Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Malam Jumat

Kisah Syeram Hantu Perpus yang Ada di Banyak Kampus

Ndari Sudjianto oleh Ndari Sudjianto
27 Juli 2017
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Ini bukan kisah saya. Waktu kerja kelompok zaman kuliah, seorang teman bercerita tentang pengalaman horornya di Perpustakaan Besar Kampus B, Universitas Airlangga. Sengaja, saya sebutkan nama karena penting menyebutkan lokasinya.

Alkisah, sebut saja Budi, bukan nama sebenarnya, tengah mengerjakan tugas kuliah di saat langit mulai semburat merah. Perpustakaan kala itu, katanya, sepi. Pengunjung mulai beranjak pergi.

Saking sunyinya, debum buku terjatuh pun terasa nyaring. Namun dia masih bergeming di meja seraya menyalin dari beberapa buku.

Sebagai gambaran saja, Budi berada di lantai tiga dengan ruangan yang lapang. Namanya perpustakaan pasti ada rak-rak berisi buku, kalau nggak kucel ya penuh debu.

Budi tak punya firasat buruk di tengah kesendiriannya, mungkin karena dia terlalu lama jomblo. Sudah terlalu lama sendiri. Ada orang syukur, tak ada yang menemani pun tak peduli.

Mungkin karena hasrat mencari teman, seorang perempuan manis lantas duduk di depannya. Dia bertanya kepada Budi.

“Mas … layanan peminjaman masih buka, nggak?”

“Sudah tutup, Mbak. Cuma sampai jam lima sore,” jawab Budi, menghentikan ketikannya. Cantik, siapa tahu ada kesempatan mbribik. Lumayan, pikir Budi.

“Waduh, padahal saya butuh banget,” kata si mbaknya.

“Pustakawan yang di lantai ini sudah pulang, coba tanya yang di lantai bawah,” saran Budi.

“Oke … Masnya nggak pulang? Sudah malam, lho,”

“Nanggung, Mbak, tinggal sedikit,”

Si mbak cuma mengangguk sambil tersenyum. Kok ndilalah, kertas coretan Budi jatuh ke bawah meja padahal nggak ada angin yang bertiup dan nggak ada yang menyentuh.

Budi menunduk, berniat mengambil. Tiba-tiba bulu kuduknya meremang. Dia melihat ada keanehan. Kursi di depan yang mestinya diduduki mbak cantik itu tampak kosong.

Iklan

Budi mendongakkan kepala, perempuan di depannya masih melihatnya sambil tersenyum. Kembali lagi dia longok di bawah meja, kursi itu tetap tak ada yang menghuni.

Ada yang tak beres, pikirnya. Sontak Budi berdiri. Dia tutup laptopnya, mengemasi kertas dan memasukkannya tas. Bergegas ranselnya dicangklong.

“Mau ke mana, Mas?” tiba-tiba si Mbak bertanya.

“Mau pulang, Mbak. Sudah malam,” jawab Budi tak berani melihat orang yang mengajaknya bicara.

“Sudah malam apa sudah tahu?” timpalnya. Senyum yang manis tapi menurut Budi terlihat seperti seringai. Budi langsung mengibrit. Dia berlari menuruni tangga sambil terengah-engah.

Esoknya, dia ceritakan peristiwa creepy itu kepada teman-temannya, termasuk saya. Sejak itu, Budi tak mau sendirian di perpustakaan lantai tiga kalau jam pelayanan sudah tutup. Kapok, katanya.

Itulah kisah tentang Perpustakaan Besar Kampus B Unair. Awalnya, saya kira cerita ini hanya dialami oleh sejumlah mahasiswa Unair, tapi ternyata di kampus lain pun ada. Tercatat yang pernah saya dengar ada di Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang.

Belakangan, suami saya bilang cerita ini juga ada di perpustakaan kampusnya, Universitas Gaj Ahmada di Yogyakarta. Konon, semua melibatkan tiga elemen utama: perpustakaan menjelang tutup, ada barang yang terjatuh ke bawah meja, dan kalimat “Sudah malam apa sudah tahu?”

Saya heran, bagaimana mungkin semua perpustakaan kampus-kampus itu mempunyai cerita yang sama. Apakah itu sudah menjadi SOP perhantuan di perpustakaan? Hantu perpustakaan mana yang menjadi trendsetternya?

Sungguh, saya takut menulis kisah ini. Jangan-jangan, setelah dimuat di Mojok, modus menakut-nakuti seperti ini menjadi sporadis di perpustakaan kampus seluruh Indonesia. Siapa tahu para hantu itu seperti netizen, satu membuli yang lain ikut-ikutan.

Saya khawatir minat baca orang Indonesia makin terpuruk karena enggan singgah ke perpustakaan. Lantas mereka mudah percaya berita yang tak benar.

Bagi saya, penyebar hoax yang dipercaya banyak orang jauh lebih menyeramkan daripada hantu yang bertanya “Sudah malam apa sudah tahu?”.

Terakhir diperbarui pada 11 Agustus 2021 oleh

Tags: hantuhoaxMinat Bacaperpustakaan
Ndari Sudjianto

Ndari Sudjianto

Artikel Terkait

Mbah Gun, Penyambung Lidah Masyarakat Desa di Jogja
Video

Mbah Gun, Penyambung Lidah Masyarakat Desa di Jogja

22 Januari 2025
Lapak Buku Bacaan Gratis di Tunjungan Surabaya. MOJOK.CO
Catatan

Kisah Pegiat Literasi Surabaya, Buka Lapak Bacaan Gratis di Tunjungan Malah Sering Kena Gusur

12 November 2024
Gimana Minat Baca di Indonesia Mau Tinggi Kalau Bawa Novel ke Sekolah Aja Dirazia MOJOK.CO
Ragam

Gimana Minat Baca di Indonesia Mau Tinggi Kalau Bawa Novel ke Sekolah Aja Dirazia

12 Desember 2023
Irfan Afifi dan Paksi Raras: Ini Alasan Nusantara Punya Banyak Nama Sebutan Hantu
Video

Irfan Afifi dan Paksi Raras: Ini Alasan Nusantara Punya Banyak Nama Sebutan Hantu

31 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.