Harus atau Tidak Harus Pacaran dengan Orang Kaya? - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Pojokan

Harus atau Tidak Harus Pacaran dengan Orang Kaya?

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
30 Mei 2019
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Banyak orang bilang, kita semua berhak memilih, termasuk memilih pacaran dengan orang kaya. Tapi, benarkah ini pilihan yang tepat?

Namanya Fira, usianya 23 tahun. Sebagian besar teman-temannya sudah menikah, beberapa bahkan telah memiliki anak.

Fira bukannya tidak banyak dilirik orang. Nyatanya, seorang pria pernah menghubunginya dan mengutarakan niatnya untuk berkunjung ke rumah dan melamar. Tapi, apakah Fira bersedia?

Tidak.

Loh, kenapa? Apakah Fira—seperti alasan-alasan di film romantis—tidak mencintai si pria ini?

Baca Juga:

Saya Membayar Pacar Virtual untuk Memanggil Saya Sayang

Obsesi Rasa Pedas dan Menikmati Penderitaan kayak Masokis

Siklus Menjalani Hari Saat Ditinggal Pergi Agak Lama oleh Pasangan: Sedih – Bahagia – Sedih Lagi

Tidak, tidak. Jawaban Fira cuma satu: dia bukan pria kaya dan sepertinya tidak bakal bisa menjamin hidup yang nyaman untuknya.

“Aku nggak mau munafik. Mas-mas itu kerjanya cuma pegawai swasta biasa, seperti ayahku. Keluarga kami hidupnya begini-begini saja, aku nggak mau anakku merasakan apa yang aku rasa. Kurasa, aku akan berjuang untuk dapat pria kaya. Aku mau pacaran dengan orang kaya.”

Saya terbengong-bengong mendengarnya. Wah, sebuah tekad yang bulat, batin saya. Terlepas dari hal itu benar atau salah, wajar atau tidak wajar, saya rasa tidak masalah kalau saya mengapresiasi kegigihan hati Fira.


Hingga hari ini, Fira belum menikah—belum pula mulai pacaran dengan orang kaya, sebagaimana yang ia harapkan. Sebaliknya, si pria-pegawai-swasta-biasa itu kini malah sudah menikah dan istrinya tengah mengandung anak pertama mereka.

Pacaran dengan Orang Kaya: Dinanti, tapi Juga Dihindari

Hal berbeda saya temui dari Dian, laki-laki berusia 25 tahun yang bekerja sebagai pegawai swasta biasa, tapi tidak berniat melamar Fira—ha kenal aja nggak!

Di usianya yang sudah terbilang dewasa, Dian berniat segera menikah, meski belum punya pacar. Yah, namanya juga niat—niat aja dulu yang penting, kan?

Beruntung, beberapa perempuan agaknya kemakan rayuan gombalnya tertarik pada kebaikan hatinya. Tak sedikit perempuan yang dengan senang hati membalas pesan singkatnya, lalu mengajak nonton film bersama. Tapi, saya sempat heran ketika seorang perempuan ditolak ajakan nontonnya oleh Dian.

“Kenapa?” tanya saya, kepo. Maklum, namanya juga tukang cari bahan tulisan. Hehe.

“Dia terlalu… wah.”

Saya kebingungan, “Apa maksudnya? Mewah?”

“Ya gitu,” jawab Dian, “kamu lihat saja, dia kan pakai make-up setiap hari. Nah, pasti semua make-up-nya mahal, deh, kulitnya aja kinclong, gitu—beda sama kulitmu. Males, ah, sama perempuan kaya. Takut kebanting.”

Saya nggak langsung menjawab karena masih shock tiba-tiba dikatain bahwa kulit saya nggak kinclong. Padahal, hari itu, saya sudah mengikuti serangkaian penggunaan skincare sejak pagi. Hadeh!

“Baru ‘kayaknya’, kan? Belum pasti, kok, kamu udah takut?” jawab saya akhirnya, setelah menguasai diri.

“Bapaknya kerja di BUMN ternama. Lah, keluargaku kan cuma pedagang warung biasa. Beda.”

“Karena beda, kamu nggak mau?”


“Ya mana mau dia sama aku?” jawab Dian sambil meringis, meski saya tahu hatinya menangis~

Dua sikap berbeda dari kedua teman saya tadi akhirnya membuat saya yakin bahwa kasta ekonomi memang berpengaruh besar dalam sebuah relationship.

Dan ini tidak terelakkan.

Memahami Hubungan antara si-Kaya dan si-Biasa-Saja

Dalam kasus Fira, ia jelas menginginkan partner yang lebih tinggi pekerjaannya daripada apa yang ayahnya lakukan saat membesarkan keluarga mereka.

Kamu boleh ngatain Fira matre, tapi nyatanya tipe orang seperti ini nggak sedikit ditemui dalam dunia yang kejam. Teman saya yang lahir di keluarga kaya, misalnya, pernah selingkuh berkali-kali, tapi tetap tidak berniat memutuskan kekasihnya yang juga dikenal sebagai rich man karena bekerja di perusahaan besar dengan gaji tinggi, dan kawan saya mendapat jatah uang saku setiap bulan karenanya.

Sementara itu, pada kasus Dian, ia justru dengan sengaja menjauhi kemungkinan pacaran dengan orang kaya. Alasannya satu: ia merasa tidak pantas dan tidak bakal mampu mengimbangi gaya hidupnya.

Hmmm. Jadi, sebenarnya, wajar atau nggak, sih, menargetkan diri pacaran dengan orang kaya?

Cinta dengan perbedaan kelas ekonomi, alias cinta beda kasta, adalah hal yang tidak mudah-mudah amat, mylov, dan ini serius. Kamu mungkin merasa hubunganmu dengan si pacar yang merupakan orang kaya itu baik-baik saja, tapi mungkin tidak demikian dengan keluarga pacarmu atau keluargamu sendiri.

