MOJOK.CO – Biarkan cadel diselesaikan secara kekeluargaan antara si anak dan orang tuanya. Ketika si anak berada di lingkungan sosial, mari kita tiru kasih sayang Ibu Kasur.
Saya nggak cadel. Namun, saya bisa memahami betapa menderitanya mereka yang punya kondisi ini. Kondisi di mana mereka kesulitan mengucapkan kata “r”. Sebetulnya banyak yang bersimpati kepada mereka, tapi suaranya tidak terdengar saja.
Hari ini, Minggu, 16 Januari 2022, Google Doodle memasang ilustrasi wajah Ibu Kasur. Salah satu tokoh besar di dunia pendidikan anak. Bersama suaminya, Pak Kasur, keduanya menjadi dinamic duo dalam usaha perbaikan pendidikan anak di Indonesia. Beristirahatlah dalam damai, Bu.
Mungkin bisa dikatakan kalau Ibu Kasur dan suaminya mencurahkan hampir sepanjang hidup untuk pendidikan anak. Salah satu wujud kecintaan itu adalah perhatian keduanya akan detail yang terwujud dalam setiap lagu anak yang mereka ciptakan.
Jadi, Ibu Kasur paham bahwa anak-anak akan kesulitan untuk mengingat lagu dengan durasi panjang. Oleh sebab itu, tokoh Google Doodle yang bernama asli Sandiah ini selalu membuat lagu anak yang pendek dan mudah diingat. Nah, ada satu wujud kasih sayang dari Ibu yang menurut saya sangat luhur.
Ibu Kasur selalu menghindari penggunaan kata “r” di setiap lagu anak yang beliau tulis. Huruf “r”, mungkin dianggap sebatas huruf saja oleh banyak orang. Namun, bagi anak kecil dan mereka yang cadel, huruf “r” bisa jadi petaka. Bisa jadi semacam trigger membuka “aib”. Padahal, cadel itu bukan sesuatu yang memalukan.
Ibu Kasur sudah memikirkan pengaruh kondisi cadel ini sejak dini. Selain tentu saja, anak-anak yang masih balita memang pada dasarnya kesulitan melafalkan huruf “r”. Ibu ingin semua anak bisa bersenang-senang dan merasa bahagia dengan setiap lagu yang dia buat. Tanpa terkecuali.
Alih-alih memaksa setiap balita untuk “bisa segera” melafalkan huruf “r”, Ibu Kasur membuat lagu yang tidak merepotkan anak-anak. Aneh sekali masih anak-anak sudah direpotkan hidupnya. Belum nanti ketika si anak meginjak usia 25 tahun, mengalami quarter life crisis, krisis identitas, dan direpotkan dengan UMR rendah, sudah gitu cadel lagi.
Usaha Ibu Kasur untuk membuat lagu tanpa huruf “r” sebetulnya juga menjadi pesan terselubung. Jika kamu jeli, Ibu berusaha berkata secara tidak langsung bahwa mereka yang cadel juga berhak bahagia tanpa dirundung. Kedua, yang penting bukan kemampuan melafalkan huruf, tapi bersenang-senang bersama kawan dengan sebuah lagu yang jenaka.
Tinggalkan kondisi cadel di rumah. Biar orang tua yang mengajari anak melafalkan huruf dengan benar. Ketika sedang berada di tengah kawan-kawannya, si cadel tak perlu minder dan tetap bisa mingle dengan kawan-kawannya.
Buat orang tua sendiri, kalau pengin mengatasi cadel pada anak, bisa mengikuti langkah-langkah yang saya kutip dari alodokter.com ini:
- Melatih anak minum pakai sedotan. Gerakan mengisap bisa melatih kekuatan motorik mulut anak.
- Latih posisi lidah dan mulut anak saat mengucapkan huruf-huruf yang sulit. Biar anak bisa mengingatnya, ajak dia berlatih di depan cermin.
- Ajak anak bermain permainan untuk melatih kekuatan motorik mulut. Misalnya, meniup terompet mainan atau meniup gelembung air sabun.
- Minta anak mencoba untuk mengucapkan keinginannya dengan jelas, sebelum menurutinya.
- Ajari anak sesering mungkin untuk mengucapkan kata-kata dari huruf yang tidak bisa diucapkan secara jelas. Percayalah dengan proses.
Kalau masih cadel, batasi penggunaan empeng. Pakai empeng sesuai ukuran mulut dan usia anak, ya. Kalau mau pakai empeng, cukup gunakan sebelum si anak tidur. Kalau si anak sudah terlelap, lepaskan empeng secara perlahan. Kalau anak sudah berusia 18 bulan, Bunda, jauhkan empeng ya.
Cukup ya. Ingat, biarkan masalah cadel diselesaikan secara kekeluargaan antara si anak dan orang tuanya. Sementara itu, ketika si anak berada di lingkungan sosial, mari kita tiru kasih sayang Ibu Kasur.
Yah, meski sulit, karena suara orang cadel itu selalu bikin ketawa. Kondisi yang merepotkan bagi banyak orang, menyiksa, tapi bikin bahagia buat sebagian orang lainnya. Sebuah kebiasaan buruk yang kayaknya sudah saatnya kita tinggalkan.
BACA JUGA Kamu Kila Cadel Itu Lucu? Sembalangan! dan tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.
Penulis: Yamadipati Seno
Editor: Yamadipati Seno