Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Malam Jumat

Kuntilanak Caper, Pakai Tank Top Kalau Ketemu Cowok, Giliran Ketemu Cewek Pakai Gaun Kumal

Agatha Danastri Dian Pertiwi oleh Agatha Danastri Dian Pertiwi
4 Februari 2021
A A
Kuntilanak Caper, Pakai Tank Top Kalau Ketemu Cowok, Giliran Ketemu Cewek Pakai Gaun Kumal

Kuntilanak Caper, Pakai Tank Top Kalau Ketemu Cowok, Giliran Ketemu Cewek Pakai Gaun Kumal

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kuntilanak di kosanku ini sebetulnya caper aja. Kalau ketemu cowok, langsung ganti tank top. Kalau ketemu cewek, pakai gaun kumal.

Aku memutuskan buat ngekos sejak September 2018. Waktu aku pertama masuk, kondisi kosan udah direnovasi jauh lebih bagus daripada sebelumnya kata teman sebelah kamar yang sudah ngekos lebih lama dari aku. Kosanku bentuknya kayak kontrakan, cuma ada empat kamar, dapur, ruang bersama, ruang cuci, kamar mandi luar dua buah.

Sejak awal masuk, aku nggak ngerasain hawa aneh atau negatif atau apalah, ya cuma memang harus dibersihkan ekstra aja karena kamarku sudah empat bulan kosong sejak penghuni terakhir.

Aku sebenarnya termasuk cuek sama keberadaan “mereka”. Di tiga bulan pertama pun sudah beberapa kali diusik, cuma karena nggak terlalu menganggu, kuanggap angin lalu aja.

Nah, tapi lama-lama kok kayak ngelunjak. Dia mulai sering ketawa-ketawa lah, kadang manggil-manggil lah. Kayak berasa temen aja, kenalan aja belom. Ya males juga sih kenalan.

Nah berangkat dari awalnya cuma suara-suara, lama-lama wujudnya tampak. Kata orang kan begitu, kuntilanak itu suka ngasih timing kapan pengin bisa dilihat, kapan enggak. Nah, sejak wujudnya mulai tampak itu, berarti sudah masuk 2019, tidurku mulai suka nggak nyenyak.

Wujud kuntilanak di kosanku ya sama pada umumnya: berambut panjang, gaun putih kumal, dan melayang. Sayangnya, aku nggak pernah bisa lihat mukanya, padahal siapa tau manis banget kayak Putri Marino?

Kabar buruknya adalah “penghuni” ekstra di kosan ini gak cuma Mbak Kunti aja, tapi ada beberapa yang lain, dan sialnya jauh lebih nyeremin. Ada yang matanya merah dan suka nemplok di tembok kayak Spider-man, ada yang wujudnya ibu-ibu besar biasa nongkrong di tempat jemur baju, ada juga mbak-mbak yang suka duduk-duduk di dekat tangga dengan santuy selaw kayak nunggu biar ada yang kesandung (dan ya, aku sudah kesandung dua kali, sampai pernah ngga bisa jalan tiga hari). Setidaknya itu wujud-wujud yang pernah kuliat dan semoga itu aja, jangan nambah lain lagi. Kayak headquarter aja nanti, serem juga bayanginnya.

Kalau ngomongin kejahilan atau keusilan sih nggak banyak, kalau ada cuma kami anggap angin lalu aja. Cuma mungkin bakal kuceritain yang top 3, deh.

Mbak Kuntilanak ini sendiri sebenarnya nggak usil, cuma menurutku dia caper aja. Suatu maghrib, aku lagi sendirian di kosan, karena tiga penghuni yang lain baru pergi semua.

Biar nggak seram, aku setel lagu-lagu sejenis The Clash dan The Smashing Pumpkins, buat memecah sunyi. Nggak lama, kayak ada suara perempuan nangis, yang asalnya dari dalam kamarku. Ya udah, buka pintu kamarku aja deh daripada makin nggak karuan suara nangisnya.

Pas kubuka, DHUAAARRR… Tau-tau ganti jadi suara ketawa HIHIHIHIHIHIHIHIHIHI. Emang ye, nggak manusia, nggak demit, kadang suka nggak peka kalau baru dikasih simpati. Orang mau ditanya kenapa nangis, malah bercanda tawa-tawa. Ya udah aku langsung kabur kerja di Starbucks karena sebenarnya ketakutan banget dan langsung nge-chat yang lain, “KAPAN BALIK??? CEPETAN BALIK!!!”

Kejadian kedua sih sebenernya agak aneh. Suatu sore, aku sama teman kamar sebelah baru duduk-duduk di luar kamar sambil buka laptop. Tiba-tiba aja, ada bau nggak enak banget kayak ada 10 bangkai hewan jadi satu.

