Tak sampai dua bulan kerja di Jakarta, kembali nganggur karena kantor mau bangkrut
Sialnya, bulan madu Dito dengan kantornya hanya bertahan sebulan. Setelah menerima gaji untuk bulan pertamanya kerja di Jakarta, kabar-kabar tak sedap soal perusahaan mulai ia dengar.
Dimulai dari beberapa investor yang kabarnya mulai menarik diri, hingga keputusan menutup banyak coworking space di berbagai kota.
“Yang membuatku makin panik, ada isu beberapa pegawai mau di-lay off,” jelasnya.
Sialnya, isu lay off itu bukan cuma isapan jempol. Atasannya menginformasikan akan ada beberapa pekerja yang harus dirumahkan karena perusahaan sedang berhemat.

Lebih sialnya lagi, keputusan yang diambil adalah merumahkan para pekerja baru. Termasuk dirinya.
“Aku lupa tepatnya ada berapa. Tetapi semua anak baru, pada dirumahkan semua pas itu.”
Kala itu, pihak kantor tak mengatakan bahwa para pegawai ini “dipecat” atau “di-PHK”. Kata yang dipakai adalah “dirumahkan”. “Jadi kami disuruh nggak kerja dulu, dan nggak digaji. Katanya kalau situasi dah stabil, bakal dipanggil buat kerja lagi,” jelas Dito.
Dua bulan luntang-lantung di Jakarta, memutuskan kembali ke Jogja
Dalam situasi “setengah-menganggur” itu, Dito tak berani menceritakan semuanya ke ibunya. Ia tak mau sang ibu jadi kepikiran mengenai kesulitannya kerja di Jakarta.
Sambil menunggu kejelasan dari pihak kantor, Dito bertahan dengan sisa-sisa gaji bulan lalu. Sementara untuk transfer ke orang tua, ia meminjam uang ke beberapa temannya.
Sayangnya, hingga dua bulan, tak ada pemberitahuan dari pihak kantor mengenai statusnya. Malahan, belakangan dia diberi tahu oleh sesama mantan karyawan bahwa kantor tersebut telah dinyatakan bangkut, sudah tak beroperasi lagi.
“Tapi sampai sekarang, jujur nggak ada pemberitahuan lagi. Udah putus aja nggak ada komunikasi.”
Setelah kejadian itu, Dito memutuskan kembali ke Jogja. Hingga saat ini, ia bekerja di sebuah kantor yang bergerak di bidang komunikasi dan informasi di Jogja.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Pahit Kerja di Tanah Abang: 5 Tahun Tak Bisa Mudik, “Terjebak” dalam Sepinya Lebaran Jakarta atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.












