Kapok Beli Motor Minerva R150: Niat Hati Ingin Pamer Supaya Gagah, Malah Kena “Karma” karena Berpostur Pendek

Kapok Beli Motor Minerva R150: Niat Hati Ingin Pamer Supaya Gagah, Malah Kena “Karma” karena Suka Bully Guru. MOJOK.CO

ilustrasi - Motor Minerva R150 nggak cocok untuk orang pendek. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Motor Minerva R150 asal perusahaan China sempat populer di Indonesia tahun 2000-an. Bikin tampilan jadi gagah bagi siapapun yang mengendarainya, tapi tidak untuk Zayn, bukan nama sebenarnya, yang punya postur pendek.

***

Zayn (29) sudah mengendarai motor milik pribadi sejak SMA. Motor pertamanya adalah Yamaha Mio 2011, pemberian dari orang tuanya. Untuk anak laki-laki berpostur pendek, Yamaha Mio 2011 jadi pilihan utama Zayn.

Selain itu, kata Zayn, kualitas Yamaha Mio di tahun 2011 juga tak kalah dengan motor matic sporty lain. Ia terkenal handal, irit, dan tarikan yang mantap. Sayangnya, kebersamaan Zayn dan Yamaha Mio tak bertahan lama. 

Yamaha Mio itu kini diberikan ke adiknya. Sementara Zayn sudah berpindah hati ke motor Minerva R150. Saat itu, Minerva R150 sedang populer di Indonesia karena desainnya yang sporty. Tak ayal, bikin laki-laki yang memakainya jadi terlihat gagah dan keren.  

Sekilas, motor ini mirip seperti Honda CBR150R generasi pertama asal Jepang. Namun, Minerva R150 berasal dari perusahaan China yang bekerjasama dengan berbagai pabrikan, salah satunya Jerman. Kepopulerannya di Indonesia membuat Zayn ikut tertarik dan ingin membelinya.

“Sebetulnya aku masih nggak tahu merk-merk saat itu, tapi aku dapat info dari teman-teman kalau sparepart Minerva R150 ini agak langka. Nah, aku malah makin tertarik buat beli,” kata Zayn saat dihubungi Mojok, Kamis (24/7/2025).

Kena tilang polisi karena mengendarai Minerva R150

Sore itu, Zayn berangkat sekolah dengan hati gembira. Ia pakai motor baru miliknya, Minerva R150. Tampilan warna hitam motor itu membuat Zayn merasa gagah, meski sebetulnya kaki kecilnya tak bisa menapak tanah sepenuhnya. 

Tubuhnya bahkan hampir sempoyongan menahan body motor baru miliknya. Orang tua Zayn sempat khawatir kalau anak sulungnya itu jatuh di jalan, tapi senyum sumringah dari Zayn meluluhkan hati mereka. Alhasil, mereka pun percaya dan hanya bisa mendoakan anaknya agar tidak terjadi hal buruk di jalan.

Terbukti, selama beberapa hari menggunakan Minerva R150 untuk sekolah, Zayn tak mengalami kecelakaan yang berarti. Tapi Zayn tak menyadari, jika postur tubuh dan bentuk motornya yang tak serasi malah menimbulkan kejanggalan dari polisi.

“Sialnya, aku kena tilang waktu pulang sekolah di Jalan Ambengan, Surabaya,” kata Zayn.

Namun, tak perlu waktu lama bagi Zayn untuk mengatasi masalah tersebut, karena ia berhasil menyogok polisi. Lebih dari itu, Zayn merasa kesialan tadi tak begitu berarti, dibanding kejadian sial dengan guru agamanya.

Baca Halaman Selanjutnya

Diolok guru karena pendek

Diolok guru agama karena berpostur kecil

“Aku tuh terkenal nakal di sekolah, suka ngelawan dan jahilin guru terutama guru agamaku,” kata Zayn.

Misalnya, saat pembelajaran sedang berlangsung. Zayn nekat keluar kelas untuk membolos mata pelajaran agama. Saat gurunya sedang menulis di papan, Zayn pergi diam-diam menuju kantin. Sementara teman-temannya pun tak peduli.

Beberapa menit kemudian, sang guru yang tak menyadari kehadiran Zayn langsung mencarinya di sekitar sekolah. Rupanya, Zayn sedang asik membeli jajan di kantin bersama gerombolannya. Guru itu pun memarahi Zayn, bahkan saking kesalnya ia langsung meruqyah Zayn di tempat.

Sejak kejadian itu, hubungan keduanya sudah seperti Tom and Jerry. Tak pernah ada kata damai di kamus mereka. Puncaknya, saat sang guru menunggu Zayn di luar pintu parkiran sepulang sekolah. Sang guru mengolok-ngolok Zayn secara fisik dihadapan teman-temannya.

Motormu gede tapi awak e cilik, nggak cocok pakai Minerva R150 tambah koyok tandak bedes, (motormu besar tapi badan mu kecil. Nggak cocok pakai Minerva R150 malah seperti pertunjukan topeng monyet),” ucap Zayn menirukan gurunya saat itu.

“Mungkin beliau memang punya dendam pribadi ke aku karena sering kujahili,” lanjut Zayn.

Jujur, kalimat itu membuat harga diri Zayn terluka hingga membuatnya teramat benci pada sang guru. Zayn sempat adu mulut, sampai akhirnya orang-orang yang hadir di sana melerai. Di perjalanan pulang, Zayn malah ketiban sial lagi.

“Aku jatuh dari motor Minerva R150 karena kakiku nggak gedok. Soalnya motornya tinggi, sedangkan aku kecil kan. Untung cuma lecet sama memar,” kata Zayn.

Minerva R150 membuat mati gaya

Sepulang dari sekolah, Zayn kembali merengek ke orang tuanya agar dibelikan motor baru. Beberapa body Minerva R150 tampak lecet dan sulit di-servis mengingat sparepart-nya yang langka. 

Karena bahaya jika dipakai lagi, orang tua Zayn akhirnya menuruti. Kali ini, Zayn mengganti motor Minerva R150 miliknya dengan Suzuki Satria F10. “Motor lakik” dengan desain aerodinamis yang lebih ramping dibandingkan Minerva R150.

Namun, Zayn merasa tak nyaman karena menurutnya Suzuki Satria F10 lebih boros bensin. Seiring berjalannya waktu, motor baru itu lebih sering rusak. Akhirnya, Zayn mantab mengganti motor Honda PCX karena lebih irit dan anti maling. Terlebih, meskipun punya body yang besar, Honda PCX tak membuatnya mati gaya seperti Minerva R150.

“Aku paling suka Honda PCX juga karena modenya sudah remote, bukan kunci motor.” Kata pemuda asal Surabaya itu.

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Beli Honda PCX buat Pamer Sukses ke Tetangga yang Tak Punya Motor Mahal, Awalnya Dielu-elukan Berujung Memprihatinkan atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Exit mobile version