Ya udah, kami akhirnya masuk ke kamar masing-masing karena nggak tahan sama baunya. Setelah sejam, kami keluar lagi, tapi baunya belum hilang. Kami saling nyari sumber baunya ngendus sana-sini, siapa tau ada tikus mati kejepit di mana gitu.

Iklan

Sudah dicari sampai capek, sudah disapu, dipel pakai karbol, baunya tetap nggak hilang. Akhirnya temanku teriak, “WOY ELAH, SANA PERGI! GANGGU TAU!” Voila, dalam hitungan detik, bau busuknya hilang. Karena awkward banget, kami pun pura-pura bego padahal sebenernya ketakutan banget. BISA GITU TAU-TAU ILANG BAUNYA.

Yang paling lucu sebenarnya cerita ada temanku datang mau nganter barang. Pas aku terima barangnya, dia bilang, “Tadi ada cewek rambut panjang pake tank top biru muda siapa, Tiw? Anak kos baru? Barusan keluar.” Aku heran banget, karena waktu itu yang ada di kosan cuma aku sendiri.

Kujawab lah, “Enggak, dari tadi gue sendirian, sih. Mukanya dia keliatan enggak?” terus dia geleng-geleng. Oh, si Mbak Kuntilanak rese juga. Ketemu cowok aje dia segala ganti tank top, gantian kalo ketemu gue aja pakai baju kumel.

Kubilang lah ke dia, “Seksi juga si Kuntilanak ketemu sama lo pake tank top, biasanya juga kumel.” Dia pun bales, “Ooo, anjir padahal kayaknya cakep kayak Luna Maya.”

Dan sejak saat itu, tiap dia mampir ke kosanku, dia pasti nanya, “Mana nih Mbak Luna Maya Tank Top Biru???”  Hahaha, bukan dapet Luna Maya malah dapetnya Lunangis.

Kalau ditanya kiat-kiat cuek keberadaan kuntilanak, kayaknya juga itu butuh proses yang agak panjang, ya. Walau kadang suka tiba-tiba liat dia lagi di atas kamar mandi, kadang juga di dekat pintu arah balkon, kadang juga di depan pintu kamarku, pasti tetep ada rasa hiiiiiiiiiiii asemmmmmm merindingggggg. Cuma ya aku nggak kabur juga, atau teriak, paling cuma berefleksi yaelahhhh lu lagi lu lagi, diposesifin bukan sama cowok malah sama kuntilanak, gini amat hidupku.

Kalau mereka belum sampai gangguin kamu tidur, gangguin kamu makan, atau gangguin kamu kerja, biarin aja kalau dia memang mau fashion show di depan kamu. Haute couture Alam Gaib Fashion Week. Nah, kalau sudah dirasa menganggu, barulah kasih tau, tanyalah mau dia apa, siapa tau laper dan pengen seblak, maka arahkan dia ke jalan yang benar bahwa seblak itu bukan makanan.

Sans dan woles aja kalau misal papasan sama Kuntilanak. Jalan santai, tatapan lurus ke depan, dan kencingnya ditahan dulu sampai nemu WC. Biasanya mereka nggak bakal ganggu, cuma pengin nampang atau curhat doang, kok.

BACA JUGA Penampakan Kuntilanak Hantu Goyang di Rumah Pakdhe dan pengalaman jadi korban kejahilan kuntilanak lainnya di rubrik MALAM JUMAT.

Terakhir diperbarui pada 4 Februari 2021 oleh

Tags: cerita seramkos berhantukuntilanakLuna Mayaputri marino
Agatha Danastri Dian Pertiwi

Agatha Danastri Dian Pertiwi

Biasa dipanggil Tiwi atau Simbok. Lulusan Filsafat yang terbukti tidak ateis, edan, atau pengangguran, kayak apa yang dibilang orang-orang. Saat ini, aku berprofesi sebagai penerjemah dan penyunting.

Artikel Terkait

Toko Buah Horor di Sudut Kota Jogja MOJOK.CO
Malam Jumat

Toko Buah Horor di Sudut Kota Jogja: Tentang Sosok Hantu Perempuan yang Muncul dari Tempat yang Tidak Terduga

22 Mei 2025
Luna Maya menikah dengan Maxime Bouttier. MOJOK.CO
Ragam

Dari Luna Maya Saya Belajar, Kalau Jodoh Nggak Bakal Kemana meski Butuh Waktu yang Nggak Sebentar

8 Mei 2025
Asrama Horor di Sudut Magelang MOJOK.CO
Malam Jumat

Asrama Horor di Sudut Magelang: Tentang Bisikan Dingin yang Tidak Terjawab

6 Maret 2025
Homestay Horor di Pusat Kota Jogja MOJOK.CO
Malam Jumat

Homestay Horor di Pusat Kota Jogja: Tentang Dia yang Mengintip dari Celah Pintu

9 Januari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Lagu Sendu yang Mengiringi Banjir Bandang Sumatera Barat MOJOK.CO

Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat

6 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.