Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Mahfud MD Sampaikan Gaji dan Honor Rapat DPR Lebih Wah Dibanding Gaji Pejabat BPIP

Redaksi oleh Redaksi
1 Juni 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK – Dikritik habis-habisan karena dianggap memboroskan uang negara, Mahfud MD akhirnya buka-bukaan dan mengklarifikasi beberapa tudingan miring soal jabatan dan hak keuangannya di BPIP.

Polemik mengenai pendapatan para pejabat Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang mencapai angka 100-an juta per bulan belakangan ini memang banyak menemui kritikan. Banyak tokoh-tokoh yang berseberangan dengan Pemerintah menyayangkan jumlah fantastis pendapatan yang diterima oleh para pejabat BPIP.

Seperti yang diketahui sebelumnya, pada 23 Mei silam, Presiden Jokowi menetapkan peraturan presiden mengenai gaji dan fasilitas para pejabat BPIP. Angka yang mencapai 100-an juta dianggap sebagai pemborosan. Hal ini semakin panas digoreng karena terdapat nama Megawati Soekarnoputri, yang menjabat sebagai Dewan Pengarah BPIP, mendapatkan take home pay 112 juta per bulan.

Beberapa lawan politik pun ramai-ramai mengritik ini sebagai bagian dari pemborosan anggaran negara. Tak ketinggalan Lord Amien Rais yang bahkan sampai menyebut, “hanya tukar pikiran wah (digaji) 100 juta lebih.” Bahkan kalau mau mengutip lebih lengkap kalimat dari bellio, Pak Amien Rais sampai menyebut kata; “ongkang-ongkang”.

Gerah karena diserang oleh lawan-lawan politik, Mahfud MD muncul menjawab serangan-serangan yang juga mengarah kepadanya. Sebagai salah satu pejabat BPIP, Mahfud MD coba menjelaskan satu-satu.

Pangkal persoalan yang utama adalah soal beda antara pendapatan dengan gaji. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menjelaskan bahwa jajarannya sebenarnya hanya menerima gaji pokok Rp5 juta per bulan. Lalu ada tunjangan operasional dan lain-lain yang jika dijumlahkan hasilnya sampai ke angka 100-an tadi.

Beberapa pola pikir yang menyebut bahwa pendapatan pejabat BPIP besar seharusnya juga perlu dibandingkan dengan melihat juga sebesar apa anggota DPR “digaji” oleh negara. Mahfud MD menyebut, gajinya waktu menjabat anggota DPR pada 2004 saja lebih tinggi daripada “rencana gaji” yang akan diterima pejabat anggota BPIP pada tahun 2018.

Pada praktiknya, pada 14 tahun silam seorang anggota DPR bisa saja menerima take home pay di luar gaji pokok sampai menembus angka 150 juta. Padahal itu angka yang masih di bawah rencana gaji seorang Ketua Dewan BPIP. Jika seorang anggota DPR saja menerima sebesar itu, bisa dibayangkan berapa yang diterima oleh seorang Wakil Ketua atau Ketua DPR RI selama sebulan?

Hal ini tentu sangat mengherankan ketika sosok seperti Fadli Zon, Wakil Ketua DPR, sampai Mardani Sera, anggota DPR dari Fraksi PKS, menolak habis-habisan rencana ini karena dianggap sebagai pemborosan negara. Jika berkaca pada gaji anggota DPR pada 2004 saja angkanya masih di atas pejabat BPIP yang sekarang, kira-kira berada di kisaran berapa pendapatan mereka berdua setiap bulannya pada era sekarang?

Tidak hanya persoalan gaji, baru-baru ini saling balas tweet antara Mohamad Guntur Romli dengan Mahfud MD menunjukkan bahwa honor rapat seorang anggota DPR pun tak kalah fantastis angkanya. Dalam kicauannya, Romli menyebut, “Saat di DPR, Mahfud MD pernah balikin honor rapat Rp160 juta.”

Tak berselang lama, Mahfud MD merevisi pernyataan tersebut. Bukan pada nominal uang yang diterima, melainkan pada jabatan dan proses “pengembalian” honor yang dimaksud:

Mas Guntur, https://t.co/rqtKmtMlYG sedikit keliru. Yg 160 jt sy hibahka ke negara sbg Penerimaan Negara Bkn Pajak (PNBP) itu saat sy jd Ket. MK (2011). Saat di DPR sy hibahkan PNBP kpd negara jika sy dpt honor double (dari Pemerintah & DPR) yg meski sah tapi tak pantas. https://t.co/8h9YmpJ5SZ

— Mahfud MD (@mohmahfudmd) May 31, 2018

Dari keterangan tweet Mahfud MD, uang 160 juta sebagai honor rapat itu tidak dikembalikan (karena memang tidak ada mekanisme pengembalian itu), tapi dihibahkan kepada negara saat masih menjadi Ketua MK tahun 2011. Sedangkan saat jadi DPR, honornya juga dikembalikan karena merasa tidak pantas nerima meskipun sah secara aturan.

Tapi jika dipikir-pikir kembali, seorang anggota DPR mendapatkan gaji dan take home pay sangat besar ya itu memang pantas saja. Sebab DPR telah melaksanakan tugas-tugasnya sebagai wakil rakyat.

Iklan

Rakyat pengen dihormati dan dihargai sudah mereka wakili, rakyat pengen hidup mewah sudah mereka wakili, rakyat pengen digaji tinggi mereka sudah wakili, bahkan sampai rakyat kesal karena gaji BPIP mau mendekati gaji mereka, kekesalan itu juga mereka wakili secara luar biasa.

Terakhir diperbarui pada 1 Juni 2018 oleh

Tags: Amien RaisBPIPdprFadli Zonguntur romlimahfud mdMahkamah KonstitusiMegawatiPKSwakil rakyat
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO
Kilas

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO
Kilas

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Jurusan Ilmu Politik di UHO mengecewakan. MOJOK.CO
Kampus

Nekat Kuliah Jurusan Ilmu Politik di Kampus Akreditasi B, Berujung Menyesal Tak Dengar Nasihat Ortu

3 Oktober 2025
UI kampus perjuangan tapi BEM-nya kini terbelah. MOJOK.CO
Catatan

UI sebagai Kampus Perjuangan Kini Terbelah dan Hilang Taringnya, Tak Saling Mendukung dan Searah

4 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Bagian terberat orang tua baru saat hadapi anak pertama (new born) bukan bergadang, tapi perasaan tak tega MOJOK.CO

Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

18 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
borobudur.MOJOK.CO

Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur

15 Desember 2025
Pamong cerita di Borobudur ikuti pelatihan hospitality. MOJOK.CO

Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

16 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.