MOJOK.CO – Kalau tinggal di Kalimantan Selatan dan lagi mikir buat beli All New NMAX, saran saya cuma satu. Ini bukan sekadar motor, tapi sebuah komitmen.
Sejujurnya, saya beli All New NMAX bukan karena gaya. Saya udah capek naik motor bebek 110cc sambil bawa belanjaan emak, bawa tabung gas, dan kadang 2 keponakan sekaligus.
Saya pengin motor matik yang bisa diajak ngacir, tapi juga nyaman buat bonceng dan kadang buat gaya sedikit. Ya, biar waktu mampir beli gorengan di pinggir jalan, abang gorengannya tahu saya bukan orang sembarangan.
Pilihan saya jatuh ke All New NMAX. Warna hitam doff, bodi besar, panel digital lengkap. Pas pertama kali ngeluarin dari dealer, rasanya kayak bawa pesawat. Tangki penuh, niatnya cuma muter komplek, tapi kok muternya sampai ke Kandangan.
Sensasi jalanan di Kalimantan Selatan
Kalau tinggal di Kalimantan Selatan, terutama daerah Banjarbaru, Martapura, atau Hulu Sungai, kamu pasti tahu sensasi jalanan di sini. Ya bisa halus banget, bisa juga tiba-tiba bergelombang kayak hati mantan pas lihat kita berhasil move on.
Nah, All New NMAX sendiri terasa mantap pas di jalan lurus dan aspal mulus. Suspensinya empuk, posisi duduk santai, dan tarikan awalnya nggak ngagetin tapi tetap responsif. Kayak ngajak kamu ngobrol pelan: “Mau ke mana hari ini?”
Masalahnya muncul pas masuk daerah yang jalannya belum kena aspal penuh. NMAX ini gede, dan otomatis bobotnya juga nggak main-main. Jadi kalau kamu suka “nyelip tipis” kayak naik Beat, ya mending jangan. NMAX itu motor santai, bukan buat slalom di pasar Subuh.
Alasan All New NMAX bisa bikin saya jatuh hati
Yang saya suka banget dari All New NMAX ini adalah bagasinya. Serius, bisa masuk jas hujan, sepatu, dan kadang belanjaan pasar. Helm full-face juga bisa ngendon manis.
Sayangnya, bagasi besar itu kadang bikin saya jadi tempat penitipan umum. Teman nitip jaket. Pacar (mantan) nitip skincare. Tukang parkir titip topi. Lama-lama saya curiga bagasi NMAX saya punya kode pos sendiri.
Soal bensin, ya, inilah bagian reflektifnya. NMAX bukan motor irit-irit amat. Apalagi kalau kamu senang main di kecepatan 80 sampai 90 km/jam di Jalan Trans-Kalimantan yang mulus itu.
Pernah satu kali saya gas terus dari Banjarbaru ke Rantau, balik lagi sore. Pas sampai rumah, liat dompet, lalu saya refleksi: “Kok kayaknya tadi nggak beli apa-apa, tapi uang hilang?”
Baca halaman selanjutnya: Nggak bikin menyesal, meski bikin dompet bocor.
All New NMAX menjadi penanda status
Di Kalimantan Selatan, motor gede kayak All New NMAX itu kadang jadi penanda status juga. Entah kenapa kalau kita naik NMAX, orang cenderung minggir. Tukang parkir menyapa lebih ramah. Bahkan pernah pas antre di warung soto, orang di belakang saya bilang, “Abang pake NMAX ya? Silakan duluan.”
Saya bingung ini karena sopan santun atau karena dia takut saya menyenggol pakai spion lebar? Tapi ya begitulah. Di balik segala kenyamanan dan kemewahannya, punya NMAX juga bikin saya makin sering mikir soal prioritas hidup.
Beli ban baru? Mahal.
Service CVT? Lumayan.
Ganti oli? Nggak bisa pakai oli sembarangan.
Kalau menghitung ulang, biaya merawat NMAX itu bisa buat saya langganan nasi kuning 2 bulan.
Stigma
Tidak bisa memungkiri, All New NMAX menyandang stigma negatif. Sama seperti generasi sebelumnya, motor ini dianggap arogan. Identik dengan penunggang motor yang nggak bisa bawa motor dengan santai dan memotong jalur orang lain.
Masalahnya adalah motor ini memang kurang enak kalau buat jalan pelan dalam waktu lama. Bobotnya itu yang jadi perkara. Makanya, kalau naik dengan kecepatan di atas 50 km/jam, rasanya jadi lebih stabil.
Dulu saya percaya dengan stigma itu. Namun, setelah bawa sendiri, motor Yamaha ini jauh dari kesan arogan. Soal arogansi itu kembali ke yang bawa kalau menurut saya. Pokoknya harus bisa membaca situasi di jalan raya. Kalau ngawur, ya jadinya norak dan arogan. Nggak peduli soal merek motornya.
Nggak bikin menyesal
Meski begitu, saya nggak nyesel punya All New NMAX. Motor ini ngajarin saya satu hal penting. Bahwa kenyamanan itu bukan cuma soal kendaraan, tapi juga soal keberanian.
Keberanian buat bayar lebih mahal demi punggung yang nggak pegal. Menjadi bentuk keberanian buat ngisi full tank meski harga BBM makin naik. Dan, keberanian buat bilang, “Maaf, saya nggak bisa traktir makan. NMAX saya habis diservis.”
Kalau kamu tinggal di Kalimantan Selatan dan lagi mikir buat beli NMAX, saran saya cuma satu. Silakan beli, tapi pastikan kamu nggak lupa bahwa motor ini bukan cuma kendaraan. Ia adalah komitmen. Sekali punya, kamu akan sadar. Nyaman di jalan, tapi bisa bikin dompetmu ikut nyesek.
Dan kalau kamu bisa hidup damai dengan itu, ya selamat. Kamu sudah naik level dari pemilik motor bias, ke penunggang berfilosofi.
Penulis: Muhammad Riyad Auni
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Yamaha NMAX Bukan Motor, tapi Benteng Takeshi buat Ibu-ibu Kayak Saya dan catatan menarik lainnya di rubrik OTOMOJOK.
