Cerita Tukang Fotokopi Jadi Saksi Mahasiswa UGM Merampungkan Skripsinya dalam Semalam, Berjasa Bantu Benerin Typo dan Layout yang Masih Amburadul

Cerita Tukang Fotokopi Jadi Saksi Mahasiswa UGM Merampungkan Skripsinya dalam Semalam, Berjasa Bantu Benerin Typo dan Layout yang Masih Amburadul.MOJOK.CO

Ilustrasi Cerita Tukang Fotokopi Jadi Saksi Mahasiswa UGM Merampungkan Skripsinya dalam Semalam, Berjasa Bantu Benerin Typo dan Layout yang Masih Amburadul (Mojok.co)

Tempat fotokopi 24 jam adalah penolong para mahasiswa yang bertarung dengan deadline tugas perkuliahan. Bahkan, di sekitaran UGM, ada tukang fotokopi yang menjadi saksi bagaimana mahasiswa merampungkan skripsinya dalam semalam.

Di sekitaran kampus, tempat fotokopi yang buka 24 jam memang jamak ditemui. Di sekitar UNY, misalnya, ada Sahabat, tempat fotokopi andalan mahasiswa yang tak pernah sepi pengunjung. Percayalah, penjaga fotokopi di sini paham betul soal gosip-gosip yang beredar di UNY, terutama di Fishipol.

Sementara dekat UGM, ada Cozy Fotocopy yang menjadi tempat para mahasiswa mempertaruhkan nilai tugas kuliah mereka. Tempat fotokopi yang “tutup saat kiamat” ini, jadi andalan mahasiswa yang butuh nge-print atau menyalin tugas di tengah malam.

Cozy Fotocopy, tempat fotokopi 24 jam yang berlokasi di sekitaran UGM (Mojok.co)

Heru (31), salah satu karyawan Cozy, menceritakan kalau ada banyak kisah menarik seputar mahasiswa UGM yang ia dapat selama bekerja di Cozy. Salah satu cerita yang paling diingatnya terjadi sekitar dua tahun lalu. Kala itu, ada mahasiswa yang bela-belain lembur di tempat fotokopiannya buat mengerjakan skripsi.

Menemani mahasiswa UGM “apes” merampungkan skripsinya dalam semalam

Saat itu, di tengah malam, seorang mahasiswa datang dengan tergesa-gesa. Napasnya ngos-ngosan, seperti habis dikejar setan. Wajahnya juga amat pucat, seolah tak mampu menyembunyikan rasa takut yang ia rasakan. Begitulah kata Heru, menceritakan “wujud” mahasiswa yang malam itu datang.

Heru mengaku, saat itu orderan yang ia kerjakan sudah hampir selesai. Ia pun berniat mengistirahatkan tubuhnya sebentar selepas jam 12 malam. Rolling door-nya juga sudah ia turunkan seperempat. Pikirnya, kalaupun ada orang datang, paling cuma nge-print selembar-dua lembar saja.

Namun, saat mahasiswa itu datang, ia langsung memohon kepada Heru agar jangan menutup tempat fotokopiannya dulu. “Dia mahasiswa UGM. Mohon-mohon jangan tutup dulu, katanya mau pinjam salah satu PC buat mengerjakan skripsinya,” ujar Heru.

Baca halaman selanjutnya…

Menemani mahasiswa “apes” begadang lembur skripsian. Bahkan bantu benerin typo dan layout.

Meski sudah sangat lelah, Heru tak bisa menolaknya. Mau bagaimanapun, bagi dia pelanggan adalah raja. “Biasanya itukan orang datang kebanyakan pakai komputer sekadar buat nge-print. Nah permintaan dia ini sedikit tak masuk akal, tapi tetap saya iyakan saja,” sambungnya.

Mahasiswa UGM tersebut bercerita, laptopnya tiba-tiba rusak. Beberapa file skripsi pun ikut raib. Untungnya, mahasiswa tersebut mengaku masih punya back up di flashdisk, meski tak terlalu lengkap.

“Jadi malam itu dia benar-benar nulis ulang skripsinya. Seingat saya itu datang jam 9-an, dan baru pulang jam 7 pagi.”

Ikut bantu membetulkan typo, format skripsi, dan layout yang masih berantakan

Sepanjang malam, Heru cuma menyaksikan mahasiswa UGM tersebut sambil tiduran karena pekerjaannya sudah beres. “Takutnya ganggu, makanya saya pilih diam saja,” jelasnya.

Namun, karena suasana amat hening, Heru berbasa-basi menawari mahasiswa UGM itu kopi dan rokok. Sesekali ia juga menanyakan perihal skripsi mahasiswa yang dikebut semalam itu.

“Kalau tak salah ingat, anak Sosiologi mungkin. Jadi paginya itu dia ada ujian skripsi. Ya yang dikerjakan ngebut malam itu yang mau diujikan,” kenang Heru. “Kalau dilihat dari wajahnya, saya jadi nggak tega lihatnya lembur semalam suntuk,” lanjutnya.

Heru paham, ada banyak mahasiswa yang sukanya SKS alias sistem kebut semalam dalam mengerjakan tugas, termasuk skripsi. Namun, baru kali ini ia menemui mahasiswa yang harus lembur di tempat fotokopi, apalagi buat skripsian.

Baginya, mahasiswa yang tugas kuliahnya identik atau copas-copas tulisan orang lain, kerap ia jumpai selama bekerja di Cozy. Akan tetapi, kejadian malam tersebut baru sekali itu ia alami.

Uniknya lagi, saat iseng melihat skripsi mahasiswa UGM tersebut, Heru menjumpai ada banyak typo, kesalahan format, hingga layout yang berantakan.

“Lho, gini-gini kan saya sering benerin layout-layout skripsi mahasiswa UGM, jadi tahu mana yang format benar mana yang salah,” jelasnya. “Kasian udah semalaman ngerjain tapi masih salah-salah, jadi pagi-pagi banget sebelum ngeprint saya bantu benerinnya.”

Saat saya bertanya apakah mahasiswa itu masih kerap datang, Heru tak bisa memastikannya. Kata dia, bisa saja mahasiswa UGM itu pernah datang lagi tapi pas kebetulan saja dia sedang tak bekerja. Tapi yang jelas, pagi itu Heru ingat betul, sebelum meninggalkan Cozy, mahasiswa tadi berkali-kali mengucapkan terima kasih karena semalaman suntuk ditemani dan dibantu merampungkan skripsinya.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA Setia Antar-Jemput Peserta UTBK, Driver Ojol Kenang Sakitnya Ditolak UNY Tapi Kini Bersyukur Karena Tak Jadi Terjebak Biaya Kuliah Mahal

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

Exit mobile version