Saking Sepinya, Lippo Plaza Jogja Jadi Andalan Anak Muda Buat Nonton Film Horor karena Nuansa Mencekamnya Lebih Terasa

Ilustrasi Saking Sepinya, Lippo Plaza Jogja Jadi Andalan Anak Muda Buat Nonton Film Horor karena Nuansa Mencekamnya Lebih Terasa (Mojok.co/Ega Fansuri)

Tak sedikit yang menyebut kalau Lippo Plaza Jogja sudah kehilangan “masanya”. Sempat ramai, mal itu kini seolah hidup segan mati tak mau saking sepinya. Namun, bagi anak-anak muda di Kota Jogja, Lippo tetap menjadi pilihan terbaik buat menikmati film horor kesayangan mereka. Katanya, sih, nuansa “mencekamnya” lebih kerasa kalau nonton di sini.

Lippo Plaza Jogja sendiri mulai beroperasi sejak Juni 2015 lalu. Terletak di Jalan Laksada Adisucipto Nomor 32, Gondokusuman, Kota Jogja, lokasi bangunannya boleh dibilang sangat strategis.

Ia berada di tengah kota, dekat batas antara Kabupaten Sleman dengan Kota Jogja. Sehingga mudah diakses. Lokasinya juga dekat dengan beberapa kampus top di Jogja. Selain itu, tepat di samping Lippo juga terdapat Hotel Saphir, salah satu hotel elite di Jogja, dan RS Siloam.

Lima tahun ke belakang, Lippo Plaza Jogja sempat mencapai masa jayanya karena ada Seven Sky. Ia merupakan tempat nongkrong anak muda yang menawarkan wisata kuliner dengan view Kota Jogja. Letaknya ada di Rooftop Lippo.

Sayangnya, setelah pandemi Covid-19, baik Lippo maupun Seven Sky-nya menjadi sepi pengunjung. Tiap harinya, hanya sedikit orang yang datang. Bahkan, beberapa tenant pun juga tutup.

@richa_annisa Siapa yg ngira juga kalo sevensky tutup?! temen temenku juga pd ngira gituu ternyata org2 masih kesini loh😭 #sevenskyjogja ♬ FULL CEK YT MOCIL FVNKY – Mocil || 𝐉𝐚𝐰𝐚𝐏𝐫𝐢𝐝𝐞

Vero (23), salah satu mahasiswa PTS Jogja, misalnya, dulu amat senang nge-mall ke Lippo. Namun, belakangan ia sekadar menjadikan mal itu sebagai tempat COD, nyari baju thrifting, dan nonton film.

“Cinnepolis di Lippo masih yang terbaik sih kalau kataku  buat nonton. Harganya masih murah. Karena sepi juga, jadi ya mencekam, vibes-nya lebih kerasa pas nonton horor,” kata Vero, Sabtu (20/4/2024).

Nonton film horor di Lippo Plaza Jogja selalu bikin paranoid dan keringetan

Menurut Vero, tiap nonton di Cinnepolis Lippo Plaza Jogja, “filmnya sih biasa-biasa aja, tapi vibes-nya yang bikin jadi tambah horor”. Nyaris tiap ada film horor rilisan terbaru, ia dan teman-temannya selalu booking kursi di sini karena alasan tadi.

“Sejak datang sih sebenarnya udah parno duluan. Apalagi kalau jalan di parkiran udah bener-bener nggak ada orang. Itu rasanya kayak ada yang ngikut aja,” ujar Vero, menceritakan pengalamannya.

Sudah bulu kuduk dibikin bergidik di parkiran, ia dan teman-temannya masih harus nemuin situasi sepi di dalam mal. Apalagi selama menunggu film tayang, poster-poster film horor yang terpajang menambah kesan mencekam.

“Kebayang nggak tuh. Tiba-tiba setan dari poster keluar,” kelakarnya.

Saking Sepinya, Lippo Plaza Jogja Jadi Andalan Anak Muda Buat Nonton Film Horor karena Nuansa Mencekamnya Lebih Terasa.mojok
Situasi mencekam di Cinepolis Lippo Plaza Jogja pada malam hari (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Namun, hal paling mencekam jelas setelah selesai nonton. Saat isi kepalanya masih terbayang-bayang scene horor dalam film, ia harus berhadapan dengan ruang gelap dan sepi saat menuju parkiran Lippo Plaza Jogja. Apalagi jika dia selesai nonton di malam hari.

“Itu bener-bener nggak ada orang lain selain penonton Cinnepolis. Jadi nih, misalnya ada orang lain yang nyapa atau manggil, kita malah jadi takut, itu bener-bener manusia apa bukan hahaha,” ujarnya.

“Kelar nonton keringetan dah kita.”

Beneran! Kalau ada orang lain, justru bikin semakin takut

Untuk merasakan pengalaman Vero, Mojok sendiri mencoba menonton di Cinnepolis Lippo Plaza Jogja pada Minggu (21/4/2024). Saat itu, saya melakukan maraton dengan memilih dua film, Badarawuhi di Desa Penari dan Siksa Kubur, sekitar pukul 18.30 WIB hingga pukul 22.30 WIB.

Sebenarnya, untuk film kedua tadi, saya sudah pernah menontonnya pada pemutaran hari pertama di Pakuwon Mall Jogja. Namun, saya memutuskan kembali menonton dan memilih di jam pemutaran pamungkas buat membuktikan vibes “mencekam” di Lippo Plaza.

Memasuki waktu Maghrib, suasana di Lippo sudah mulai sepi. Keramaian hanya terlihat di lantai dasar. Sementara ke atas, hanya ada beberapa pengunjung dan beberapa tenant yang kosong. 

Demikian juga di Cinnepolis, antrean tak begitu mengular. Saat menyaksikan film pertama pun, banyak kursi tak terisi. Kalau boleh jujur, situasi mencekam justru terjadi bukan saat menonton film, tapi sewaktu keluar studio dan menunggu penayangan film selanjutnya.

Hanya sedikit orang yang menunggu pemutaran film di malam hari. Menambah kesan horor di Lippo Plaza Jogja (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Saat itu waktu baru menunjukkan sekitar pukul 20.30 WIB. Namun, saya nyaris tak menjumpai kerumunan di Lippo Plaza Jogja. Di lantai bawah mal ini pun keramaian mulai hilang. Di Cinnepolis, saya menghitung cuma ada 3 orang yang sedang menunggu film.

Situasi makin mencekam setelah selesai menonton Siksa Kubur. Saat itu, waktu menunjukkan pukul 23.00. Suasana mal jadi semakin sepi. Nyaris di semua lantai tak terdengar lagi suara manusia. Perjalanan ke basement pun menjadi pengalaman yang menegangkan.

Saya jadi teringat kata Vero, seandainya saat itu ada orang memanggil, justru kita malah semakin takut.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA Nonton di CGV J-Walk Mall Jogja Seperti Uji Nyali, Mal Hampir “Mati” yang Terasa Mencekam saat Malam

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

Exit mobile version