Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal

Alasan Anak Muda Pendekar PSHT Tetap Cinta Perguruan Meski Rentetan Konflik Mendera

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
17 Juni 2023
A A
Beranda Liputan Sosok
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Hal yang membuat mereka cinta PSHT

Setelah melewati proses panjang, Faris mengaku kecintaannya terhadap perguruan ini makin dalam. Salah satunya timbul karena solidaritas dan kekeluargaan sesama warga.

PSHT resmi berdiri pada 1922 di Madiun. Seperti namanya, persaudaraan begitu kental di antara anggota. Solidaritas itu juga yang dirasakan Aufa setelah resmi menjadi warga. Hal yang membuatnya mantap untuk terus berkhidmat di perguruan setelah resmi menjadi menjalani prosesi “wisuda” pada 2015.

“Saya sampai pernah berpikir, kalau nggak ikut PSHT ini jadi seperti apa ya hidup saya,” kata Aufa, mengingat ia bisa banyak menorehkan prestasi di kejuaraan daerah saat masa SMP-SMA dulu.

Persaudaraan di PSHT baginya kuat dan tidak mengenal usia. Sebagai warga yang masih tergolong muda ia juga merasa dihargai lantaran sudah menempuh proses panjang untuk menjadi pendekar.  Selain itu, pelatih kerap menyambanginya ke rumah untuk menjalin silaturahmi dengan keluarga.

Seragam Pencak Silat PSHT. MOJOK.CO
Seragam Pencak Silat PSHT. (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Jalinan persaudaraan itu menurutnya juga memupuk kepercayaan dalam diri. Ia mengaku menjadi lebih percaya diri untuk berkompetisi karena dukungan rekan seperguruan. Meskipun Jogja bukan tempat mayoritas mereka berada, ia merasakan kehangatan.

“Setelah wisuda dan jadi warga, saya lebih percaya diri dan bisa juara. Dulu, kejuaraan kalah terus,” celetuknya.

Baca Juga:

Jadi manusia paling apes dan ironis: Punya kakak PSHT fanatik dan bapak kru sound horeg sampai batin tertekan MOJOK.CO

Nasib Jadi Manusia Paling Apes dan Ironis: Punya Kakak Fanatik PSHT dan Bapak Kru Karnaval Sound Horeg, Hari-hari Batin Tersiksa

15 Agustus 2025
4 Sisi Terang PSHT: Ternyata Ada, Sebelumnya Terkubur Dosa MOJOK.CO

Dosa PSHT Memang Banyak, Bahkan Saya Pernah Mereka Ancam, tapi Selesai dengan Baik Bukti Ada Juga Sisi Terang Organisasi Silat Ini

1 Agustus 2025

Menjadi warga sekaligus pendekar, baik Aufa maupun Faris mendapat amanah untuk turut melatih para siswa. Selain itu, pelatih juga berpesan kepada mereka supaya bisa menemukan generasi baru. Mendampingi calon-calon warga mendapat sabuk putih mori penanda sah menjadi bagian dari keluarga.

Hal itu coba Aufa jalankan dengan maksimal. Namun, belum sampai mengajak secara langsung, keluarganya malah sudah berbondong-bondong ikut perguruan. Bapaknya menyusul pertama hingga resmi menjadi warga pada 2017. Berlanjut ibu dan adiknya pada 2021 lalu.

“Itu lucunya. Dulu saya sempat dilarang karena suka pulang malam. Malah mereka gabung setelah saya,” kenangnya terbahak.

“Mungkin ya mereka melihat ada perubahan dari diri saya. Jadi lebih mandiri dan sopan terhadap orang tua,” sambungnya.

Tetap bertahan di tengah konflik

Menjadi pendekar dan bagian dari keluarga PSHT sudah menjadi jalan yang Aufa dan Faris pilih. Meski mereka tahu di luar sana banyak warga yang terlibat pertikaian. Baik antar perguruan beladiri hingga dengan kelompok massa tertentu.

Kabar-kabar semacam itu sudah Aufa dengar beberapa kali selama aktif di persaudaraan ini. Di Jawa Timur, PSHT punya konflik panjang dengan perguruan Setia Hati Winongo. Pernah juga bertikai dengan IKSPI Kera Sakti dan Pagar Nusa.

“Pasti selalu didasari kesalahpahaman,” ujarnya.

Menurutnya tak pernah ada ajaran untuk saling bentrok di PSHT. Namun sebagai organisasi besar, jika ada yang mengusik, pasti banyak yang anggota yang ikut tersulut.

Iklan

Faris juga berpendapat serupa. Baginya, sulit untuk menyatukan ribuan kepala dengan beragam latarbelakang di tubuh perguruan. Satu hal yang jelas, ia mengaku tidak pernah mendapat ajakan untuk turun ke jalan jika ada anggota yang tersakiti.

Sebagaimana saat konflik di Jogja, keduanya memilih menghindar. Momen itu merupakan pertama kalinya, mereka menyaksikan pertikaian besar yang membawa persaudaraannya terjadi di Jogja.

Aufa mengaku hal yang paling membuatnya terpukul adalah proses latihan calon warga PSHT yang harus berhenti sampai waktu yang belum ia ketahui. Hal itu lantaran tempat yang biasa mereka gunakan, untuk sementara melarang kegiatan perguruan.

“Latihannya di semacam gedung serbaguna. Ada larangan jadi sementara latihan kami off dulu. Entah sampai kapan,” ungkapnya.

Padahal menurutnya bebeberapa tahun belakangan peminat PSHT mengalami peningkatan. Aufa masih ingat, pada 2013, rekan satu angkatannya di rayon hanya sebelas orang. Generasi beberapa tahun terakhir sudah bisa mencapai lima puluh orang per angkatan.

Mereka hanya bisa berharap konflik semacam ini tidak terjadi lagi. Sehingga anak-anak muda yang ingin belajar pencak silat, lewat perguruan apa pun tidak terhalang lagi.

Reporter: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Tantangan Terbuka Untuk Perguruan Pencak Silat PSHT

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Halaman 2 dari 2
Prev12
Tags: pencak silatpendekarpendekar PSHTPSHTsilat
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Jadi manusia paling apes dan ironis: Punya kakak PSHT fanatik dan bapak kru sound horeg sampai batin tertekan MOJOK.CO
Ragam

Nasib Jadi Manusia Paling Apes dan Ironis: Punya Kakak Fanatik PSHT dan Bapak Kru Karnaval Sound Horeg, Hari-hari Batin Tersiksa

15 Agustus 2025
4 Sisi Terang PSHT: Ternyata Ada, Sebelumnya Terkubur Dosa MOJOK.CO
Esai

Dosa PSHT Memang Banyak, Bahkan Saya Pernah Mereka Ancam, tapi Selesai dengan Baik Bukti Ada Juga Sisi Terang Organisasi Silat Ini

1 Agustus 2025
PSHT vs Tapak Suci. MOJOK.CO
Ragam

PSHT dan Tapak Suci, Sama-sama Ajarkan Budi Pekerti Luhur tapi Satu Dikenal Biang Rusuh dan Satu Lagi Anti Tawur

29 Juli 2025
Madiun Kota Pendekar tapi ulah PSHT bikin malu. MOJOK.CO
Ragam

Derita Orang Madiun, Mau Sombong ke Daerah Lain tapi Kena Cap Jelek karena Ulah PSHT hingga Dicap Sarang PKI

28 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
kaesang depok mojok.co

Ambisi Kaesang Rebut Depok 1 dan Sudahi Dominasi PKS

Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.