Ingat, pernikahan itu menyatukan dua keluarga, bukan cuma soal kamu sama yang-mu, doang~

Pacaran dengan orang kaya bakal menjadi sedikit ribet saat akhirnya kamu menyadari bahwa kamu dan dia benar-benar berbeda, terlebih karena gaya hidup dan mindset yang tak sejalan.

“Aku pengin nanti kalau kita udah nikah, kita tinggal bareng di rumah sederhana yang bersih di pinggir sawah. Seru kali, ya?” katamu suatu hari.

Kekasihmu yang kaya raya mungkin bakal menggeleng mendengar ini, lalu berkata,

“Nggak, Baby. Nanti kita bangun rumah di tanah keluargaku aja. Luas, kok. Nanti rumahnya kita bikin dua lantai, ya. Kamar kita di lantai pertama, soalnya lantai kedua mau aku bangun jadi kolam renang sama lapangan golf.”

Beda, kan, Gaes, beda kaaannn???

Yah, tapi kalau dipikir-pikir, pacaran dengan orang kaya itu memang melahirkan dua sisi yang bertolak belakang: obsesi dan tahu diri. Bahkan, pembelaan semacam “ini-tuh-realistis-bukannya-materialistis”, kini juga berkembang menjadi “ini-tuh-realistis-bukannya-pesimistis”, yang menggambarkan upaya pembelaan seseorang yang pacaran dengan orang kaya demi mendapat keuntungan finansial, tapi tetap bersikeras bahwa ini bukan bentuk pesimistis, melainkan cinta yang realistis.

Hmmm, kalau kamu, gimana? Tertarik juga pacaran dengan orang kaya hanya dengan alasan agar lebih (((realistis))), dan bukannya alasan-alasan yang lebih romantis?

Tags: dilamarmapanmenolak lamaranpacarpacaran dengan orang kaya
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

Saya Membayar Pacar Virtual untuk Memanggil Saya Sayang

Saya Membayar Pacar Virtual untuk Memanggil Saya Sayang

20 April 2022
Obsesi Rasa Pedas dan Menikmati Penderitaan kayak Masokis

Obsesi Rasa Pedas dan Menikmati Penderitaan kayak Masokis

21 November 2021
pasangan

Siklus Menjalani Hari Saat Ditinggal Pergi Agak Lama oleh Pasangan: Sedih – Bahagia – Sedih Lagi

26 Februari 2021
pak sempu pak gombloh arifin malang kisah cinta yang tragis hak cipta aan mansyur mojok.co.jpg

Lelaki yang 26 Tahun Menunggu Kekasihnya di Tempat yang Sama, Setiap Hari, lalu Mati di Sana

14 Februari 2021
facebook

Jangan Mudah Percaya dengan Apa yang Diperlihatkan Seseorang di Facebook

26 September 2020
Kepengin Cerai tapi Bebeh Kencoten karo Melas Anakke MOJOK.CO

Tak Berani Menembak Karena Takut Hubungan yang Sudah Baik Malah Terancam Retak

20 Juni 2020
Pos Selanjutnya
Menyampaikan Pesan Sonya pada Tersangka Pembunuhan

Menyampaikan Pesan Sonya pada Tersangka Pembunuhan

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Orang Tua Punya Akun Medsos adalah Hal Terakhir yang Kita Butuhkan

Harus atau Tidak Harus Pacaran dengan Orang Kaya?

30 Mei 2019
Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie MOJOK.CO

Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie

14 Agustus 2022
Kereta Cepat Jakarta Bandung: Ketika Jokowi dan Indonesia (Hampir) Tak Punya Daya Tawar MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung: Ketika Jokowi dan Indonesia (Hampir) Tak Punya Daya Tawar

15 Agustus 2022
Es Putr Pak Sumijan Lasem

Warung Es Puter Pak Sumijan Lasem: Kemewahan di Balik Uang Rp5 Ribu

15 Agustus 2022
ujian praktik SIM C

Cerita dari Peserta Ujian Praktik SIM yang Gagal, tapi Terus Mencoba

13 Agustus 2022
Asrama mahasiswa Sumatra Selatan, Pondok Mesudji dalam sengketa di pengadilan. Mahasiswa menilai ada campur tangan mafia tanah.

Mahasiswa Sumsel di Asrama Pondok Mesudji Jogja Terancam Pergi karena Mafia Tanah

11 Agustus 2022
Ibu Ruswo: Pembakar Api Revolusi Dari Dapur Umum

7 Fakta Ibu Ruswo, Kurir Rahasia yang Memasok Rokok untuk Para Pejuang

14 Agustus 2022

Terbaru

Jangankan Membunuh Kucing, Jenderal Pembunuh Manusia Aja Kita Maafkan MOJOK.CO

Jangankan Membunuh Kucing, Jenderal Pembunuh Manusia Aja Kita Maafkan

19 Agustus 2022
mengerjakan skripsi mojok.co

Psikolog Membagikan Tips Mengatasi Tekanan Mengerjakan Skripsi

19 Agustus 2022
ka bandara yia mojok.co

Perjalanan KA Bandara YIA Ditambah Jadi 24 Kali, Ini Jadwalnya

18 Agustus 2022
kadisdikpora diy mojok.co

Rekomendasi Satgas Selesai, Kepsek dan Tiga Guru SMAN 1 Banguntapan Disanksi Ringan 

18 Agustus 2022
Trauma yang Tersimpan di Kota Tangerang MOJOK.CO

Trauma yang Tersimpan di Kota Tangerang (Bagian 1)

18 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In