Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

5 Hal yang Paling Sering Jadi Ketakutan Orang Indonesia

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
15 Januari 2020
A A
ketakutan orang indonesia hal yang sering ditakuti bikin takut orang indonesia daftar mojok.co

ketakutan orang indonesia hal yang sering ditakuti bikin takut orang indonesia daftar mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Jika kalian mengira ketakutan orang Indonesia berkaitan dengan hal-hal esensial, kalian bisa jadi salah. Ketakutan orang Indonesia sangat sederhana. Sementara yang lain takut ditinggal pas lagi sayang-sayangnya, Mojok Institute punya hasil yang berbeda.

Chapman University pernah melakukan sebuah survei terhadap orang Amerika tentang hal-hal yang membuat mereka ketakutan sampai mimpi buruk. Hasilnya, pejabat yang korup menduduki peringkat pertama. Saya rasa hasil ini agak bias karena pengumpulan data didasarkan pada wawancara pada 1.190 sampel.

Bisa jadi yang ikut survei ingin kelihatan keren dan nasionalis, makanya kebanyakan menjawab takut kalau ada pejabat yang korup. Padahal rajin bayar pajak nggak tuh?

Sebaliknya Mojok Institute melakukan pengamatan perilaku orang Indonesia sehari-hari. Apakah ini bisa disebut sebagai penelitian etnografi? Jika tidak, anggap saja begitu. Karena kali ini kami akan mengungkap lima besar peringkat ketakutan orang Indonesia dan daftarnya dijamin lebih relate.

#5 Orang Indonesia takut kulitnya hitam

Mengamati beauty vlogger di YouTube membuat saya menyadari kalau produk kecantikan dengan SPF (sun protection factor) adalah produk yang larisnya bukan main. Mereka suka merekomendasikannya. Mulai dari yang untuk wajah sampai yang bisa dibalurkan ke seluruh tubuh.

Orang-orang Indonesia nggak hanya menggunakan bahan kimia ber-SPF saat di pantai saja, melainkan hampir setiap hari. Belum lagi, produk masker, sarung tangan, sampai yang model tempel di stang motor pun ada.

Semata karena apa? Karena kulit hitam adalah ketakutan orang Indonesia.

#4 Orang Indonesia takut ditanya kapan nikah

Apakah ini berarti penduduk Indonesia doyan menjomblo? Saya nggak tahu. Mungkin kalau ada survei lanjutan yang hasilnya jomblo pada takut menyatakan cinta, hipotesis ini bisa masuk akal. Yang jelas, pertanyaan kapan nikah memang jadi momok menakutkan. Beberapa selebtwit juga pernah ngetwit yang isinya pembelaan agar orang-orang nggak usah saling tanya kapan nikah. Basa-basi ini sekarang dianggap nggak sopan.

Kalau ditanya kapan nikah, orang Indonesia lebih suka tanya balik, “Lha kamu kapan mati?” Meski agak kasar tapi ini berguna,

Semata karena apa? Karena ketakutan orang Indonesia adalah ditanya kapan nikah.

#3 Orang Indonesia takut makan micin

Di Indonesia, micin kena fitnah keji karena dianggap sebagai penyebab kegoblokan akut. Padahal orang goblok itu disebabkan karena nggak belajar atau mainnya kurang jauh. Saya jadi ingat pelajaran IPA semasa SD. Guru saya pernah bilang monosodium glutamat bisa menyebabkan otak jadi lemot. Tapi pernyataan ini sungguh tidak terbukti setelah saya dewasa.

Iklan

Masyarakat yang terdoktrin kalau micin bikin goblok mencoba melawan dengan menjadi SJW antimicin. Mereka tidak takut untuk malas belajar. Mereka tidak takut terlalu banyak membuang waktu dengan hal nggak penting. Tapi, setiap pesan bakso, pesan mi ayam, dan makanan apa pun di warung-warung mereka selalu request no MSG.

Semata karena apa? Karena ketakutan orang Indonesia adalah makan micin.

#2 Orang Indonesia takut makan babi

Di akhir tahun 2000, masyarakat tidak disibukkan dengan bikin terompet dan beli kembang api. Masyarakat justru kaget berjamaah dengan fatwa baru MUI yang menyatakan bahwa Ajinomoto mengandung enzim babi. Akibatnya Ajinomoto menderita kerugian 55 miliar karena penarikan produknya. Penjual bakso di jalan sibuk bikin klarifikasi kalau olahan mereka nggak pakai Ajinomoto.

Saya sebenarnya kurang tahu apa yang orang-orang lakukan perihal rasa bersalah telah mengonsumsi enzim babi. Ibu saya pakai Sasa soalnya. Namun, ketakutan ini menurun sampai sekarang. Produsen Ajinomoto tidak lagi menggunakan bahan yang sama dan terverifikasi halal. Tapi beredar pesan yang mengklaim Ajinomoto dan produk-produk lainnya yang hampir sama mengandung enzim babi.

Hoaks ini timbul karena apa? Karena ketakutan orang Indonesia adalah makan babi walaupun nggak sengaja. Bahkan bagi sejumlah orang, mereka masih bisa toleran sama alkohol dan yang-yangan walau tahu itu bisa doa, sementara makan babi tetap haram, haram, dan haram.

#1 Orang Indonesia takut gendut

Suatu hari di jam makan siang, saya membaca sebuah tulisan nyeleneh, “Gendut takut, sama orang tua berani!” Lalu saya tersadar bahwa pernyataan itu banyak benarnya. Betapa larisnya produk pelangsing mulai dari diet plum sampai pil-pil herbal yang katanya manjur demi dapat tubuh ideal.

Belum lagi tren pesan kopi less sugar dan lalapan tanpa nasi. Wow, SJW makanan nggak ada yang mau pembelaan nih? Ini semua disinyalir akibat pertanyaan basa-basi reunian yang selalu komentar gendutan pada semua teman. Padahal wajar, metabolisme tubuh makin tua itu melambat. Nggak usah mendadak kaget kalau kawan lama sekarang makin tembem. Wong kok gumunan tho, cah.

Keseluruhan fenomena ini menandakan apa? Menandakan orang Indonesia takut gendut dan takut dikatain gendutan.

BACA JUGA Lima Jenis Orang Goblok yang Bisa Anda Temui saat Antre di SPBU atau artikel lainnya di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 15 Januari 2020 oleh

Tags: Kapan Nikahketakutan orang indonesiatakut gendut
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

Karen’s Diner Sudah Sesuai Budaya Indonesia, Body Shaming Misalnya MOJOK.CO
Esai

Karen’s Diner Sudah Sesuai Budaya Indonesia, Body Shaming Misalnya

18 Desember 2022
Lebaran 2022: Menanti Ibu Bertanya Kapan Nikah MOJOK.CO
Esai

Lebaran 2022: Menanti Ibu Bertanya Kapan Nikah

3 Mei 2022
Kolom

Habib Kok Gitu? Udah Nggak Pakai Jubah, Malah Aktif YouTube-an Lagi

15 April 2021
Abu
Esai

Hidup dengan Pola Asuh Orang Tua Indonesia yang Kadang Out of the Box

23 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.