MOJOK.CO – Yamaha RX-King kurawat sepenuh hati. Kubersihkan setiap hari. Kumandikan tiga hari sekali. Biar profesiku sebagai jambret aman lestari.
Pada suatu masa paling kelam dalam hidupku, menjambret adalah pekerjaanku. Kombinasi adrenalin buas dan pendapatan besar yang bisa didapat dengan instan, menjadikanku kecanduan melakukan aksi kriminalitas jalananan ini.
Demi memenuhi hasrat hura-huraku, setiap sore hingga malam kugeber laju sepeda motorku membelah jalanan kota, berpacu dengan teriakan korban dan serbuan kendaraan lain yang memburuku. Tanpa lawan, Yamaha RX-King Master andalanku adalah senjataku merajai jalanan kota, jadi sindikat jambret kelas atas tanpa sekali pun terkejar. Sungguh pengalaman naudzubillah yang sangat sangat buruk dan tak layak ditiru ya anak-anak bunda semua!
Ketika menginjak umur 18 Tahun aku secara resmi mewarisi Yamaha RX-King dari abangku yang diterima menjadi Pegawai Negeri Sipil di Jakarta. Mau tak mau, dia harus meninggalkan motor kesayanganya itu ke dalam pelukanku. Pasalnya, motor Yamaha RX-King itu sama sekali tidak memiliki surat-surat resmi barang sehelai pun alias dibeli bodong. Tahu, kan, bodong itu maksudnya apa?
Sontak saja aku terima warisan itu dengan gembira, RX-King Master keluaran 1990-an yang sudah dikorek karbunya, dengan knalpot AHAU cempreng melengking, tanpa speedometer, hanya lampu petak sebagai hiasan minimalis dan berwarna hitam dof. Jantan memang kau jadi motorku sayang, kurawat dengan sepenuh jiwa dan rasa sayang melebihi cintaku ke Nadea Olnasvi, kekasihku dulu yang sekarang sudah diambil orang. Brengsek!
Setahun berselang, karena bosan menjadi pengangguran yang sesekali berjualan ikan di pasar kampung, kuputuskan untuk merantau ke Padang. Bermodal Yamaha RX-King warisan itu, kumulai petualanganku menaklukkan jalanan kota lengkap dengan kehidupan hura-huranya yang gemerlap dan tak tahu diuntung, jadi tukang jambret!.
Memang tak salah kalau Yamaha RX-King ini disebut raja jalanan. Hampir tidak ada yang bisa mengejarnya. Aku tidak tahu dengan pasti bagaimana awalnya, tetapi sulit juga ku tampik kalau RX-King ini lalu dikenal sebagai “motor jambret”. Ingat ya, bukan aku yang kasih itu julukan.
Bagaimana caranya motor kesayangan ini jadi raja jalanan? Berikut caraku menjaganya dengan sepenuh hati:
Oli samping jangan sampai hampir habis
Ini faktor paling penting dalam merawat motor bermesin dua tak. Yamaha RX-King sangat mengandalkan oli samping untuk membantu sistem pembakaran. Kalau perlu, pakai yang mahal biar performanya semakin maksimal.
Pastikan volume oli samping di reservoir dalam keadaan terisi, bila perlu selalu penuh dan jangan sampai dibiarkan nyaris kosong. Oli samping tidak hanya harus melumasi bagian silinder dan kepala silinder saja, tapi seluruh bagian dinding silinder.
Jika sampai habis, piston dan dinding silinder bisa rusak dan pasti merembet ke bagian lainnya. Jika piston dan sekitarnya sudah rusak, bisa dipastikan akan berpengaruh juga terhadap performanya. Posisi reservoir oli samping ini berada dalam boks di bawah jok sebelah kiri.
Korek karbu biar tarikan RX-King makin bar-bar
Memang benar, makin bar-bar, tapi bikin boros bensin, nggak cocok buat jualan ikan. Makanya saya pakai ketika tersesat di jalan kegelapan. Brengsek!
Yamaha RX-King memang motornya para raja, tongkrongan para sultan. Dari segala jenis motor yang pernah aku pakai, RX-King yang paling boros bensin. Apalagi kalau karbunya pernah dikorek agar tarikan dan larinya semakin kencang.
Rata-rata, satu liter bensin cuma untuk perjalanan 10 sampai 15 kilometer saja. Gila nggak, tuh! Tapi kalau soal kecepatan, nggak ada lawan banget. Mendengar geberan mesinnya saja pengendara lain biasanya menghindar buat kasih jalan.
