita nggak bikin Festival Musik Warnet, terus performernya:

Tipe-X
J-Rocks
Samsons
Ratu
Andra & the Backbone
Bondan & Fade2Black
Peterpan

Dengan bintang tamu internasional:

Evanescence
Keane
Avenged Sevenfold

Apa itu the 90s Festival kita butuh the 2000s festival!!

— Raka Ibrahim (@coldrebellion) November 21, 2019

Festival Musik Warnet perlu diadakan demi kenangan masa muda. Biasanya di warnet, operatornya memutar lagu-lagu dari band tersebut. Alangkah indahnya jika para alumni warnet bernostalgia dengan menyaksikan langsung sang artis beraksi di atas panggung.

Ada istilah tentang warnet dari salah satu komentator di podcast Deddy Corbuzier bersama Reza Oktovian. Ia menyebutkan bahwa seseorang bisa keluar dari warnet, tapi tak ada yang bisa mengeluarkan warnet dari diri seseorang. Kutipan itu menggambarkan bagaimana citra seorang Reza Arap, mantan operator warnet.

Menjadi operator warnet adalah anak tangga yang harus dilalui Reza Arap untuk menapaki altar kesuksesan. Setelah kaya-raya sebagai pengusaha e-sport, Reza Arap tak perlu jadi operator warnet lagi. Lagian warnetnya juga mungkin udah tutup, mengingat sekarang internet sudah ada di genggaman semua orang.

Namun, anak warnet tetaplah anak warnet. Terlihat dari cara Reza Arap swearing dan berkata kotor. Itulah ciri khas mayoritas anak warnet yang tidak bisa dihilangkan begitu saja. Umumnya, mereka memaki-maki ketika internet mulai nge-lag saat sedang main game online. Setelah itu, biasanya mereka mulai menyindir pengunjung warnet lain yang diduga download video sampai bikin internet lelet. Ketika kalah karena internet macet, mereka bakal berkata kasar dan sumpah-serapah lainnya.

Ah, indahnya masa-masa itu. Download film dari YouTube sekaligus gangguin bocah main gim, yang notabene nggak pada pakai baju.

Terbayang nanti di Festival Musik Warnet, MC-nya adalah mantan op warnet macam Reza Arap. Terus penonton bakal ribut protas-protes kayak anak warnet pada umumnya. Ketika band yang tak disuka akhirnya tampil, sekelompok orang bakal teriak minta ganti. Namun, ketika penyanyi favoritnya muncul, mereka akan ikut bernyanyi dengan nada sumbang.

Penonton menikmati parade band sembari meminum minuman kesukaan masing-masing, sama seperti ketika masih sering main di warnet. Minuman ini menunjukkan kelas sosial dan ketebalan dompet. Yang sultan, minumnya soft drink macam Coca-Cola, Fanta, Sprite, atau minta dibikinin kopi sama mbak warnet. Kelas menengah, minumnya Ale Ale dan Teh Botol Sosro. Kasta terbawah tentunya tidak minum, hanya bisa menelan ludah, atau minta sesedot-dua sedot ke temennya yang lebih tajir.

Panitianya juga akan memasang kabel-kabel telanjang di area penonton. Treatment ini sengaja diadakan supaya penonton bisa mengenang sensasi kesetrum CPU terbuka yang penuh memori kenaifan masa silam.

Penonton yang pernah mengajak pacarnya ke warnet, bisa mengulangi romantisme yang sama di festival musik ini. Dengan syarat, sampai sekarang pacarnya masih sama dengan yang dulu. Namun, kalau pacarnya nikah sama yang lain dan udah beranak, ya apa mau dikata, selain ikhlaskan saja. Billing paket asmara lo sudah habis, tong.

Bagi yang nonton sambil pacaran, jangan berbuat yang mantap-mantap. Soalnya sejak dulu CCTV dipasang di warnet bukan hanya untuk menjaga parkiran motor yang rawan pencurian, tapi juga untuk mengawasi bilik yang kerap dijadikan ajang mesum.

Di tengah acara, satu-dua tiga penonton akan dijewer oleh ibu atau bapaknya yang tiba-tiba datang untuk menyuruh pulang. Sungguh, itu bakal jadi pemandangan yang merekonstruksi kenangan masa-masa kejayaan warnet.

Iklan

BACA JUGA Band Era 2000an yang Katanya Kampungan tapi Diam-diam Dirindukan atau komentar lainnya di rubrik apa? Masak lupa?

Terakhir diperbarui pada 22 November 2019 oleh

Tags: festivalgenerasi 2000anmusik warnet
Haris Firmansyah

Haris Firmansyah

Pegawai Bank Ibukota. Selain suka ngitung uang juga suka ngitung kata.

Artikel Terkait

Bedog Arts Fest 2025 Mojok.co
Kilas

Bedog Arts Fest 2025: Perayaan Seni Kerakyatan, Lingkungan, dan Semangat Keberlanjutan

19 Oktober 2025
Kiat Merawat Festival Budaya Warga Lokal dengan Pelumbungan
Video

Kiat Mengelola Festival Budaya Warga Lokal dengan Pelumbungan

27 Juni 2024
Kusen Alipah Hadi, Pangeran Festival yang Lihai Mengubah Peristiwa Menjadi Acara .MOJOK.CO
Sosok

Merawat Festival dan Jalan Menghidupkan Budaya Lokal

26 Juni 2024
patjarmerah mojok.co
Hiburan

Di Solo, Festival Literasi Patjarmerah Terus Melokal dan Kolaboratif

8 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.