Getuk dikenal sebagai salah satu jajanan khas dari Magelang Jawa Tengah yang menggugah selera. Teksturnya yang lembut dan rasanya yang manis membuat jajanan ini sulit ditolak. Anak kecil, anak muda, hingga orang tua senang dengan jajanan satu ini. Saking terkenalnya, getuk juga menjadi oleh-oleh yang wajib dibawa pulang siapa pun yang datang ke Magelang.
Akan tetapi tak semua penjual getuk bermain jujur. Ada saja oknum penjual nakal yang tergoda melakukan beberapa “dosa kecil” yang berujung merugikan konsumen dan sulit dimaafkan. Misalnya seperti beberapa dosa ini.
#1 Menggunakan bahan kurang berkualitas sebagai bahan baku pembuatan getuk Magelang
Getuk Magelang terbuat dari singkong sebagai bahan utamanya. Pertama-tama singkong dikukus, kemudian ditumbuk hingga halus, dan barulah dicampur dengan gula dan kelapa parut. Sekilas, bahan-bahan yang digunakan nggak ribet dan juga nggak mahal-mahal amat, ya.
Akan tetapi tetap saja ada beberapa oknum penjual nakal yang mengakali bahan untuk menekan biaya produksi. Tujuannya tentu saja keuntungan yang sebesar-besarnya. Biasanya yang kerap dilakukan adalah mengganti kelapa parut segar dengan kelapa tua yang hambar, atau menggunakan singkong yang kualitasnya kurang baik. Hasilnya, rasa getuk jadi nggak autentik dan mudah basi.
Baca halaman selanjutnya: Memakai bahan pengawet agar getuk bisa dijual lebih lama…
#2 Memakai bahan pengawet agar getuk bisa dijual lebih lama
Dosa selanjutnya dari oknum penjual getuk Magelang yang nakal adalah memakai bahan pengawet. Sejatinya, getuk nggak menggunakan bahan pengawet apa pun. Beberapa produsen bahkan terang-terangan mengaku tak memakai bahan pengawet.
Salah satu penjual jujur yang tak memakai bahan pengawet dalam getuk Magelang yang diproduksi adalah Getuk Trio. Mengutip Kompas.com, Herry Wiyanto, pengelola usaha Getuk Trio, mengatakan pemakaian bahan pengawet berisiko dalam proses pembuatan getuk. Jika adonannya tidak merata, dikhawatirkan zat pengawet justru akan mengumpul di beberapa titik tertentu.
Maka tak usah heran apabila akhirnya jajanan satu ini memiliki masa kedaluwarsa pendek karena tak menggunakan pengawet. Biasanya getuk hanya bisa bertahan satu hingga dua hari di suhu ruangan setelah dibuat.
Celah ini kemudian dimanfaatkan beberapa oknum penjual nakal. Demi memperpanjang usia getuk, mereka menambahkan bahan pengawet terhadap jajanan satu ini. Alhasil, getuk bisa dijual lebih lama. Jadi, apabila di luar sana kalian menemukan getuk yang usianya melebihi 4 hari dari hari pertama diproduksi, getuk tersebut patut dicurigai menggunakan bahan pengawet.
#3 Kemasan menipu, bukan produk ori
Di Magelang sendiri ada beberapa getuk yang terkenal dan sudah memiliki banyak penggemar. Nah, kepopuleran ini kadang kerap dimanfaatkan beberapa oknum penjual nakal yang ingin mencari keuntungan sebesar-besarnya.
Cara yang dilakukan para penjual nakal ini salah satunya dengan mengemas getuk biasa dengan tampilan mewah dan merek terkenal. Jadi, isinya bukan lagi buatan produsen aslinya. Hal ini tentu saja merugikan konsumen. Konsumen mengira membeli produk getuk Magelang asli dan legendaris, padahal isinya getuk biasa.
#4 Menjual getuk Magelang yang sudah tidak layak konsumsi
Dosa terakhir yang membuat konsumen rugi dan sulit dimaafkan adalah penjual menjual getuk Magelang yang sudah tidak layak konsumsi. Biasanya kasus semacam ini terjadi saat konsumen tak jeli.
Ada beberapa oknum penjual nakal yang tetap memajang getuk yang melewati masa kedaluwarsa. Apalagi kalau getuknya dipajang berhari-hari di suhu ruang tanpa penutup. Hal ini memperpendek usia konsumsi getuk. Mungkin secara tampilan tak terlalu kelihatan, padahal getuk mulai berubah rasa menjadi asam.
Itulah beberapa dosa penjual getuk Magelang yang merugikan dan sulit dimaafkan konsumen. Getuk Magelang seharusnya jadi kebanggaan daerah, bukan sekadar peluang cuan sesaat. Kejujuran dalam berdagang bukan hanya soal moral, tapi juga tentang menjaga kepercayaan konsumen dan kelestarian kuliner lokal. Semoga oknum penjual getuk nakal bisa kembali ke jalan lurus.
Penulis: Intan Ekapratiwi
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 5 Kuliner Magelang yang Jarang Disantap dan Dihindari Warga Lokal dan catatan menarik lainnya di rubrik POJOKAN.