Dahulunya aku pernah pakai ini motor buat membawa keranjang ikan ke pasar-pasar antarkampung. Jelas, langsung rugi di bensin. Dalam sehari, biasanya aku menghabiskan Rp50.000 untuk beli bensin saja.
Tapi ya hal ini berbanding lurus dengan kecepatannya yang membuatku selalu menjadi pedagang nomor satu yang datang duluan di pasar dan biasanya bebas memilih tempat ngelapak paling strategis.
Ganti oli mesin secara teratur
Yamaha RX-King harus rutin ganti oli mesin. Kalau aku dulu, biasanya setiap lima ribu kilometer atau tiap tiga bulan sekali.
Salah satu keunggulan motor dua tak adalah durasi penggantian oli mesin yang lebih panjang dibandingkan dengan empat tak. Untuk oli mesin RX-King juga tidak perlu sering ganti. Ingat, ganti oli mesin tidak boleh dipandang sepele. Jika kondisi oli mesin berada di bawah garis minimal, sebaiknya segera kamu tambah sampai batas garis maksimal.
Oli RX-King memiliki tingkat kekentalan SAE 20W-40. Ketika waktunya ganti oli, volume yang dibutuhkan hanya 650 cc. Ini jelas lebih sedikit ketimbang volume oli dalam botol yang dijual eceran berisi 800 cc. Jadi, sisa oli masih bisa disimpan dan kemudian ditambahkan kembali saat volume di oli berkurang.
Bersihkan saringan udara secara berkala
Pemilik Yamaha RX-King harus tahu kondisi saringan udara. Jangan sampai kotoran menumpuk dan menghalangi asupan udara ke karburator. Berbeda dari motor-motor keluaran baru yang memakai filter dari bahan kertas karton berpelumas, filter RX-King masih memakai busa.
Aku biasanya memeriksa dan membersihkan saringan udara setiap mencuci motor. Maklum, sebagai satu-satunya kendaraan antarjemput (mantan) pacar (yang sudah diambil orang. Brengsek!) dan pergi kencan, menjaga penampilan motor selalu bersih adalah prioritas. Biar jambret, tetapi aku ini suka kebersihan.
Untuk mengetahui kondisi filter udara RX King, kamu cukup melihat apakah warna kuning khas busa sudah berubah menjadi abu-abu atau hitam pekat. Boks saringan udara RX King didesain berbentuk busa segitiga memanjang. Untuk membersihkan busa tinggal dicuci memakai air sabun sampai bersih. Setelah itu, kibas-kibas lalu keringkan sampai tidak ada lagi air yang tersisa.
Ganti bensin Premium biasa ke premium Pertamax Turbo
Ini salah satu trik andalanku agar laju tarikan RX-King tanpa lawan dan kencang mulus. Dari sisi harga memang lebih mahal, tapi kali ini yang mahal emang lebih baik dari yang lebih murah. Ketimbang kamu tertangkap warga ketika “operasi”. Pilih mana?
Pertamax Turbo merupakan bahan bakar minyak terbaik untuk pasar Indonesia saat ini. Pasalnya BBM tersebut memiliki nilai Research Octane Number (RON) sebesar 98 yang menjadikannya lebih baik dibandingkan Pertamax biasa yang memiliki nilai oktan 92 atau Pertalite yang nilai oktannya sebesar 90.
Kelebihan Pertamax Turbo adalah sudah dilengkapi Ignition Boost Formula (IBF) untuk meningkatkan kelincahan saat bermanuver serta dapat meningkatkan performa mesin. Torsi dan tenaga yang dihasilkan bisa keluar secara maksimal.
Kadar oktan yang tinggi juga menjadikan Pertamax Turbo mampu menyempurnakan sistem pembakaran sehingga bahan bakar lebih efisien. Selain itu, Pertamax Turbo memiliki kadar sulfur rendah sehingga lebih ramah lingkungan. Jambret ramah lingkungan ya cuma aku ini.
Nah begitulah cara sederhana menjaga keawetan Yamaha RX-King agar gebernya enak, mulus, dan nggak ketangkap warga. Hehehe….
BACA JUGA Napak Tilas RX-King: Raja Jalanan yang Kerap Digunakan Penjambret di FTV dan ulasan motor legendaris lainnya di rubrik OTOMOJOK.