Selain bakpia, oleh-oleh lain dari Jogja yang menjadi incaran wisatawan adalah gudeg. Memang tak semua lidah menyukai cita rasa makanan satu ini karena cenderung manis. Tetapi datang ke Jogja dan pulang tanpa mencicipi atau membawa hidangan khas yang terbuat dari nangka muda ini rasanya seperti “berdosa”.
Tak sedikit wisatawan yang kemudian terjebak dalam drama membeli gudeg. Membeli gudeg kelihatannya memang gampang. Tinggal pilih yang terkenal, lalu bungkus bawa pulang ke kampung halaman. Nyatanya banyak jebakan kecil yang bisa membuat wisatawan salah pilih, salah rasa, bahkan salah ekspektasi.
Jadi, sebelum wisatawan pulang dari Jogja, sebaiknya kenali kesalahan-kesalahan ini. Umumnya kesalahan ini dilakukan wisatawan tanpa sadar. Hindari atau kalian rugi sendiri!
#1 Wisatawan terlalu fokus pada merek besar
Kesalahan pertama yang kerap dilakukan wisatawan yang datang ke Jogja adalah terlalu fokus pada merek atau nama besar sesuatu. Mau cari bakpia, cari yang sudah terkenal banget. Mau cari sate klathak, makan di tempat yang sering nongol di medsos. Nah, mau cari gudeg pun sama. Padahal ya belum tentu cita rasanya sesuai dengan lidah.
Kalau saya perhatikan, wisatawan yang datang seringnya ingin membeli gudeg Jogja yang mempunyai nama besar dan sering muncul di berbagai video food vlogger. Padahal kalau mau jujur, gudeg enak di sini nggak selalu yang viral, lho. Kadang di dalam gang kecil atau di warung sederhana, kita justru bisa menemukan gudeg dengan rasa yang nggak kalah enak tapi harganya bersahabat.
#2 Beli gudeg Jogja di waktu yang salah
Gudeg itu bukan makanan yang bisa kalian makan begitu saja. Kalau kalian datang ke warung gudeg jam 2 siang dan berharap masih dapat rasa terbaik, kemungkinan besar kalian hanya akan mendapat “ampasnya”.
Maksud saya begini, beberapa gudeg yang legendaris di Jogja ada yang buka dari pagi buta atau malam hari sekalian. Dan pembelinya pun biasanya sudah banyak yang antre. Jadi kalau kalian datang terlambat sedikit saja, bukan tak mungkin kalian bakal kehabisan.
Saran saya, cari tahu dulu jam buka warung gudeg yang kalian tuju. Jangan sampai kalian mau makan Gudeg Bromo misalnya, tapi datang jam 6 pagi, ya jelas udah habis.
#3 Mengira semua gudeg Jogja sama
Kesalahan selanjutnya yang tak disadari wisatawan adalah mengira semua gudeg Jogja sama. Rasanya manis, lembek, warnanya cokelat, dan berkuah. Padahal nggak semua gudeg Jogja sama. Ada gudeg kering dan juga gudeg basah.
Sri Sunarti, pemilik Gudeg Permata di Jogja, pernah menjelaskan perbedaan gudeg basah dan kering seperti yang dikutip Kompas. Kuah areh pada gudeg kering cenderung lebih kental sehingga terlihat sedikit dan kering ketimbang gudeg basah. Selain itu, sambal goreng krecek pada gudeg basah memiliki kuah, sementara pada gudeg kering nggak ada kuahnya. Dari segi ketahanan pun, gudeg kering sedikit lebih tahan lama dibanding gudeg basah.
#4 Lupa bertanya daya tahan saat beli untuk oleh-oleh
Tak sedikit wisatawan yang ingin membawa pulang gudeg sebagai oleh-oleh bagi sanak saudara di kota asal. Sayangnya, kebanyakan wisatawan lupa bertanya kepada penjual berapa lama gudegnya bisa bertahan.
Akibatnya, begitu sampai di rumah, gudeg sudah basi. Makanya saran saya, kalau kalian memang ingin membawa gudeg Jogja sebagai oleh-oleh, pastikan dulu jenis gudegnya, kering atau basah. Jangan sampai nekat membawa gudeg basah untuk oleh-oleh ke Bekasi, misalnya.
Selain itu, kalau mau membawa pulang gudeg kering juga perlu diperhatikan kemasannya. Meski katanya gudeg kering bisa awet lebih lama, cara penyimpanan juga berpengaruh. Lagian sekarang sudah ada produk gudeg kaleng yang lebih praktis untuk dijadikan oleh-oleh. Nggak usah takut basi.
Itulah kesalahan yang umumnya dilakukan wisatawan saat membeli gudeg Jogja. Saran saya sih hindari kesalahan-kesalahan di atas supaya pengalaman kalian menyantap gudeg di Kota Pelajar tetap terasa manis seperti rasa gudeg yang kalian cicipi. Kalau nekat melakukan satu dari hal di atas, yang rugi kalian sendiri, lho.
Penulis: Intan Ekapratiwi
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 5 Gudeg Jogja yang Membuat Wisatawan Kecewa dan Wajib Kamu Hindari dan catatan menarik lainnya di rubrik POJOKAN.












