Difa Bike merupakan nama layanan ojek yang berdiri atas inisiatif komunitas difabel di Jogja. Secara resmi, layanan ini di-launching pada tanggal 3 Desember 2015, bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional. Salah satu penggagas layanan ini adalah Triyono, seorang pengusaha sekaligus seorang penyandang disabilitas.
Difa Bike awalnya lahir karena minimnya akses transportasi bagi penyandang disabilitas di Yogyakarta. Triyono tergerak untuk menciptakan solusi yang tak hanya memudahkan mobilitas, tetapi juga membuka peluang kerja bagi para penyandang disabilitas. Difa Bike menjadi jawaban atas dua kebutuhan tersebut.
Perjalanan Difa Bike sebagai layanan yang sangat membantu para difabel ini bukanlah tanpa hambatan. Stigma dan keraguan terhadap kemampuan penyandang disabilitas menjadi tantangan yang harus dihadapi. Triyono bersama timnya tak kenal lelah dalam menyosialisasikan Difa Bike, membangun kepercayaan masyarakat, dan melatih para pengemudi difabel.
Perlahan tapi pasti, Difa Bike mulai diterima. Semakin banyak masyarakat yang menyadari bahwa penyandang disabilitas pun mampu memberikan pelayanan prima. Difa Bike tak hanya menjadi moda transportasi, tetapi juga menjadi simbol perubahan dan inklusi di Yogyakarta.
Nah, seperti apa cerita panjangnya? Episode PutCast kali ini sengaja bertemu dengan Triyono untuk berbincang langsung dan mengenal lebih jauh tentang apa itu Difa Bike. Bagaimana awal mula ide ini direalisasikan? Jasa apa saja yang ditawarkan oleh Difa Bike? Seperti apa tantangan menjalankan layanan yang tujuannya untuk memudahkan sekaligus membahagiakan para difabel ini? Simak video di atas sampai habis.