Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Ekspektasi yang Buyar di Pantai Parangtritis yang Katanya Primadona di Jogja

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
27 Januari 2025
A A
Pantai Parangtriris, wisata Jogja yang kini tak bisa dinikmati MOJOK.CO

Ilustrasi - Pantai Parangtriris, wisata Jogja yang kini tak bisa dinikmati. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul memprediksi lonjakan wisatawan di wisata Pantai Parangtritis semasa libur panjang Isra Miraj dan tahun baru Imlek 2025. Maklum saja, hingga saat ini, Parangtritis menjadi salah satu lokasi wisata primadona di Jogja karena kemudahan aksesnya.

Kunjungan terbaru Mojok ke Pantai Prangtritis, Jogja, adalah pada libur panjang akhir 2024 lalu. Ribuan manusia tumpah ruah di sepanjang pesisir pantai selatan tersebut. Meskipun hujan deras mengguyur sejak pagi.

Waktu itu saya mencoba mengikuti patroli Tim SAR Parangtritis. Setelahnya, saya sengaja jalan-jalan sendiri dari ujung ke ujung pantai, mengamati aktivitas para pengunjung.

Banyak yang tampak menikmati: bermain air, bermain pasir, dan mengambil gambar. Namun, ternyata ada pula yang merasa tidak begitu menikmati suasana di Pantai Parangtritis, Jogja.

Sampah-sampah di Pantai Parangtritis Jogja

Sampah-sampah wisatawan memang banyak berserak di beberapa sudut pantai. Bagi Stefan (27), itu cukup mengganggu dan membuyarkan ekspektasinya.

Setfan dari Semarang, Jawa Tengah. Libur panjang akhir tahun 2024 memang dia gunakan untuk main-main ke Jogja bersama pasangannya.

Karena di Semarang tidak ada pantai yang indah—karena adanya pantai berwarna cokelat—maka pacar Stefan mengajaknya ke Pantai Parangtritis, Jogja.

“Cari rekomendasi di TikTok. Ada banyak yang bagus. Tapi kan memang yang jadi top of mind pantai di Jogja itu ya Parangtritis,” ujar Stefan.

Stefan sebenarnya menikmati saat menjejakkan kaki di pasir pantai. Namun, dia cukup risih ketika beberapa kali harus mendapati sampah-sampah yang berserakan.

Sampah-sampah di wisata Pantai Parangtritis Jogja MOJOK.CO
Sampah-sampah di wisata Pantai Parangtritis Jogja. (Aly Reza/Mojok.co)

“Sampah-sampah itu kan dari wisatawan. Kan ada dari mereka yang bawa bekal atau beli jajanan di sekitar pantai. Terus sampahnya asal dibuang,” katanya.

Bagi Stefan, eman saja, ketika pantai yang jadi salah satu wisata primadona tersebut justru “rusak” keindahannya karena sampah.

Dia berharap, wisatawan punya kesadaran penuh untuk tidak membuang sampah sembarangan. Seperti Stefan sendiri. Sampah-sampah bekas makanan atau minumannya dia masukkan ke tasnya untuk sementara, sebelum nanti dibuang di tempat sampah yang sudah disediakan.

Jeep dan atv yang mengganggu kenyamanan Pantai Parangtriris Jogja

Saya tengah bergegas menuju ke Pantai Parangkusumo, ketika dua orang ibu-ibu tampak kebingungan untuk menyeberang dari arah atas menuju bibir pantai. Mereka tampak maju mundur lantaran takut ketabrak mobil Jeep dan atv yang berseliweran.

Di Pantai Parangtritis memang ada penyewaan atv bahkan motor trail. Selain itu, sepanjang Pantai Parangtritis dan Pantai Parangkusumo memang menjadi jalur untuk mobil-mobil Jeep wisatawan dari arah Gumuk Pasir.

Iklan

Lebih-lebih, mobil-mobil Jeep itu melaju dengan kecepatan tinggi, sangat intens pula. Itu membuat wisatawan yang menumpanginya berteriak histeris. Dan itu membuat dua ibu-ibu yang hendak menyeberang tadi selalu kaget: kaget dengan deru Jeep, kaget pula dengan teriakan penumpangnya.

Jeep yang berlalu-lalang di Pantai Parangkusumo, wisata pantai di Bantul, Jogja MOJOK.CO
Jeep yang berlalu-lalang di Pantai Parangkusumo-Pantai Parangtritis, wisata pantai di Bantul, Jogja. (Aly Reza/Mojok.co)

Saya lantas menyeberang, mencoba membantu dua ibu-ibu itu agar bisa melewati lalu-lalang mobil Jeep dan atv yang terus berseliweran.

“Soalnya nggak dibedakan. Mana (jalur) buat Jeep, mana yang buat pejalan kaki. Jadi bingung. Takut kami salah ambil jalur,” ujar satu di antara mereka usai berhasil menyeberang.

Saya tak bisa berbincang banyak dengan mereka. Saya langsung melanjutkan perjalanan ke Pantai Parangkusumo.

Baca halaman selanjutnya…

Mencari sisi yang bisa dinikmati

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 28 Januari 2025 oleh

Tags: pantai jogjapantai parangtritisparangtritis jogjawisata jogja
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Kenorakan-kenorakan orang yang pertama kali ke Jogja dan bikin risih (Dari angkringan, Tugu Jogja, hingga Jalan Malioboro) MOJOK.CO
Ragam

Kenorakan-kenorakan Orang yang Pertama Kali ke Jogja, Niat Kelihatan Kalcer tapi “Nggak Mashok!”

20 Oktober 2025
Pantai Watu Kodok, Gunungkidul, Jogja. MOJOK.CO
Catatan

Jalan-jalan ke Pantai Watu Kodok Jogja Jadi Tak Menyenangkan karena “Orang yang Mencurigakan”

17 September 2025
Alasan Warga Lokal Jogja Malas Jajan Tempo Gelato yang Digandrungi Banyak Wisatawan Mojok.co
Pojokan

Alasan Warga Lokal Jogja Malas Jajan Tempo Gelato yang Digandrungi Banyak Wisatawan

30 Juli 2025
5 Kuliner Khas Jogja yang Malah Dihindari dan Jarang Disantap Orang Lokal Mojok.co
Pojokan

4 Kuliner Jogja yang Jarang Disantap, Bahkan Dihindari Orang Lokal

24 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.