Dibawa berkeliling dulu menyusuri gang-gang
Dalam situasi tersebut, Wisnu tak berpikir untuk membuka Google Maps. Ia memilih percaya saja dengan tukang becak.
Tukang becak tersebut membawa Wisnu dan istri menyusuri jalan dan gang-gang, yang seingatnya, tadi tak mereka lintasi. Namun, karena itu pengalaman pertama ke Jogja, Wisnu tak bisa membantah.
“Cuma bisa nurut sopir [tukang becak],” katanya.
Setelah 15 menitan, sampailah Wisnu di Titik Nol Kilometer. Ia kemudian bisa mengingat jalan kembali ke parkiran dan langsung bergegas menyusul rombongan. Kejadian “tersesat” itu lantas ia ceritakan ke sang sopir yang kemudian cuma dibalas dengan tawa lepas.
“Sopir ngakak banget. Katanya kami ketipu. Soalnya Plaza Malioboro ke Titik Nol itu tinggal jalan lurus aja nggak sampai satu kilo,” ujarnya.
Wisnu pun bingung, sebab sepanjang perjalanan memang rasanya amat jauh. Beda dengan penuturan sang sopir yang mengatakan rutenya tinggal berjalan lurus saja.
Ada kemungkinan, dari Plaza Malioboro Wisnu diajak melintas ke Jalan Sosrokusuman. Kemudian melintasi gang-gang hingga sampai di kawasan Kepatihan dan Jalan Suryatmajan. Dari situ, kemungkinan juga tukang becak melintas di area Ketandan sampai Jalan Sriwedani, berbelok ke Jalan Panembahan Senopati, sampai Titik Nol Kilometer.
“Kalau diingat-ingat ya pengen misuh aja. Ternyata kemarin aku dibodoh-bodohin tukang becak.”
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Gara-gara Slot, Suasana di Desa Tak Sehangat Dulu Lagi: dari Ronda Malam sampai Tahlilan, Tak Pernah Absen Main Judol Jahanam atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.












