Fortuner dan Pajero Ugal-ugalan Nggak Ada Seujung Kuku sama Mobil Pick Up Lagi Balapan

Terakhir, saya tidak sedang menghakimi atau mencoreng nama baik pabrikan mobil pick up. Kita sama-sama tahu kalau tulisan ini sedang berusaha menjadi kritik bagi pengendara ugal-ugalan. Berkat ulah mereka, Fortuner dan Pajero, dan kini mobil pick up mendapatkan stigma negatif.

Fortuner dan Pajero Ugal-ugalan Nggak Ada Seujung Kuku sama Mobil Pick Up Lagi Balapan MOJOK.CO

Ilustrasi Fortuner dan Pajero Ugal-ugalan Nggak Ada Seujung Kuku sama Mobil Pick Up Lagi Balapan. (Mojok.co/Ega Fansuri)

MOJOK.COFortuner dan Pajero mending minggir kalau ada 2 mobil pick up lagi balapan di jalan raya. Kengeriannya itu semacam the next level, lah.

18 Maret 2023. Artikel tentang pengalaman saya mengendarai Toyota Fortuner tayang di Mojok. Saat itu, saya merasakan sendiri alasan beberapa orang jadi ugal-ugalan ketika membawa mobil bongsor ini. Yah, mirip kalau lagi bawa Mitsubishi Pajero. Namun, di awal Agustus 2023 ini, pemikiran saya agak goyah.

Kita sama-sama tahu kalau Fortuner dan Pajero itu sudah kadung mendapatkan stempel “mobil ugal-ugalan” oleh masyarakat. Yah, saya cuma bisa maklum. Coba saja pembaca ketik kata “pajero” di kolom pencarian Google. Berita yang nongol di paling atas pasti ada saja yang menggunakan istilah “ugal-ugalan” di bagian judul.

Anggapan ini nggak muncul begitu saja. Banyak sekali cerita di luar sana bahwa kalau Fortuner dan Pajero lewat, mending kamu minggir dan memelankan kendaraan. Yah, namanya cari aman. Siapa tahu, mereka di balik kemudi memang “oknum” yang membuat dua merek itu jadi mendapatkan stempel buruk.

Nah, begitulah pandangan saya. Ingat, saya pernah punya pengalaman mengendarai Fortuner. Dan, saat itu, kok saya secara tiba-tiba berubah menjadi pengendara brengsek, ya. Rasanya seperti tersihir. Seakan-akan, mobil tersebut memantik hawa nafsu saya sembari berbisik, “Udah, Mod, gasak aja. Jare mamah trabas wae!

Kini, di kepala saya, Fortuner dan Pajero punya pesaing. Sama-sama bahaya di jalan raya. Apalagi ketika ada 2 jenis yang sama, sedang tidak membawa muatan, kejar-kejaran. Bukan, saya nggak lagi ngomongin truk pasir atau truk pengangkut cabai. Bukan juga soal bus AKAP. Saya sedang membicarakan mobil pick up.

Baca halaman selanjutnya: Mobil pick up, pesaing bagi Pajero dan Fortuner dalam hal ugal-ugalan.

Fortuner dan Pajero punya pesaing: mobil pick up tanpa muatan

Saat ini, kantor saya ada di Jalan Kaliurang kilometer 10. Kalau tahu Pasar Gentan, nah itu masuk ke arah timur. Lantaran tidak terlalu jauh dengan pasar, saya sering bertemu dengan mobil pick up. Ingat, di Jalan Kaliurang kilometer 7 itu juga ada pasar, namanya Pasar Kolombo. Selain itu, di daerah dan sepanjang Jalan Kaliurang, sudah semakin banyak warung Madura berdiri. Lantaran pasar hanya terpaut 3 kilometer saja, ditambah warung Madura, jadi maklum kalau banyak mobil pick up.

Saya tidak hafal merek mobil pick up yang bisa jadi sangat berbahaya itu. Namun, jujur saja, kekagetan ketika disalip oleh pick up itu mirip kayak dikagetin sama duet Fortuner dan Pajero. Khususnya mereka yang ugal-ugalan, ya. Kan, ya, nggak semua pengendara itu pasti brengsek.

Nah, di Jalan Kaliurang, yang seringnya ramai, pasti ada momen jalanan agak lengang. Saat itulah, beberapa hari yang lalu, 2 mobil pick up seperti “balapan” di jalan raya. Mereka tidak membawa muatan. Jadi, saya duga, mobil tersebut menjadi sangat ringan ketika dikendarai. Ini dugaan saya, ya.

Coba bayangkan, ada mobil pick up, bobotnya jadi sangat ringan, saling kejar. Ia bisa bermanuver lebih leluasa dibandingkan Fortuner dan Pajero. Bayangin aja mobil hampir seukuran Avanza atau Xenia, pantatnya lenggok kanan lalu lenggok kiri, hampir menyenggol pengendara motor, melaju kencang. Menyenggol pantat mobil tentu nggak nikmat sama sekali.

Karena kejadian itu, kalau ada 2 mobil pick up ngebut dan kayak balapan, saya mending mepet kiri lalu mencari warkop terdekat. Saya memilih ngopi saja dan memikirkan kembali masalah di dunia ini ketimbang disenggol pantat mobil pick up. Sudah cukup ngeri? Belum? Coba bayangkan 2 mobil pick up balapan sama Fortuner dan Pajero. Mending itu Jalan Kaliurang dikeruk dan dijadikan sungai, deh.

Apakah ini saatnya memasukkan mobil pick up ke daftar mobil dengan stigma negatif?

Saya masih ingat, dulu, Ajeng Rizka, mantan redaktur Mojok pernah menulis daftar kendaraan yang mempunyai stigma negatif. Tulisan tersebut tayang pada 28 Juni 2021. Selain Fortuner dan Pajero, ada mobil LCGC (Low Cost Green Car) seperti Daihatsu Sigra, Toyota Agya, dan Datsun. Lalu, Ajeng juga memasukkan Honda Beat ke dalam daftar tersebut. Memang jahil sekali si Ajeng ini.

Nah, mengingat pengalaman buruk saya bersama mobil pick up, apakah ini saatnya menambah daftar tersebut? Apakah stigma mobil ugal-ugalan milik Fortuner dan Pajero sudah saatnya diwariskan?

Saya kok agak yakin kalau di luar sana ada orang yang mempunyai pengalaman buruk dengan mobil pick up. Antara hampir diserempet atau apa saja yang membuat kesal, bahkan membahayakan, pengendara lain. Mungkin kasusnya nggak sebanyak Fortuner dan Pajero. Namun, sebagai pengingat saja, ada baiknya kendaraan ini mendapatkan peringatan demi kebaikan bersama.

Terakhir, saya tidak sedang menghakimi atau mencoreng nama baik pabrikan mobil pick up. Kita sama-sama tahu kalau tulisan ini sedang berusaha menjadi kritik bagi pengendara ugal-ugalan. Berkat ulah mereka, Fortuner dan Pajero, dan kini mobil pick up mendapatkan stigma negatif.

Ingat, jalan raya itu milik bersama. Artinya, jangan sampai ada pengendara yang merasa punya hak akan jalan raya. Saran saya, jangan suka ngebut, deh. Kalau memang terburu-buru, mending berangkat kemarin.

Penulis: Moddie Alvianto W.

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Mitsubishi L300 Pick Up Purba yang Tak Kunjung Punah dan pengalaman mendebarkan lainnya di rubrik OTOMOJOK. 

Exit mobile version