Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Mencemburui Vietnam yang Berhasil “Mengalahkah” Corona

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
25 Mei 2020
A A
pandemi vietnam bebas corona hanoi dibuka social distancing berakhir di vietnam partai komunis karantina wilayah perang terhadap virus corona korban kematian covid-19 vietnam 0 mojok.co

pandemi vietnam bebas corona hanoi dibuka social distancing berakhir di vietnam partai komunis karantina wilayah perang terhadap virus corona korban kematian covid-19 vietnam 0 mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Vietnam menjadi salah satu negara di dunia yang sukses besar mengalahkan virus corona

Sabtu, 25 Mei kemarin, Vietnam secara resmi menggelar pertandingan sepakbola pertamanya sejak masa pandemi corona. Pertandingan tersebut mempertemukan kesebelasan Nam Dinh FC dan Hoang Anh Gia Lai yang digelar di Thien Truong Stadium.

Pertandingan tersebut sangat spesial, sebab diselenggarakan secara terbuka dengan dihadiri oleh penonton. Setidaknya, ada sekitar 10 ribu penonton yang meramaikan pertandingan tersebut.

Momen tersebut tentu saja menjadi sebuah titik balik penting bagi Vietnam. Pertandingan tersebut sekaligus menjadi penanda besar bahwa negara dengan banyak penduduk bernama Nguyen tersebut telah benar-benar sukses menghajar pandemi virus corona di negara mereka.

Keberhasilan Vietnam menyelenggarakan pertandingan tersebut tentu saja menjadi pukulan yang telak bagi negara-negara lain, termasuk Indonesia.

Di Indonesia, bahkan tanpa corona pun, pertandingan sepakbolanya sering berhenti. Entah karena ada kerusuhan, atau organisasi sepakbolanya dibekukan. Apalagi ada corona. Full berhentinya.

Soal penanganan corona, Vietnam juga sukses “menyindir” negara-negara tetangganya.

Bahwa tak ada negara yang siap menghadapi corona, tentu saja itu benar. Tapi kita juga harus sadar bahwa masing-masing negara mengambil sikap yang berbeda-beda dalam menghadapi corona dengan segenap ketidaksiapan mereka masing-masing.

Menurut laporan BBC, di Vietnam, Pemerintah sudah mulai bersiap bahkan sebelum ada kasus pertama corona di negara tersebut.

Sejak akhir Januari, mereka sudah mulai membatasi perjalanan, memonitor situasi dari dekat, dan pada akhirnya menutup perbatasan dengan China dan meningkatkan pemeriksaan kesehatan di perbatasan dan tempat-tempat rentan lainnya.

Ketika mulai ada kasus, Pemerintah Vietnam memerintahkan semua pendatang dan semua warga yang memiliki kontak dengan pasien positif virus corona untuk isolasi di pusat-pusat karantina selama 14 hari.

Di Indonesia, tentu saja berbeda. Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya.

Per 1 Maret, Alih-alih mengetatkan arus keluar masuk, Pemerintah justru mulai memberikan insentif pariwisata, termasuk diskon tiket pesawat, hal ini dimaksudkan untuk memulihkan kembali sektor pariwisata yang sempat terhantam virus corona.

Tepat sehari setelah aturan diskon tersebut berlaku, Pemerintah kemudian mengumumkan kasus corona pertama di Indonesia.

Iklan

Pemerintah baru menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) per akhir Maret, alias sebulan setelah kasus pasien pertama diumumkan.

Di Vietnam, kini, sudah sebulan terakhir tak ada kasus positif corona. Sedangkan jika ditotal secara keseluruhan kasus, Vietnam hanya mencatat 324 kasus positif dengan 267 di antaranya sudah sembuh. Yang lebih istimewa, tak ada satu pun pasien positif yang meninggal.

Di Indonesia, dalam dua pekan terakhir, rata-rata ada 500 penambahan kasus positif corona tiap harinya. Beberapa hari lalu, bahkan angka penambahan pasien positif mencapai puncaknya di mana dalam sehari, ada lebih dari 1000 kasus positif corona yang tercatat.

Apakah keberhasilan ini karena Vietnam adalah negara komunis? Bisa ya, bisa tidak. Tapi yang jelas, ketegasan itu satu hal, sedangkan bentuk dan ideologi negara adalah hal yang lain.

Selandia Baru, negara yang jelas bukan komunis itu juga tercatat sanggup “mengalahkan” corona. Mereka kini sudah mulai melonggarkan pengetatan ruang gerak karena pertambahan kasus corona di sana sudah sangat tipis.

Tapi kalau membandingkan Indonesia dengan Selandia Baru, jelas nggak pantas. Lebih layak kalau dibandingkan dengan Vietnam.

Lantas, apakah elok membandingkan penanganan corona antar negara yang tentu saja punya latar belakang ekonomi, sosial, dan politik yang berbeda ini? Entahlah. Yang jelas, saat ini, dalam urusan penanganan corona, saya merasa sangat cemburu dengan Vietnam.

Sangat cemburu.

Terakhir diperbarui pada 25 Mei 2020 oleh

Tags: coronavietnam
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO
Kampus

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
vietnam mojok.co
Kilas

Tantangan dan Realitas Pekerja Kantoran di Vietnam: Menghadapi Gaji Fantastis namun Kehidupan yang Berbeda

10 September 2023
Thailand & Vietnam VS Netizen Indonesia
Video

Thailand & Vietnam VS Netizen Indonesia

13 Juli 2022
Timnas Indonesia Memang Kalahan, tapi Lawan Rakyat Sih Negara Ini Menangan
Esai

Timnas Indonesia Memang Kalahan, tapi Lawan Rakyat Sih Negara Ini Menangan

3 Januari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

11 Desember 2025
Jadi omongan saudara karena sarjana nganggur. MOJOK.CO

Putus Asa usai Ditolak Kerja Ratusan Kali, Sampai Dihina Saudara karena Hanya Jadi Sarjana Nganggur

12 Desember 2025
Mitos kerukunan di desa bikin warga desa ingin merantau jauh dan hidup individualistik di perantauan demi hidup tenang MOJOK.CO

Mitos Kerukunan dan Hidup Ayem di Desa: Aslinya Penuh Kepalsuan, Baik di Depan tapi Busuk di Belakang

11 Desember 2025

Video Terbaru

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

10 Desember 2025
Sirno Ilang Rasaning Rat: Ketika Sengkalan 00 Menjadi Nyata

Sirno Ilang Rasaning Rat: Ketika Sengkalan 00 Menjadi Nyata

6 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.