Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Makian Kolektif yang Ampuh Menghentikan Orang Goblok Bermain Hape di Dalam Bioskop

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
2 September 2019
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Saya pikir, ada banyak hal kasat mata untuk menandai sebuah kebodohan, dan bermain hape di dalam bioskop adalah salah satunya.

Rasanya sudah berkali-kali saya menuliskan rasa gemas dan jengkel pada orang-orang yang suka bermain hape saat menonton film di bioskop.

Mangkanya, tiap saya menonton film dan ada orang yang main hape dan kebetulan posisinya dekat dengan kursi saya, maka saya tak segan buat menjawilnya sambil bilang “Mas/Mbak, hapenya tolong dimatikan, mengganggu penonton belakangnya. Kalau mau main hape, di kamar saja, jangan di bioskop.”

Saya selalu susah paham dengan orang-orang yang suka sekali bermain hape di dalam bioskop saat film sudah diputar. Padahal, beberapa bioskop jaringan sudah membikin pengumuman agar penonton tidak bermain hape. Falcon pictures bahkan sempat bikin video ala-ala Dilan tentang tata-tertib menonton film yang mengajak penonton untuk tidak bermain hape karena cahaya dari layarnya bisa menganggu penonton lain.

Nah, kemarin sore, di Platinum Cineplex Artos, gedung film terbaik di Magelang (sebab memang satu-satunya) itu, rasa gemas dan jengkel saya kembali diuji.

Menonton Gundala pukul empat sore, kejenakan saya menonton harus diganggu oleh seorang penonton pria yang saat film diputar justru asyik wasapan.

Dan bedebah, dia wasapan bukan cuma sejenak, tapi lama. Bukan cuma bales chat, tapi bahkan menonton video (atau membuka gambar) yang dikirim via wasap.

Saya tunggu beberapa saat dan dia tidak segera mematikan hapenya.

Kalau posisi pria itu dekat, mungkin sudah saya “tegur” atau yang lebih buruk, saya lempari berondong jagung.

Sayang, posisi dia jauh. Kalau saya nekat menegur dia, takutnya justru saya yang bakal menganggu penonton yang lain.

Emosi saya sudah di ubun-ubun sampai kemudian, dari arah belakang saya, terdengar teriakan “Woooy, hapenya matikan!”

Agaknya bukan saya saja yang emosi. Laksana api tersiram bensin, penonton lain pun langsung ikut mengumpat.

“Dikon metu, wae!”

“Ra nduwe utek!”

Iklan

“Hapene, Su!”

Saya ikut meneriakinya “Pekok!!!”

Kalis pun tak ketinggalan ikut menimpali “Keluar, keluar!!!”

Kawan saya, Danu, yang mentang-mentang memang seorang penyanyi itu pun tampaknya juga ikut menyumbang suara.

Bajangkrek setan alas, Lelaki yang bermain hape itu agaknya tak sadar bahwa dirinyalah yang sedang diteriaki oleh orang-orang, sehingga ia masih saja asyik bermain hape.

Makian pun semakin keras.

Lelaki di sebelah belakang kanan saya muntab. “Wis goblok, budeg sisan!”

Seseorang kemudian melempar botol aqua ke arah lelaki yang bermain hape, entah kena entah tidak. Kalau tidak kena, tentu saja saya menyayangkan. Tapi kalau kena, ya tetap saja saya sayangkan, sebab harusnya dilempar bukan pakai botol aqua, tapi botol UC 1000 yang kaca itu.

Butuh waktu, ehm, lebih tepatnya, butuh umpatan yang lumayan lama sampai si pria itu sadar dan mematikan hapenya.

Saat film usai dan lampu dinyalakan, sebagian besar penonton yang beranjak menuruni tangga untuk keluar satu per satu menatap sinis pada si lelaki tak tahu diuntung tadi yang masih tetap duduk di kursinya tak berani beranjak.

Setelah hampir semua penonton sudah keluar, barulah Lelaki itu beranjak. Saya ikut keluar.

Lelaki itu berjalan di belakang saya. Saya bilang ke Kalis, “Goblok banget mase mau, wis ngerti neng bioskop, malah wasapan,” kata saya dengan suara yang sengaja saya keraskan agar dia yang berjalan di belakang saya bisa mendengarnya.

Saya yakin, setelah ini, bagi lelaki tadi, menonton bioskop tak akan sama lagi.

Di Magelang, makian kolektif itu memakan korban. Dan saya bahagia sebab menjadi salah satu pelakunya.

BACA JUGA Lima Jenis Orang Goblok yang Bisa Anda Temui di Bioskop atau tulisan Agus Mulyadi lainnya.

 

Terakhir diperbarui pada 2 September 2019 oleh

Tags: bioskophape
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO
Catatan

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Video Prabowo Tayang di Bioskop Itu Bikin Rakyat Muak! MOJOK.CO
Aktual

Tak Asyiknya Bioskop Belakangan Ini, Ruang Hiburan Jadi Alat Personal Branding Prabowo

16 September 2025
pengalaman pertama ke bioskop, pakuwon mall jogja.MOJOK.CO
Ragam

Pengalaman Pertama ke Bioskop: Orang Desa Salah Pesan Tiket Mahal sampai Tersesat di Pakuwon Mall Jogja, Mau Bertanya Takut Dikira Kampungan

11 April 2025
Derita Orang Rembang, Makan Mie Gacoan Harus ke Tuban MOJOK.CO
Ragam

Derita Tinggal di Rembang: Harus Tempuh 2 Jam ke Tuban Demi ke Mal, Nonton Bioskop atau Sekadar Makan Mie Gacoan

6 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.