Rumah Judi Berjalan Bernama Sumber Kencono - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Otomojok

Rumah Judi Berjalan Bernama Sumber Kencono

“Apa, sih, yang bikin orang-orang masih suka naik Sumber Kencono?”

Mita Idhatul Khumaidah oleh Mita Idhatul Khumaidah
4 Januari 2022
0
A A
Rumah Judi Berjalan Bernama Sumber Kencono MOJOK.CO

Ilustrasi Sumber Kencono. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Sumber Kencono jelas bukan bus biasa. Ia adalah rumah judi berjalan dengan puluhan peserta yang cukup edan untuk mempertaruhkan hidup mereka sendiri.

Saya telah memesan empat tiket kereta api demi mudik ke Jombang ketika Mas Bojo menaruh ponselnya dan bertanya dengan mimik serius, “Apa, sih, yang bikin orang-orang masih suka naik Sumber Kencono?”

Sebagai jawaban, saya mengangkat bahu. Kami jarang mudik dengan menumpang bus, dan momen yang jarang itu pun selalu diisi oleh bus Eka, bukan yang lain. Tapi, kami sama-sama tahu reputasi Sumber Kencono, dan pikiran bawah sadar kami menciptakan penolakan.

Sumber Kencono bukan satu-satunya bus yang melayani trayek Surabaya–Jogja, tetapi reputasinya berada di semesta bus lain. Ia adalah gabungan makna dari kecepatan, ugal-ugalan, dan petaka. Andai Balai Bahasa melonggarkan kriteria pemuatan lema, Sumber Kencono sangat layak dimasukkan ke dalam KBBI.

Sekalipun semua orang mafhum belaka dengan reputasi buruk Sumber Kencono, bus ini ternyata masih diminati penumpang. Apakah itu disebabkan oleh tarifnya yang lebih murah, kabinnya yang lebih nyaman, dan pelayanan awak bus yang lebih humanis ketimbang rival-rivalnya?

“Kita mesti cari tahu,” ujar Mas Bojo, sebelum membuka situs KAI demi membatalkan perjalanan.

Baca Juga:

Trader Binomo Dianggap Pemain Judi Mojok.co

Trader Binomo Dianggap Pemain Judi, Aset Indra Kenz Diserahkan ke Negara

16 November 2022
Pertemuan LBM NU Purwerjo di Masjid Al-Firdaus memutuskan permainan capit boneka haram

Putuskan Capit Boneka Haram, Ada Alasan Khusus dari NU Purworejo

23 September 2022

Hari besar itu pun tiba. Setelah satu jam menumpang bus Gunung Mas yang kecil dan bising bukan main, kami tiba di terminal Ngawi. Baru empat langkah keluar dari kabin Gunung Mas, seorang lelaki berseragam biru-kuning mendekati kami dan menanyakan tujuan sebelum memandu kami menyusuri koridor panjang yang menghubungkan terminal kedatangan dengan keberangkatan.

“Saya cuma pengin naik Sumber Kencono,” kata Mas Bojo kepada lelaki tersebut.

“Ah, ya,” sahut lelaki itu. “Kebetulan, saya kernetnya.”

Bus berkelir biru-perak itu tampak di kejauhan, tetapi perasaan enggan semakin kuat seiring terkikisnya jarak. Saya merasa seperti terpidana mati yang digiring menuju sepasukan regu tembak, dan saya mulai mempertanyakan ulang alasan kami menaiki bus ini kepada Mas Bojo. Bagaimana jika semua reputasi buruk itu mewujud?

“Yang terjadi nanti, terjadilah,” jawab Mas Bojo, seyakin pembina pramuka ketika disuruh menyebutkan semua butir Dasa Dharma.

Kami mendapat kursi baris keempat dari depan, dan satu pertanyaan mengenai kenyamanan bus ini pun terjawab: Sumber Kencono tidak lebih nyaman ketimbang bus lain. Kursinya tidak bisa disetel seperti kursi bus Gunung Mas, dan jarak antar-kursinya menyiksa dengkul. Busa kursinya cukup empuk, tetapi posisi duduknya terlalu tegak seperti bangku taman.

Di tempat yang semestinya dihuni oleh spion tengah terdapat televisi 24 inci yang memutar video-video dangdut. Tak ada yang istimewa dari televisi tersebut, tetapi kualitas audionya cukup sempurna untuk mengalihkan perhatian kami dari segala kecemasan.

