Honda Vario 125 New Pemberian Ibu yang Terlalu Mirip Vario 150 Kini Menenami Perjalanan Saya PP Temanggung-Jogja dalam Waktu 1,5 Jam

Honda Vario 125 New Pemberian Ibu yang Sering Dikira Vario 150 MOJOK.CO

Ilustrasi Honda Vario 125 New Pemberian Ibu yang Sering Dikira Vario 150. (Mojok.co/Ega Fansuri)

MOJOK.COBelum lama ini ibu membelikan saya Honda Vario 125 varian terbaru. Sekilas mengamati, motor ini mirip banget sama Vario 150. Mirinya pakai banget!

Terus terang, saya memiliki trauma dengan Honda Vario, lebih tepatnya Vario 110 cc. Bagaimana tidak, pada 2023 lalu, motor Vario yang sering saya pakai untuk beraktivitas di Jogja dan Temanggung ini kerap mengalami trouble. Seingat saya, tidak sampai setahun, saya sudah ganti vanbelt sampai 3 kali. Bahkan pernah putus di tengah-tengah perjalanan dari Temanggung ke Jogja atau sebaliknya. 

Yang paling menjengkelkan adalah ketika tengah malam saya menempuh perjalanan dari Semarang ke Jogja. Sampai di area Tempel, Sleman, tiba-tiba vanbelt putus. Walhasil saya harus meminta bantuan teman. 

Waktu itu, saya juga masih berstatus mahasiswa akhir alias masih menggantungkan hidupnya pada kedua orang tua. Jadi, ketika ada apa-apa dengan Vario 110 itu, saya langsung meminta tolong kepada orang tua saya.

Tidak berhenti di situ, puncaknya ketika motor turun mesin akibat kehabisan oli. Kalau ini memang murni kecerobohan saya. 

Dilema tidak pakai motor sendiri

Jadi, sebelum akhirnya membeli Honda Vario 125 yang mirip banget sama Vario 150, saya memakai motor saya. Jadi, saat itu, Vario 110 saya sering bermasalah. Saya lantas membawa motor tersebut ke Temanggung untuk servis. Setelah itu, saya minta tukar motor dengan kakak. Kebetulan dia punya motor yang sama, hanya beda tahun dan warna stiker saja.

Waktu itu ibu saya juga berjanji untuk membelikan motor. Namun, saya sendiri tidak pernah berani bertanya. Asalkan ada motor untuk beraktivitas saya sudah syukur. Namun, terlintas dalam pikiran kalau Vario 110 milik kakak bisa rusak kapan saja. Sebuah kondisi yang melahirkan dilema.

Akhirnya, ibu membelikan Honda Vario 125

Nah, di akhir tahun lalu, ibu kembali bertanya perihal rencana beli motor baru. Saya mengiyakan karena nggak mau lagi jadi beban. Ibu lantas menyuruh saya untuk memikirkan merek motor baru. Dalam hati, jujur saja, saya ingin sekali Vespa Matic yang “Gen Z banget”.

Setidaknya kala itu ada 3 motor yang saya ajukan dan sesuai budget. Antara lain Scoopy, Yamaha Nmax tahun lama, dan Kawasaki W-175. Yah, beli second saja. Namun, ibu menolak 3 motor itu karena beberapa hal. Keinginan ibu saya adalah membelikan motor Supra 125 new atau Honda Vario 125 varian terbaru.

Awalnya saya masih berusaha untuk meyakinkan ibu untuk membeli salah satu motor yang saya ajukan. Tapi beliau masih tidak mau. Beliau pengin Supra atau Honda Vario 125. Titik. 

Mau tidak mau saya yang mengalah. Beli Vario saja tidak apa-apa. Lha wong saya ini mau dibelikan. Mosok ngarani.

Nah karena mungkin saya sudah mengalah, ibu saya lekas mencarikan motor. Terpilihlah motor Honda Vario 125 varian terbaru warna merah. Varian yang mirip banget sama Vario 150.

Baca halaman selanjutnya: Banyak orang mengira ini Vario 150…

Banyak orang sering mengira ini Vario 150

Banyak orang mengira saya membeli Vario 150. Secara bodi, model Honda Vario 125 varian terbaru memang sama persis dengan Vario 150. Saya tidak menemukan perbedaan yang signifikan. Mungkin hanya berbeda ada pada emblem di samping bodi.

Terlebih lagi warna merah adalah warna terbaru Honda Vario 125 varian terbaru. Sebelumnya model ini, ada yang berwarna hitam, putih, dan biru. Seian itu, bedanya adalah Vario 150 tidak banyak stiker yang menempel.

Ketika memakai motor dalam waktu beberapa minggu ini, saya merasa butuh penyesuaian. Lantaran secara bodi seperti agak kurang nyaman di bagian lutut. Belum lagi beberapa orang yang kadang saya boncengkan, mengatakan motor ini terlalu tinggi.

Butuh penyesuaian menggunakan Honda Vario 125 New

Untuk mesinnya sendiri, dulu pernah sesekali saya mencoba memakai Vario 150 milik teman. Tapi, dari segi mesin, saya menilai motor itu sedikit kasar. Saya kira awalnya karena faktor usia. Tapi ternyata hal itu ternyata saya temukan juga pada Honda Vario 125 yang baru datang. Mesinnya juga sedikit kasar.

Tidak berhenti di mesin, perbedaan yang saya temukan dengan motor Vario 110 adalah bahan bakarnya. Dari segi bahan bakar, Honda Vario 125 ini terbilang sedikit lebih boros. Biasanya, dalam seminggu, saya hanya mengeluarkan uang Rp50.000 untuk BBM ketika PP Temanggung-Jogja dan PP kantor-kontrakan. 

Sedangkan di Honda Vario 125 ini, saya kira-kira butuh Rp70 sampai Rp80 ribu untuk beli BBM dalam seminggu, dengan jarak tempuh yang sama. Mungkin karena tangki Vario 125 lebih besar atau memang benar adanya bahwa motor ini lebih boros. 

Tapi semua itu saya kira persoalan minor. Sekali lagi, saya hanya butuh waktu penyesuaian saja. Sudah semestinya saya bersyukur karena mendapat motor baru. 

Yah setidaknya, dengan motor ini, saya bisa lebih efisien dan efektif dalam menempuh perjalanan. Biasanya, saya jalan ke Temanggung-Jogja atau sebaliknya butuh waktu 2 jam menggunakan Vario 110. Berbeda dengan Honda Vario 125 cc yang hanya butuh waktu 1,5 saja.

Penulis: Khoirul Atfifudin

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Honda Vario 125 2013, Motor yang Nggak Saya Sesali Pembeliannya dan pengalaman menarik lainnya di rubrik OTOMOJOK.

Exit mobile version