MOJOK.CO – Kata orang ada hikmah dari setiap musibah, maka nggak baik terus-terusan larut dalam kesedihan. Tapi apa tega bikin bercandaan virus corona sementara sebagian penduduk dunia lagi menderita?
Dalam tiga hari (perbandingan data 27 Januari dan hari ini, 30 Januari, pukul 12.50), jumlah pasien virus corona dan korban meninggal telah naik tajam. Total pasien virus corona di seluruh dunia per hari ini sebanyak 7.894 orang (naik 181%) dan korban meninggal sebanyak 170 orang (naik 112%).
Virus yang belum memiliki vaksin ini jelas membuat resah sebagian penduduk Bumi karena sifatnya yang sangat mudah ditularkan dan angka korban yang terus naik tajam. Namun, di Indonesia, karena belum ditemukan pasien terinfeksi virus corona, masih ada aja yang menanggapi wabah ini dengan santuy. Detik, misalnya, masih sempat-sempatnya bikin judul nasionalis nggak perlu kayak “Hebatnya Indonesia, Masih Bebas Virus Corona Meski Banyak Negara Sudah Kena“.
Sementara di media sosial, ada netizen yang memantik bercandaan absurd dan membagikan hal-hal aneh yang sebenarnya jauh dari kata tenggang rasa. Gini lho, mendingan penderitaan itu ditertawakan kala sudah berakhir. Kalau lagi genting-gentingnya, mbok ada simpatinya dikit.
#1 Bercandaan virus corona yang menular dari hape Xiaomi beneran nggak lucu
virus corona nyebar lewat hp xiaomi
— bul (@coromodol) January 24, 2020
Iya, Xiaomi memang merek ponsel kebanggaan China yang banyak dipakai sama orang Indonesia karena murah. Ponsel murah kerap kali jadi indikator buat menilai strata sosial. Bercandaan virus corona ini seolah sekaligus ngejekin mereka yang cuma kuat beli Xiaomi yang bakal terjangkit duluan. Padahal iPhone juga punya pabrik di China, hadeeeeh.
#2 Bercandaan virus corona dari komika yang akhirnya menimbulkan kegaduhan saat Imlek
Gong Xi Fa Cai !!
Apakah di tiongkok pas angpao di buka isi nya Virus Corona ?— Infidel (@pardedereza) January 25, 2020
Dark jokes itu memang alternatif komedi untuk bikin orang tertawa. Tapi bercandaan virus corona di atas mana bisa digolongkan komedi. Lha, bukannya bikin orang tertawa tapi justru bikin pada marah-marah?
Tapi bagusnya, orang-orang jadi belajar jenis komedi. Mulai dari komedi slapstik, dark, sampai insult.
N.B.: Coki udah minta maaf.
#3 Bercandaan virus corona dari percakapan WhatsApp pada akhirnya bisa jadi tragedi
Beberapa dari kalian mungkin sudah mempraktikkan ini. Ketika ada yang izin nggak ikutan nongkrong karena sakit, tuduhannya langsung ke virus corona. Flu dan bersin sedikit dibilang kena virus corona, demam dibilang ketularan virus corona. Semua-semuanya aja corona.
Untuk saat ini memang masih lucu sebagai komedi insult atau ejekan tidak berdasar. Tapi gimana kalau orang itu akhirnya terjangkit beneran. Bercandaan virus corona kalian bisa jadi tragedi yang syeram syekali~
#4 Hoaks virus corona yang tersebar bebas dan belum diketahui persis kebenarannya
Sebuah video seorang cowok tengah meludahi tombol lif jadi viral. Banyak akun media sosial yang menarasikan bahwa video tersebut adalah penduduk China yang terjangkit virus corona dan berusaha menyebarkannya ke orang-orang.
Virus Corona memang mudah menular melalui air liur. Namun, kebenaran video hasil rekaman CCTV ini sampai sekarang belum dikonfirmasi. Bukankah lebih baik nggak ikut menyebarkan dari pada ujung-ujungnya jadi fitnah?
#5 Desas-desus virus corona dibuat sebagai senjata biologis vs corona dari kebiasaan makan kelelawar
Pada dasarnya virus bisa terbentuk oleh rekayasa DNA dan evolusi. Ada virus yang sengaja dibentuk oleh manusia, sisanya adalah hasil proses dengan mahluk hidup. Intinya kalau nggak dibuat secara sengaja, virus bisa terbentuk di laboratorium.
Sementara penyebab virus corona belum dipastikan, banyak spekulasi seputar virus corona yang sengaja dibentuk pemerintah China. Secara bersamaan muncul juga tuduan tentang kebiasaan penduduk China makan hewan eksotis sebagai cikal bakal kemunculan virus ini.
Di antara kedua spekulasi tersebut tentunya ada yang salah. Atau keduanya bisa salah. Bisa jadi virus corona menular bukan dari kebiasaan makan hewan eksotik, meski asalnya virus diduga muncul dari hewan. Banyak faktor lain seperti penularan akibat kontak langsung, gigitan dan serangan hewan yang terinfeksi, dan lain sebagainya.
Skenario macam-macam ini sebaiknya ditahan ketimbang dikoar-koarkan. Alih-alih turut peduli terhadap pencegahan dan penularan virus, hal ini justru menciptakan ketakutan yang ternyata penularannya lebih masif.
FYI aja, suasana di Wuhan semengharukan ini. Setidaknya kalau tidak mampu memberikan kontribusi apa-apa, jangan mengontribusikan bacot.
“Wuhan, jiayou”. Residents of Wuhan who are stuck indoors can be heard shouting out messages of solidarity.https://t.co/3s6pSE8DBD pic.twitter.com/aaLwGabWIk
— euronews (@euronews) January 28, 2020
#6 Paling kocak, muncul influencer wanna be yang malah pakai masker buat gaya-gayaan dan pakai tagar #coronavirus. Helllaaaw?!
Masker adalah seminim-minimnya pencegahan yang bisa dilakukan agar tidak saling menularkan virus. Hampir sebagian besar penduduk di China secara sadar mengenakan masker di mana pun mereka berada.
Corona Virus Instagram influencers is a thing now pic.twitter.com/sAGz8K5ynr
— Cassandra Fairbanks ? (@CassandraRules) January 28, 2020
Sayangnya, so called influencer justru pakai masker sebagai bahan buat pansos. Mana pakai tagar #coronavirus lagi. Padahal bagi penduduk China terutama yang tinggal di Wuhan, masker itu bukan buat fesyen atau gaya-gayaan. Mereka memakainya karena perihal hidup dan mati benar-benar sedang dipertaruhkan.
Tetap jaga kesehatan dan jaga jempol-jempol biar nggak bercandaan virus corona dan ngelakuin hal-hal aneh lainnya. Stay safe!
BACA JUGA Deretan Hoaks Virus Corona, Cek Faktanya agar Tidak Panik Berjamaah atau artikel lainnya di POJOKAN.