Setiap tahun ada ribuan orang hijrah ke Jakarta dengan harapan mendapatkan pekerjaan yang mapan dan hidup enak. Termasuk Aisyah, yang nekat merantau untuk mengejar cita-cita. Tapi kenyataannya Jakarta bukan hanya soal gedung tinggi dan peluang emas, tetapi juga soal sikut-sikutan di tempat kerja, hidup di tengah orang-orang yang sibuk mengejar cuan, juga pengalaman “welcome to Jakarta” yang nggak enak. Keras, bos!
Setelah pindah ke Jogja, Aisyah kaget karena hidup bisa lebih santai. Orang-orang masih saling sapa, tenggang rasa masih ada, dan kerja tidak harus 24 jam penuh. Tapi ya begitu, tidak semua orang betah. Ada juga yang dari Jakarta ke daerah malah auto mager dan kehilangan ritme kerja. Jadi, kamu tim “gaspol di ibu kota” atau lebih cocok “santuy di Jogja”?
Episode terbaru Akar Rumput kali ini membincangkan enak dan nggak enaknya hidup di Jakarta bersama para redaktur Liputan Mojok. Benarkah jika hidup di Jogja bakal menjamin hidup nyaman? Tonton dulu videonya sampai habis.