Kaca depan ditempeli dua biji boneka Marsupilami, sementara kaca samping penuh dengan stiker berisi anjuran dan larangan. Contohnya, pada kaca di baris pertama terdapat stiker yang melarang penumpang mengambil video tanpa izin, sementara kaca baris kedua menganjurkan penumpang untuk membawa pasangan karena bus ini bisa membuat siapa pun berpegangan tangan.

Kaca di samping kursi kami ditempeli stiker berisi sederet nomor telepon yang bisa dihubungi penumpang apabila tidak diberi karcis. Tepat di sampingnya terdapat stiker yang lebih kecil, yang mengharap pemakluman penumpang bila mendapati bus ini melaju kencang.

Begitulah, kadang-kadang keseruan lebih penting ketimbang keselamatan.

Bus melaju tak lama kemudian, dan saya masih tak menemukan alasan orang-orang menyukai Sumber Kencono ketika kondektur menarik bayaran. Tarif yang mesti saya bayar dari Ngawi ke Jombang adalah sebesar dua puluh tiga ribu rupiah, jauh lebih murah ketimbang bus Eka, tapi sama murahnya dengan rival abadinya, Mira.

Kalau kenyamanan dan tarif sama belaka dengan rivalnya tersebut, orang-orang yang tahu reputasi Sumber Kencono mestinya bisa duduk dengan tenang di terminal sembari menunggu Mira datang. Mira bukannya kebal dari kecelakaan, tapi mempertaruhkan hidup dengan menumpang bus yang Anda tahu betul sering celaka adalah keputusan yang tidak masuk akal.

Jalur Ngawi–Magetan tak memungkinkan kendaraan yang lebih besar dari sepeda motor melaju kencang. Bus yang kami tumpangi pun demikian; ia setia membuntuti truk ayam yang bergerak pelan karena lajur kanan dilalui kendaraan tak berputus. Sesekali sang sopir bisa menginjak pedal gas lebih dalam, tapi hingga terminal Magetan, dia gagal mendahului truk ayam itu.

Tak banyak yang bisa diceritakan dari sopir bus kami; dia memakai seragam biru-kuning seperti rekannya yang lain, dan mengenakan kacamata hitam layaknya sopir bus sejati. Rokoknya Gudang Garam Surya, dan dia menyulutnya nyaris sepanjang jalan—ya, dia merokok di bus AC, tapi kami bisa apa, coba? Memecahkan kaca lalu melompat keluar?

Bagian horor perjalanan ini dimulai selepas terminal Magetan. Arus kendaraan di ruas jalan Magetan–Nganjuk masih sepadat ruas sebelumnya, tetapi bahu jalan di ruas tersebut cukup lebar untuk bus ini menampilkan dirinya yang sesungguhnya.

Sisa perjalanan kami diisi dengan rapalan doa. Sang sopir membuktikan dirinya pantas mengenakan seragam biru-kuning tersebut; dia menyalip dari kedua sisi jalan sambil barangkali mendesah kesal mengapa bus ini tak dilengkapi sayap. Dia menginjak semua pedal dengan kecakapan yang mampu membikin Rio Haryanto berkecil hati, dan dia melajukan bus ini seolah ada gerombolan T-Rex yang sedang mengejar kami.

Lima penumpang di baris pertama menjerit ngeri sesekali, sedangkan penumpang di baris kedua mencengkeram kursi dengan muka sepucat mayat. Saya mulai mempertanyakan kewarasan saya sendiri yang sengaja mencemplungkan diri ke situasi jahanam model begini.

“Tapi, inilah yang dicari penumpang,” kata Mas Bojo, setelah mendesah lega karena bus kami batal beradu banteng dengan Pajero. “Sensasi ala roller coaster.”

Pada momen itulah saya menemukan jawaban yang saya cari. Bukan, bukan sensasi roller coaster yang penumpang cari, melainkan sensasi berjudi dengan taruhan hidup kita sendiri, seperti judi. Penikmat roller coaster tahu bahwa mereka kemungkinan besar bakal turun dengan selamat, tetapi penumpang Sumber Kencono, baik sadar maupun tidak, memberi ruang bagi nasib buruk sebesar porsi yang diberikan untuk keluar hidup-hidup.

Itulah yang membuat saya dan penumpang lain menahan keinginan untuk menyumpahi sang sopir setelah diberi momen-momen kengerian. Kami sekadar mendesah lega dan tersenyum, sembari berseru pada diri sendiri, “Wah, ternyata masih hidup!”

