MOJOK.CO – Pak Anies Baswedan dan Bestari Barus sedang sibuk adu roasting. Pak Bestari ini nampaknya komika cerdas, ledekannya pakai teknik satire. Pak Anies diam saja, nih?
Salah satu babak yang paling ditunggu dari sebuah kompetisi stand-up comedy adalah babak roasting. Ada satu komika yang jadi bahan ledekan. Lalu nanti gantian, si korban jadi orang yang ngeledek. Babak roasting mengizinkan para komika untuk all out mengeluarkan segala macam ledekan, baik dari sindiran halus, sampai satire yang memanjakan telinga para penonton.
Pada level tertentu, adu sindir antara Anies Baswedan dengan Bestari Barus adalah babak roasting. Sayangnya ledekan-ledekan mereka itu nggak lucu dan bikin muak masyarakat.
Semua bermula dari urusan sampah yang sedang dihadapi Jakarta. Mengintip Data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, produksi sampah sudah mencapai 7.000 ton lebih setiap hari. Semua berkumpul ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang di Kota Bekasi.
Melihat kenyataan itu, Bestari Barus langsung melempar roasting yang tentu tak enak di telinga Anies Baswedan. Bestari khawatir, kalau Jakarta tidak bisa mengatasi masalah sampah, Bantargebang akan kelebihan muatan pada 2021. Mendengar kritik itu, Anies Baswedan membalas dengan sindiran halus.
Anies Baswedan menganggap Bestari itu sedang ancang-ancang untuk pensiun. Bestari nggak mau kalah dengan mengingatkan kalau politikus itu nggak ada masa pensiun. Bestari melengkapi ledekannya dengan mengaku ingin bergabung ke dalam Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).
Bestari pun bilang akan menemui Anies Baswedan secara langsung supaya dimasukkan ke dalam TGUPP. Apa tujuannya? “Supaya Pak Gubernur makin tajam memperbaiki Jakarta,” kata Bestari.
Soal sampah Jakarta ini sempat menyeret nama Tri Rismaharini. Ketika DPRD Provinsi DKI melakukan studi banding ke Surabaya, Bestari Barus sempat nyeletuk.
“Apakah Ibu Risma mau kita boyong ke Jakarta dalam waktu dekat? Masalah sampah ini bisa terselesaikan kalau pilkada mendatang Bu Risma pindah ke Jakarta,” kata Bestari Barus, Ketua Fraksi NasDem DPRD Jakarta.
Yang tak terduga, Risma nambahin roasting tidak langsung dari Bestari kepada Anies Baswedan.
“Ya, aku ngomong, medeni (menakutkan). Gimana nggak takut, lha katanya Bantargebang 2021 tutup, sedangkan baru selesai 2022 (pembangunan TPA baru). Lha, terus satu tahun gimana? Sehari saja bisa messy (kacau) nggak keangkut sampahnya,” ujar Risma.
Di hari dan jam yang sama, Pak Anies Baswedan bersin-bersin nggak ya karena dimongin di Surabaya?
Beberapa hari kemudian, Anies Baswedan yang berinisiatif melakukan roasting ke Bestari Barus terkait jawaban Wakil Gubernur yang masih kosong. Pak Anies Baswedan memperingatkan Pansus Wakil Gubernur supaya kerjanya lebih bener. Kerja udah lama kok belum juga menghasilkan sesuatu. Ya siapa sih yang mau jomblo lama-lama. I feel you, Pak Anies.
“Jangan sampai nanti pansus tercatat dalam sejarah sebagai pansus yang gagal menyelesaikan tugasnya. Kita harap pansus menyelesaikan tugasnya segera. Dan para pimpinan pansus harus bertanggung jawab karena anggota dewan yang lain tentu menunggu hasil pansus.” ujar Anies.
Wah, mulai ngegas, nich.
Bestari Barus membalas dengan cerdik. Dia memakai “strategi memojokkan” ala Pak Anies Baswedan.
“Ambil hikmahnya saja, bahwa ini juga menjadi satu kesempatan bagi Pak Gubernur untuk membuktikan atau memperlihatkan kepada publik, bahwa beliau masih tetap dapat bekerja super keras menyukseskan visi misinya walaupun wakil gubernur pengganti belum ada.”
“Sejarah akan mencatat, pernah ada seorang gubernur namanya Pak Anies Baswedan, mampu menuntaskan tugas-tugasnya walaupun tanpa didampingi wakil gubernur dalam jangka waktu tertentu. Luar biasa beliau,” satire yang menarik dari Bestari. Ciri orang cerdas, nih. Guyonannya satire. Nggak lucu nggak papa, asal satire.
Lagian betul itu yang dibilang Bestari. Solusi semua masalah adalah “ambil hikmahnya”. Urusan solusi ya biar orang lain aja yang memikirkannya. Toh Pansus dan masa jabatan anggota DPRD DKI akan habis pada 26 Agustus 2019. Mikir yang berat-berat itu kasihkan ke orang lain. Yang penting datang absen di kantor dan ambil hikmahnya saja.
Sungguh, Pak Bestari ini, sangat cerdas. Hayo, Pak Anies Baswedan, kami tunggu ledekan selanjutnya. Toh rakyat nggak butuh solusi. Kami butuhnya julid dan berantem.