Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Film Semi Lebih Seru Ketimbang Film Bokep, Bikin Mimpi Basah Jadi Membara

Mimpi basah sebagai tanda kedewasaan. Makasih film semi.

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
28 Oktober 2021
A A
Film Semi Lebih Seru Ketimbang Film Bokep, Bikin Mimpi Basah Makin Membara MOJOK.CO

Film Semi Lebih Seru Ketimbang Film Bokep, Bikin Mimpi Basah Makin Membara MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kami merasa film semi lebih seru ketimbang film bokep full. Lebih greget untuk memancing mimpi basah sebagai tanda kedewasaan.

Masa SMP saya agak “berbahaya”, terutama ketika kelas dua dan tiga. Jadi, setiap Sabtu, hampir selalu ada pertandinga sepak bola antar-kelas. Momen tersebut ditunggu, selain karena serunya main bola, juga karena “kegiatan sampingan” sebelum pertandingan berlangsung.

Jadi, setelah jam terakhir, sampai pertandingan dimulai, ada jeda yang lumayan lama. Jeda yang kami manfaatkan untuk nonton film. Bukan sembarang film, tapi film bokep. Dan, yang ketiban pulung adalah saya, yang rumahnya ada di belakang sekolah.

Kebetulan lagi, di siang hari, rumah saya selalu sepi karena semua pada kerja. Dulu, kami menontonnya lewat VCD player. Setiap Sabtu, ada saja yang membawa film bokep, film semi, sampai video WWE Smackdown. Tentu, video WWE Smackdown yang dibawa khusus pertandingan antara pegulat perempuan.

Setiap Sabtu, rumah saya jadi seperti markas para penyamun. Bapak saya tidak terlalu curiga ketika suatu saat pulang dadakan. Kebetulan, menu film yang kala itu kami tonton adalah film semi, bukan film bokep.

“Lagi pada ngapain, ramai banget,” kata Bapak saya tiba-tiba muncul dari pintu belakang.

Kami semua terkejut, terutama saya. Kalau ketahuan, alamat dirujak sama bapak sendiri. Namun, untungnya, kami diselamatkan oleh kategori film semi dan lincahnya lidah teman saya. Dia yang menjawab pertanyaan bapak saya:

“Nonton film silat, Pakdhe,” jawabnya sambil tersenyum agak canggung.

Jawaban itu menyelamatkan kami. Film semi yang kami tonton siang itu berlatar Cina zaman kerajaan. Cerita yang biasanya mengawali film semi menyelamatkan kami. Coba kalau film bokep yang full. Nggak cuma dihajar, kami juga bisa dilaporkan ke kepala sekolah. Maklum, almarhum kepala sekolah saya zaman SMP terkenal galak dan kalau siswa sudah kebangetan, pernah tangannya melambai cepat dan mendarat di pipi dengan keras.

(Rest in peace, Pak)

Oya, kebiasaan kami untuk nonton film berlanjut karena dua hal. Pertama, kami lebih suka film semi karena masih ada cerita di sana. Ada semacam plot yang dibangun dan adegan vulgar bukan jadi jualan utama. Pokoknya lebih asyik saja, nggak langsung “tancap”.

Nonton film bokep, selain tidak menawarkan cerita yang menarik, juga lebih rentan ketahuan. Suara desahan dan visual yang “apa adanya” bikin kami susah berkutik kalau ketahuan.

Alasan kedua agak absurd. Entah kenapa, kalau “menjalani ritual” sepulang sekolah di hari Sabtu, kami selalu menang ketika bertanding. Pernah suatu kali kami tidak menonton film karena nggak ada yang bawa. Hasilnya, kami selalu kalah ketika bertanding sepak bola.

Kamu tahu sendiri, sepak bola sangat lekat dengan klenik. Ada pemain bola yang baru percaya diri kalau masuk lapangan dengan kaki kanan dulu. Ada juga yang selalu mengikat kaus kakinya dengan karet gelang warna merah. Nah, kalau buat kami, anak-anak sableng, adalah nonton film semi dulu.

Iklan

Nah, sebetulnya ada alasan ketiga dan ini makin absurd. Jadi, waktu itu, banyak dari kami baru mulai akil balig. Hasrat untuk mengenal organ intim lagi panas-panasnya. Selain itu, cerita mimpi basah seperti menjadi kisah yang paling ditunggu.

Beberapa kawan saya mengaku sampai mimpi basah setelah menonton film semi. Waktu itu, sudah mimpi basah kami anggap sebagai titik awal kedewasaan. Jadi, ada pride tersendiri kalau akhirnya sudah mimpi basah. Negatifnya, ada yang sampai berbohong sudah mimpi basah demi mendapatkan status “sudah dewasa”. Dasar bocil sableng.

Oleh sebab itu, ketika di hari Sabtu tidak ada pertandingan bola, kawan-kawan saya tetap meriung di rumah saya. Demi memuaskan hormon yang lagi memuncak dan usaha mencapai mimpi basah sebagai simbol kedewasaan.

Untuk mengakali kalau bapak saya di rumah, beberapa teman membawa film lain. Disesuaikan dengan jawaban teman saya ketika ketahuan bapak saya, yaitu film silat. Makanya, sejak SMP, saya lebih akrab dengan film-film Jet Li dan Jackie Chan. Itulah awal mula Jackie Chan jadi salah satu aktor laga favorit saya.

Semuanya gara-gara budaya nonton film semi dan hasrat merasakan mimpi basah. Yah, mau gimana, kalau cowok-cowok semi-remaja sudah berkumpul, topik bahasannya, terkadang, seputar selangkangan dan horor. Di momen tertentu, janjian untuk tawuran. Sableng.

BACA JUGA Menghabiskan Malam Tahun Baru dengan Menonton Film-Film Berikut dan tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 28 Oktober 2021 oleh

Tags: class meetingfilm bokepFilm Pornofilm semiJackie Chanjet limimpi basah
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

mimpi basah mojok.co
Sosial

Apakah Mimpi Basah di Siang Hari Membuat Puasa Batal?

24 Maret 2023
kecanduan video porno
Geliat Warga

Akhirnya Bisa Lepas dari Kecanduan Nonton Video Porno yang Menahun

29 September 2022
Video

7 Rekomendasi Film Semi Korea Paling Keren

20 Agustus 2022
film seks. MOJOK.CO
Video

7 Rekomendasi Film Semi Netflix! Nggak Cuma Mantap-mantap

2 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.