Dan kami menginginkan momen mengerikan itu lagi dan lagi. Kami semua menikmati badai adrenalin yang diciptakan sang sopir, dan kami mempersetankan besar taruhan yang tak sepadan untuk mengalami badai tersebut. Oleh sebab itulah kami hanya boleh mengadu pada jajaran direksi Sumber Kencono mengenai karcis; mereka sungguh tahu bahwa tak ada penumpang Sumber Kencono yang mengharapkan perjalanan teduh nan damai.

Sumber Kencono jelas bukan bus biasa. Ia adalah rumah judi berjalan dengan puluhan peserta yang cukup edan untuk mempertaruhkan hidup mereka sendiri. Ya, kehidupan memang dipenuhi momen perjudian dengan imbalan berupa kesintasan. Namun, hanya Sumber Kencono, bukan bus lain, yang mampu menyodorkan hal tersebut secara vulgar sekaligus sulit ditampik.

Kita semua, dalam perspektif tertentu, memang seorang penggila judi.

BACA JUGA Asmara dan Hati yang Mulia di Atas Roda dan pengalaman bersama bus lainnya di rubrik OTOMOJOK.

Terakhir diperbarui pada 4 Januari 2022 oleh

Tags: bus ekabus mirajudisumber kenconoterminal ngawitrayek bus
Mita Idhatul Khumaidah

Mita Idhatul Khumaidah

Staf pengajar dan pelapak daring paruh waktu, ibu rumah tangga penuh waktu.

Artikel Terkait

Trader Binomo Dianggap Pemain Judi Mojok.co
Ekonomi

Trader Binomo Dianggap Pemain Judi, Aset Indra Kenz Diserahkan ke Negara

16 November 2022
Pertemuan LBM NU Purwerjo di Masjid Al-Firdaus memutuskan permainan capit boneka haram
Kilas

Putuskan Capit Boneka Haram, Ada Alasan Khusus dari NU Purworejo

23 September 2022
mainan capit boneka haram mojok.co
Kilas

Ada Unsur Perjudian, Mainan Capit Boneka Dinyatakan Haram

22 September 2022
Dugaan kasus korupsi Lukas Enembe capai ratusan miliar rupiah Mojok.co
Hukum

Selain Gratifikasi Rp1 Miliar, Gubernur Papua Lukas Enembe Juga Terseret Kasus Lain

20 September 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Gua Selarong mojok.co

Gua Selarong, Balung Londo, dan Makam di Atas Bukit

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
Rumah Judi Berjalan Bernama Sumber Kencono MOJOK.CO

Rumah Judi Berjalan Bernama Sumber Kencono

4 Januari 2022
Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah. MOJOK.CO

Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah 

23 Maret 2023
unpad mojok.co

10 Jurusan Tersepi di UNPAD yang Pendaftarnya Hanya Ratusan

27 Maret 2023
5 Jurusan yang Lulusannya Paling Dicari Perusahaan

5 Jurusan yang Lulusannya Paling Dicari Perusahaan

27 Maret 2023
kip mojok.co

Kecewa dengan Mahasiswa Penerima KIP

26 Maret 2023
perguruan tinggi muhammadiyah mojok.co

5 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Terbaik di Indonesia

25 Maret 2023

Terbaru

Kasubbid Penmas Polda DIY, AKBP Verena SW dalam keterangannya di Mapolda DIY, Rabu (29/03/2023). MOJOK.CO

Pemda DIY Komentari Pencopotan Kapolres Kulon Progo

29 Maret 2023
Ingatan mengenai 25 tahun Reformasi

Kamu Punya Cerita Apa di Tahun 1998? Kilas Balik 25 Tahun Reformasi Melalui Seni

29 Maret 2023
gojek ramadan mojok.co

Gojek Siapkan Amunisi Hemat dan Cermat untuk #LengkapiRamadan, Dukung Produktivitas dan Ibadah di Momen Suci

29 Maret 2023
kampus bumn mojok.co

9 Kampus Milik BUMN di Indonesia, Prospek Lulusannya Bisa Kerja di Perusahaan Plat Merah

29 Maret 2023
Google Doodle Lasminingrat

Mengenal Lasminingrat: Ibu Literasi Pertama Indonesia yang Hari Ini Muncul di Google Doodle

29 Maret 2023
kebijakan affirmative action

Yuk, Kenalan Sama ‘Affirmative Action’! Kebijakan yang Mendorong Kesetaraan Partisipasi Perempuan dalam Politik

29 Maret 2023
jurusan teknologi informasi moloc.co

Selektivitas 4 PTN yang Memiliki Jurusan Teknologi Informasi Terbaik

29 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In