Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Kisah Syuting Iklan “RCTI Oke” Pakai Helikopter hingga Bangun Rumah, Hasilnya Terkenang Puluhan Tahun

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
27 Februari 2024
A A
iklan rcti oke.MOJOK.CO

Ilustrasi Kisah Syuting Iklan “RCTI Oke” Pakai Helikopter hingga Bangun Rumah, Hasilnya Terkenang Puluhan Tahun (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Station ID atau station identifications bertajuk RCTI Oke jadi salah satu tayangan pembuka program acara TV yang paling ikonik di Indonesia. Ipang Wahid, sosok yang ambil peran dalam produksi tayangan RCTI Oke berbagi cerita di balik tayangan itu.

Sudah lebih dari dua dekade sejak pertama kali tayangan iklan stasiun TV RCTI Oke mengundara tapi gambaran setiap detail dari cuplikannya masih terngiang dalam benak banyak orang. Senyum sosok petani hingga pedagang pasar apung yang mengacungkan jempol saat frasa RCTI Oke terdengar begitu ikonik.

Station ID RCTI Oke diproduksi pada 1995 silam oleh rumah produksi Katena Films. Ada beberapa versi lokasi syuting yang tayang yakni di sawah, rumah gadang, pasar apung, Gelora Bung Karno (GBK), becak, teras hotel, hingga cuplikan di bawah air.

Bagi Faris (25), salah satu yang paling ikonik memang seorang ibu-ibu pedagang pasar apung yang mengacungkan jempolnya. Iklan ini tayang pada akhir 90-an hingga awal 2000-an, usianya saat itu masih kecil, menontonnya sekitar masa TK. Namun, kenangannya masih terbesit sampai sekarang.

“Terkenang banget. Iklan seperti itu yang terkenang ada ikan terbang Indonesia dan ibu-ibu yang di pasar terapung RCTI,” kenang lelaki asal Temanggung ini pada Selasa (27/2/2024).

Sosok Bintang iklan yang tampil di Pasar Terapung Kuin Banjarmasin itu bernama Hj Noor Parida. Ia sudah meninggal dunia pada 2020 silam.

ilustrasi tv RCTI Oke.MOJOK.CO
Ilustrasi TV jadul (Peter Geo/Unsplash)

Ipang Wahid, sosok yang terlibat sebagai line producer, penata artistik, sekaligus asisten sutradara iklan RCTI OK bercerita bahwa produksi itu banyak melibatkan kru dari luar negeri. Alasannya, saat itu SDM di Indonesia masih belum banyak yang mumpuni.

“Sutradaranya orang Inggris, cameramen orang Australia, exc produsernnya Mbak Mira Lesmana,” kata Ipang lewat akun X @ipangwahid miliknya, Minggu (25/2/2024).

Syuting RCTI Oke gunakan helikopter hingga TV “bohongan”

Ada sejumlah cerita unik dalam proses produksi iklan tersebut. Pada syuting di area sawah sekitar Pelabuhan Ratu, Ipang bercerita bahwa kamera film 35mm dipasang di samping badan helikopter. Biaya untuk sewa helikopter dan kamera saja bisa menghabiskan dana hingga Rp400 juta, nominal yang besar saat itu. Ipang mengaku memantau produksi dari pematang sawah sambil memberi arahan ke para pemeran.

“Karena nggak bisa komunikasi dengan pilot dan cameramen, jadi pakai insting saja,” kelakarnya.

Pada cuplikan sawah tersebut, ada orang yang sedang duduk di gubuk sambil menonton siaran TV RCTI. Bayangkan, jika proses syuting menggunakan helikopter pastinya padi area sawah akan rusak tertiup angin. Bahkan, gubuknya pun bisa ambruk.

“Tapi helikopter nggak terlalu dekat dengan objek supaya saung (gubuk) nggak tertiup angin,” terang Ipang.

Selain itu, warganet banyak yang penasaran bagaimana jadinya ada tv menyala di tengah sawah. Padahal, aliran listrik saat itu masih sulit.

“TV-nya itu tidak menyala tapi cuma ditempel green screen,” tambahnya. Green screen membuat layar tv bisa tampak menyiarkan tayangan RCTI saat proses pengeditan.

Iklan

Selanjutnya, proses syuting rumah gadang di Padang Panjang, Sumatera Barat juga prosesnya cukup rumit. Ipang mengaku persiapannya sampai satu bulan lantaran harus membuat beberapa rumah gadang demi kebutuhan produksi.

Cuplikan paling ikonik di pasar apung juga prosesnya tak kalah menantang. Tim baru datang ke lokasi H-3 syuting. Mereka langsung mencari lokasi yang tepat dan casting pemain dalam waktu yang singkat.

“Kami juga harus mengatur 20-an perahu lengkap dengan isi sayur dan buah yang kami beli jam 3 pagi supaya nggak layu,” kenangnya.

Terakhir, proses syuting yang berada di Jakarta, tepatnya di GBK juga tak kalah menyulitkan. Pasalnya, helikopter tidak boleh terlalu dekat dengan rumput agar tidak merusak. Selain itu, jika terlalu dekat juga bisa membuat rambut hingga baju pemeran berantakan.

Proses panjang dan menantang itu ternyata bisa menghasilkan iklan RCTI Oke yang ikonik, terkenang di benak khalayak, bahkan puluhan tahun setelah iklan itu tidak tayang lagi di stasiun televisi.

Penulis: Hammam Izzuddin

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Secara Kualitas, RCTI Tidak Perlu Khawatir Kepada Netflix dan Youtube

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.

Terakhir diperbarui pada 27 Februari 2024 oleh

Tags: iklanipang wahidrctircti okeTelevisitv
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Keluh Kesah Presenter TV: Dikira Banyak Duit, Jadi Tempat Ngutang sampai Tak Berani Punya Pacar MOJOK.CO
Ragam

Keluh Kesah Presenter TV: Dikira Banyak Duit, Jadi Tempat Ngutang sampai Tak Berani Punya Pacar

15 Desember 2023
Teror di Sebuah Gedung Stasiun TV Indonesia MOJOK.CO
Malam Jumat

Teror di Sebuah Gedung Stasiun TV Indonesia

11 Mei 2023
Curhat untuk Kominfo RI
Uneg-uneg

Curhat untuk Kominfo: Bapak Saya Sekarang Kesepian

20 November 2022
tv digital mojok.co
Ekonomi

Suntik Mati TV Analog, Ini Cara Pindah ke TV Digital

28 Oktober 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.